Floating Light [Chinese to Indonesian Translation] - Floating Light
01
Pada saat itu, Tang Si melompat turun dari pohon, sehingga mengejutkan bunga persik yang tak terhitung jumlahnya, dan seluruh tubuhnya seperti tertutupi cahaya yang menyala.
Lu Wuming lewat di bawah pohon dan hampir saja mengenainya. Dia mengangkat tangannya dan membantu menopang pinggang pemuda itu, berkata, “Tang Si, hati-hati.”
Lu Wuming menatapnya dengan pengharapan, “Tebakan.”
Lu Wuming mengangkat tangannya dan menarik tudungnya, sehingga memperlihatkan rambut pirang panjangnya yang terlihat sedikit menyilaukan. Dia berkata, “Lu Wuming.”
Lu Wuming berkata dengan ringan, “Berapa banyak orang yang sudah kamu temui di daerah barat?”
Lu Wuming, “Maka kamu harus mengatakan bahwa aku tampan.”
02
Sejak hari itu, ke mana pun Tang Si pergi, Lu Wuming akan mengikutinya. Sepasang matanya yang tenang seperti dua kolam air biru yang membeku seperti salju yang ternoda, dan tanpa suara hanya mengikuti satu orang, Tang Si. Membantu Tang Si berjuang, Tang Si membeli sesuatu dan dia akan membayarnya. Tang Si mengatakan bahwa kakinya sakit dan dia merasa lelah. Maka Lu Wuling akan segera menghentikan pejalan kaki yang menunggang kuda dan memberikan sekantong uang perak untuk membeli kudanya. Sementara Tang Si mengendarai kuda itu, Lu Wuling akan memimpinnya.
Tang Si mengendarai kuda tinggi untuk makan makanan ringan dengan santai. Sementara Lu Wuming berjalan disekitar. Setelah melihat kembali pada Tang Si, dia akan berdiri diam.
Tang Si menggembungkan pipinya, “Bagaimana cara menghentikannya?”
Lu Wuming berbalik dan menaiki kuda, dia duduk di belakang Tang Si dan memegang pinggangnya.
Tang Si yang memahami dengan jelas berkata, “Kamu juga lelah berjalan.”
Lu Wuming menggelengkan kepalanya dan menjawab, “Aku tidak lelah… aku berjalan di depanmu dan aku tidak bisa melihatmu.”
03
Tang Si yang menunggang kuda, sedikit menyandarkan punggungnya, sehingga tubuhnya menjadi lebih dekat dengan orang yang ada di belakangnya. Rasa panas yang kuat muncul dari tulang belakangnya dan menyebar ke tenggorokan, “Hei, kamu dan aku cukup baik.”
Lu Wuming menatap pria muda yang ada di lengannya yang tegang. Dia ingin mencium telinganya yang merah, tapi akhirnya dia menahan dirinya, “Aku sudah memiliki seseorang yang dicintai.”
Bahu Tang Si runtuh. Setelah beberapa saat, dia tiba-tiba tersenyum dan berkata, “Aku hanya bercanda. Jangan menganggapnya serius.”
Lu Wuming membuka mulutnya, tapi tidak mengatakan apa-apa.
Setelah beberapa saat, Tang Si bertanya sekali lagi, “Apakah ini istrimu?”
Lu Wuming menghela nafas, “Dia meninggal setahun yang lalu… di Chang’an.”
Tang Si menggigit bibirnya, “Maafkan aku.”
Lu Wuming menepuk kepalanya, “Kenapa kamu harus meminta maaf.”
04
Sejak rayuan terakhir kali yang gagal, Tang Si menjadi kesal. Ketika dia melihat Lu Wuming, dia akan bersembunyi untuk menghidarinya. Lu Wuming tidak merasa kesal, tapi mengikutinya dari jarak yang tidak jauh.
Kadang-kadang mereka akan saling memandang di antara kerumunan, dan Tang Si akan merasakan hembusan jantungnya dan memutar kepalanya dengan cepat.
Pada hari ini, Tang Si berkeliaran di jalan dengan banyak kekhawatiran. Dia tidak bisa menahan dirinya untuk melihat Lu Wuming saat berbicara dengan peramal tua. Orang tua itu adalah Yu Banxian, yang juga sedikit terkenal di Chengdu. Karena penasaran, dia akhirnya mendekati mereka dengan memunggungi mereka dan berpura-pura memetik buah dari kios terdekat dan mendengarkan.
Dia pertama kali mendengar Lu Wuming menghela nafas, kemudian suara Yu Banxian berkata, “Waktumu akan segera tiba, tidak perlu memikirkan hal itu?”
Suara Lu Wuming berkata dengan tegas, “Aku mengerti, jangan memikirkannya.”
Yu Banxian dengan bermartabat berkata, “Jika kamu mengubah hidupmu melawan langit, kamu akan dikutuk oleh surga. Roh-roh akan tersebar dan pergi kedalam malapetakan untuk dihancurkan…. Apakah kamu tidak takut?”
Lu Wuming berkata dengan suara lembut seperti mimpi buruk, “Dilahirkan tanpa ada kebahagiaan, kematian bukanlah sebuah rasa takut.”
Mendengar hal ini, Tang Si tidak bisa menahan dirinya tapi berpura-pura lewat secara kebetulan, dan kemudian datang dan menepuk bahu Lu Wuming. Dia berkata, “Hei, kamu ada disini juga.”
Lu Wuming berbisik dengan suara rendah, dan ada kilatan cahaya di matanya, “Apakah kamu tidak marah padaku?”
Tang Si menggelengkan kepalanya dan berjalan dengan Lu Wuming berdampingan. Tapi hati remajanya tidak bisa menahannya, dan bertanya dengan ragu-ragu, “Penyakit apa yang kamu miliki atau apa itu hal lain?”
Lu Wuming berdiri tidak bergerak, “Kenapa kamu bertanya?”
Tang Si dengan menyesal berkata, “Baru saja, saat kamu berbicara dengan Yu Banxian. Aku tidak sengaja mendengar dua kalimatnya. Kapan itu akan terjadi, apa yang akan terjadi…”
Lu Wuming meremas tangan Tang Si dan berkata, “Aku baik-baik saja.”
Tang Si juga ingin bertanya lagi, tapi Lu Wuming mengangkat tangannya untuk menutupi mulutnya dan berkata, “Ini akan menjadi ulang tahunku dalam dua hari dan aku ingin membawamu ke suatu tempat.”
Telapak tangan yang hangat menempel di bibirnya, dan seluruh tubuh Tang Si menjadi tertegun. Pikirannya menjadi kosong, dan dia menganggukkan kepalanya dengan tergesa-gesa dan pembicaraan itu selesai.
05
Pada hari ulang tahunnya, Lu Wuming membawa Tang Si ke dalam hutan bambu.
Angin melewati hutan bambu, sehingga membuat ranting-ranting bambu yang ramping bergoyang. Suaranya seperti dawai beberapa alat musik besar yang bermain dengan angin, sehingga membuat sebuah bisikan.
Saat itu tengah hari, tapi hutan bambu itu sunyi. Tang Si mengikuti Lu Wuming selangkah demi selangkah menuju ke tempat terbuka yang ada di hutan, dan Lu Wuming berhenti.
Tang Si terkesiap dan bertanya, “Tempat apa ini?”
“Ini adalah tempat favoritku. Ketika tidak ada yang harus aku lakukan, aku akan bermeditasi atau berlatih seni bela diri di sini.” Kata Lu Wuming dengan mata yang berlinang.
Tang Si mengangguk dan melihat ke sekeliling tempat, “Tempat ini sangat sepi.”
Suara Lu Wuming menjawab dengan sedikit bergetar, “Kamu mengejar layang-layang yang putus dan berlari kesini secara tidak sengaja. Tapi jaringan kehidupan sudah berubah, jadi aku harus membawamu ke sini.”
Tang Si perlahan membuka matanya, “Apa yang sedang kamu bicarakan?”
Suara Lu Wuming menjadi sejauh angin, “Nanti, kamu akan bertemu dengan orang yang sudah ditakdirkan dalam hidupmu di sini. Dia akan mencintaimu, melindungimu, dan hidup bersamamu untuk selamanya.”
Tang Si mengambil langkah maju dan mendorong keberaniannya untuk berkata, “Apa yang kamu katakan itu aneh… aku, aku hanya menginginkanmu.”
Lu Wuming menggelengkan kepalanya, dan ada cahaya lembut di bawah kakinya, “Kamu harus berjanji padaku sesuatu.”
Tang Si menatapnya dengan tak percaya, “Cahaya ini..”
Lu Wuming berkata dalam satu kata, “Setelah berusia 24 tahu, jangan melangkah ke Chang’an. Chang’an adalah tempat di mana kamu terbunuh dan mati.”
Setiap kali dia mengucapkan satu kata lagi, cahaya di bawah tubuhnya menjadi semakin cemerlang. Suaranya tidak jatuh. Setengah dari tubuhnya sudah berubah menjadi pasir perak dengan butir halus, yang berangsur-angsur naik dan menghilang. Tang Si mengulurkan tangan untuk menangkapnya dengan ngeri, tapi hanya mendapat kabut ringan yang dengan cepat menghilang di telapak tangannya. Tatapan mata Lu Wuming lebih melekat padanya. Dia mengangkat tangannya dan membelai pipi Tang Si. Tapi segera setelah itu, bahkan tangan yang menyentuh Tang Si juga menghilangkan tanpa ada jejak dan menjadi cahaya yang mengambang di angin.
Tang Si merasa sangat terkejut sehingga dia tidak bisa berbicara. Dia tidak tahu berapa lama dia sudah dibekukan seperti patung tanah liat sebelum dia berteriak, “Lu Wuming!!”
06
Tepat ketika suara itu jatuh, seseorang dengan hati-hati meletakkan tangannya di bahu Tang Si, “Kamu mengenalku?”
Tang Si melihat ke belakang dengan air mata di wajahnya.
Di belakangnya adalah seorang remaja Mingjiao yang sedikit pemalu, dengan rambut yang berwarna keemasan pucat. Penampilannya jelas mempesona dan sedikit kekanak-kanakan.
Dan itu, jelas adalah penampilan masa muda Lu Wuming.
– TAMAT –
Catatan penerjemah :
Jadi, apakah ini BE atau HE.
Aku hanya bisa menyerahkannya padamu.. ^^