Becoming the Male Lead’s White Moonlight (English to Indonesian Translation) - Bab 2.1
- Home
- Becoming the Male Lead’s White Moonlight (English to Indonesian Translation)
- Bab 2.1 - Hati-hati
Baca di Global Foxaholic! Dukung Penerjemah!
(Jangan lupa klik iklan 1x.)
SELAMAT MEMBACA
Bab 2: Hati-hati
(Bagian 1)
Penerjemah: Aida Hanabi
Kematian Qin Zhaoyang tidak menimbulkan banyak riak dan si perundung yang mendorong Qin Zhaoyang bersaksi bahwa dia bunuh diri. Chen Yanyang sudah lama ingin Qin Zhaoyang pergi dari gambaran juga memalsukan wasiatnya.
Setelah mendengar kabar tentang kematian mendadak cucunya, tak sanggup menerima berita tersebut, Tuan Besar Huo segera meninggal dunia karena stroke. Dengan meninggalnya ahli waris resmi mereka, kekayaan keluarga Huo jatuh ke tangan Huo Jun dan segera dihambur-hamburkan.
Dengan jatuhnya keluarga Huo, Qin menjadi satu-satunya keluarga terkuat kelas pertama di ibu kota kekaisaran. Sisa-sisa keluarga Huo segera dilahap oleh keluarga Qin dan mereka menjadi lebih makmur.
Chen Yanyan menjadi sang pemenang terbesar dari semuanya dan putranya menjadi satu-satunya pewaris kekayaan keluarga Qin yang sangat besar. Halo kelahiran kembali Chen Yanyan telah benar-benar menggulingkan si tokoh utama pria serta mengubah nasib 2 orang.
Setelah meninjau plot, Ling Rong tidak bisa menahan diri untuk tidak melemparkan pandangan simpatik pada si pemuda yang sedang dikepung.
Jika bukan karena kemunculan reinkarnator yang mendadak, dia akan tetap menjadi putra kebanggan surga dengan penampilan dan prestasi yang luar biasa. Persis seperti yang dimiliki saudara tirinya saat ini, keberadaan yang membuat iri dan dikagumi oleh banyak orang.
Dan tidak seperti sekarang, dikitari oleh para pengganggu di gang kotor ini.
Menghadapi ejekan dan ancaman dari orang-orang ini, Qin Zhaoyang hanya berdiri di sana dan menundukkan kepalanya dalam diam, tidak tahu apa yang dia pikirkan pada saat ini.
Dia sudah terbiasa dengan situasi seperti ini, dan semuanya baik-baik saja selama dia bisa memikulnya. Orang-orang ini tak peduli seberapa menyayat hatinya juga tidak akan main tangan melawannya, karena dia masih memegang status sebagai keturunan keluarga Qin dan keluarga Huo.
Liu Chengyi, si pemimpin kelompok pengganggu ini, memandangi wajah pengecut dan penakut Qin Zhaoyang yang mana membuatnya marah. Dia merasa tinjunya hanya memukul mengenai kapas dan dia tidak menyukai perasaan ini.
Tahu-tahu, Liu Chengyi menarik kerah Qin Zhaoyang dengan tangan kirinya dan mendorong orang itu ke belakang. Hanya mengenakan kaos tipis, punggung Qin Zhaoyang tiba-tiba menabrak dinding beton yang keras.
Melihat si tuan muda asli yang seharusnya berkedudukan tinggi di kalangan sosial ditindas olehnya, Liu Chengyi sangat menikmatinya. Kata-kata yang keluar dari mulutnya juga semakin parah.
Sepasang mata Qin Zhaoyang yang mulanya tanpa jiwa sontak pulih ketika dia mendengar kata-kata “liontin giok”, ekspresi marah yang jarang tampak terlihat di wajah suramnya: “Kembalikan liontin giok itu padaku!”
Mendengarkan si pemuda yang telah begitu lama membungkam, Ling Rong merasa suaranya yang serak tidak enak untuk didengar.
Qin Zhaoyang terprovokasi, Liu Chengyi di sisi lain, malah merasa senang. Dia menyeret Qin Zhaoyang ke depannya lagi, mengucapkan kata demi kata: “Hei, aku cuman nggak mau memberikannya. Apa yang bisa kamu lakukan padaku?”
Dia tahu alasan terbesar Qin Zhaoyang bersedia berkompromi adalah karena dia telah merebut liontin batu giok itu. Barang yang sangat berguna, dia jelas tidak akan mengembalikannya ke Qin Zhaoyang dengan mudah.
Namun, di detik berikutnya, wajah Liu Chengyi diludahi.
Qin Zhaoyang dipaksa ke dalam kecemasan, itulah sebabnya dia melakukan hal-hal yang tidak patut dengan statusnya. Ling Rong tahu bahwa liontin giok itu adalah satu-satunya kenang-kenangan yang ditinggalkan ibu Qin Zhaoyang untuknya.
Liu Chengyi sangat marah sekarang. Apa pun yang terjadi, dia masih seorang anak dari keluarga jutawan. Walaupun keluarganya tidak sebergengsi seperti keluarga Qin atau Huo, dia tidak pernah mengalami penghinaan sedemikian sejak kecil.
Terbakar amarah, Liu Chengyi tidak lagi peduli apakah orang di depannya bisa berkelahi atau tidak. Dengan tangan kanan terkepal, dia telah siap untuk menghajar Qin Zhaoyang.
Si pemuda yang kerahnya ditarik, menutup matanya karena tahu dia tidak bisa menghindarinya.
Akan tetapi, dia perlahan membuka matanya dalam kebingungan saat rasa sakit yang dia bayangkan tdak kunjung datang. Dia melihat si perundung berambut kuning tak menarik yang tadinya berdiri di belakang kelompok itu entah kapan telah tiba kemari dan menghentikan tinju Liu Chengyi.
Dihentikan oleh pengikutnya, Liu Chengyi telah benar-benar kehilangan mukanya1. Dia segera berpaling menoleh dan berteriak: “Ling Rong, apa yang kamu lakukan! Lepaskan tanganmu sekarang!”
Dia awalnya tidak ingin menambahkan kalimat terakhir tersebut tetapi Liu Chengyi mendapati bahwa dia tidak dapat melepaskan diri dari cengkeraman si pihak lain ini, tidak peduli seberapa kuat dia berjuang. Karena itu, dia tidak punya pilihan selain memerintahkan si pihak lain untuk melepaskannya dengan memutihkan mata2.
Ling Rong yang telah mengamati situasi dari belakang pasti tidak bisa membiarkan si tokoh utama pria dipukuli, itulah mengapa dia menghentikan tinju Liu Chengyi pada kesempatan pertama.
Meskipun intuisinya mengatakan kepadanya bahwa dia memiliki kemampuan untuk menumbangkan semua orang ini dan membiarkan si tokoh utama pria melampiaskan amarahnya, sekarang bukan waktunya untuk mengambil risiko pembalasan. Terutama jika terjadi sesuatu dan Liu Chengyi mengamuk marah hingga mendorong Qin Zhaoyang ke dalam situasi yang sulit.
Akibatnya, Ling Rong memilih pendekatan yang paling kompromi setelah memastikan bahwa Liu Chengyi tidak akan melemparkan pukulannya lagi. Ling Rong perlahan-lahan melepaskan pergelangan tangan Liu Chengyi dan menirukan suara rendah yang disengaja dari si pemilik asli tubuhnya seraya berkata, “Kak Yi, tidak boleh berkelahi, Tuan Besar Huo memberi perhatian ekstra pada cucunya ini dan kalau kamu memukulnya, kamu akan mendapat masalah.”
Ling Rong menunjukkan wajahnya yang seolah-olah apapun yang dia katakan, itu demi diri Liu Chengyi. Akhirnya, itu merendahkan amarah yang membara di hatinya: “Apa yang kamu katakan masuk akal.” Dengan ini, Ling Rong memberi Liu Chengyi alasan untuk mundur.
“Tapi aku nggak pernah menyangka bahwa kamu yang tampak kayak iga[Efn_note]Sparerib/iga/tulang rusuk – memanggil seseorang terlihat seperti sparerib berarti seseorang terlalu kurus. Karena orang yang terlalu kurus, tulang rusuknya akan tampak melalui tubuhnya.[/efn_note] memiliki kekuatan begini.”
Liu Chengyi mau tidak mau memfokuskan tatapannya pada lengan ramping Ling Rong. Tak seperti wajahnya yang kekuningan, kulit di lengannya cukup putih cerah. Kemudian dia melirik ke dada datar Ling Rong dan wajahnya yang setengah tertutup rambutnya, dia meledek, “Kalau bukan karena tampang dan dadamu yang rata, aku akan mengira kamu seorang perempuan.”
Beberapa anak nakal lainnya yang di sana juga tertawa bersama Liu Chengyi sedangkan Ling Rong hanya mengangkat bahu dan memilih untuk tidak bicara.
Dia benar-benar seorang wanita tulen.
Dari ingatan si pemilik asli, Ling Rong mengetahui semua ini terjadi karena si pemilik asli masih dalam tahun pemberontakannya dan ia juga merupakan seorang chuunibyou3. Sejak SMP, dia sudah ingin tampil serta kelihatan keren. Makanya, seperti anak-anak bermasalah lainnya, dia mencoba bergabung dengan sebuah geng kecil.
Tetapi pada saat itu, si bos memandang rendah dan menolaknya secara langsung karena menurutnya dia adalah gadis lemah dengan ‘tangan yang tidak bisa membawa sesuatu dan bahu yang tidak bisa memikul apapun’.4
Setelah memetik pelajaran ini, si pemilik asli langsung berpakaian bak anak laki-laki dan mengenakan penampilan “pembunuh matt” ketika dia memasuki SMA. Karena wajahnya tidak maskulin atau feminin, tidak ada yang bisa mengenalinya sebagai seorang perempuan.
Pemilik asli juga belajar beberapa seni bela diri selama liburan musim panas kelas 3 SMP-nya. Itulah mengapa ketika dia masuk SMA, dia melamar untuk bergabung dengan kelompok Liu Chengyi dan dia berhasil diterima. Persis beginilah, dia sudah bergabung dengan grup ini selama lebih dari setahun, dia sekarang di kelas 2 SMA.
Menurut plot aslinya, setelah mengancam Qin Zhaoyang, si pemilik asli tubuhnya ini akan mengikuti kelompok Liu Chengyi dan pergi ke warnet. Sesudah itu, mereka akan dikepung oleh musuh Liu Chengyi.
ML: Kenapa dadamu rata?
MC: Hei, kenapa dari semua hal yang ada kamu cuman malah fokus sama ini! Aku sangat kuat! Lebih kuat dari yang bisa kamu bayangkan! Kamu harusnya tanya berapa banyak orang yang bisa aku hajar dalam serentak! Hmph!
Jangan lupa klik iklan 1x dan dukung aku di Kofi, paypal atau scan code Gopay~
(Dukung terus penerjemah ya~~~)

- Kehilangan muka – Beroleh malu (kehilangan rasa hormat orang lain; dipermalukan atau mengalami aib/dicela di publik/di depan umum.)
- Memutihkan mata artinya menyebabkan (membuat) malu, tidak senang, jengkel, muak tapi tak berdaya.
- 中二病 (Chuunibyou) – sebuah istilah sehari-hari di Jepang yang diterjemahkan menjadi “sindrom tahun kedua sekolah menengah“, atau juga sering disebut sebagai “sindrom kelas delapan”, setingkat dengan kelas 2 SMP sederajat. Biasanya digunakan untuk menggambarkan para remaja yang memiliki delusi keagungan.
- Tangan yang tidak bisa membawa sesuatu dan bahu yang tidak bisa memikul apapun (手不能提肩不能扛的) = lemah