Heart Protection (English - Indonesian Translation) - Chapter 114
Chapter 114 – Ekstra 2
(T/N: Extra bab ini hanya ada di buku novel fisiknya ya, penerjemah Inggrisnya ada di sini. )
Saat fajar menyingsing, Tian Yao masuk dari luar halaman, rambutnya sedikit berantakan. Yan Hui berjaga di pintu halaman, sedang menunggnya, dan setelah melihatnya kembali, ia merasakan sedikit kebencian: “Kemana kau pergi semalam tanpa mengucapkan sepatah kata pun?”
Tian Yao mengambil langkah besar ke depan. Ia memeluk Yan Hui tidak dengan banyak kekuatannya, tetapi ia masih bisa memeluknya dengan mantap. Meskipun Tian Yao memeluknya dari waktu ke waktu sudah jadi hal yang biasa, Yan Hui masih samar-samar menyadari bahwa pelukan Tian Yao hari ini agak lain dari yang dulu. Ia pun bertanya: “Kenapa kau bertingkah seperti ini?”
Dengan satu tangan, Tian Yao melingkari pinggangnya, dan dengan tangan yang lain, ia menepuk-nepuk lembut bagian belakang kepalanya: “Untuk beberapa bulan mendatang, kau harus menjaga tubuhmu, dan tidak menghabiskan upayamu untuk berkultivasi.”
Mendengar kata-kata ini, Yan Hui bahkan semakin tercengang: “Kenapa?” Dari pelukannya, ia mendongakkan kepalanya untuk menatap Tian Yao: “Selama beberapa bulan ke depan, apakah ada hal besar di dunia yang akan terjadi?”
Tian Yao meliriknya dengan serius, berkata dengan serius: “Ada.”
Sudah lama tidak melihat ekspresi serius Tian Yao ini, telapak tangan Yan Hui pun mengepal seketika, mau tak mau ekspresinya pun serius: “Ada apa?”
“Seorang long ren1 kecil akan lahir.”
Ekspresi serius Yan Hui tak segera ditarik kembali. Ia terus memandang Tian Yao dengan sikap yang ingin mendengar berita yang menggemparkan dunia, menatap Tian Yao untuk waktu yang lama … dan barulah kemudian ekspresinya perlahan-lahan menunjukkan kekagetan, otaknya akhirnya bereaksi mendengar perkataan itu.
Yan Hui bengong, menundukkan kepalanya untuk melihat perutnya sendiri, kemudian menggunakan satu tangan untuk menutup perut bagian bawahnya dengan tidak percaya: “Seorang long ren kecil … ada di dalam?”
“Mn.”
Yan Hui hanya berdiri seperti ini di tempat, mengejap bengong dan melamun. Ia tidak pernah mengira bahwa hari ini akan datang begitu mendadak, atau bahwa Tian Yao akan … secara pribadi memberitahukannya sendiri ….
“Kapan kau mengetahuinya?”
“Mulai menebak-nebak sekitar setengah bulan yang lalu.”
“Kenapa kau tidak memberitahuku lebih awal?”
“Aku memastikannya.”
“Kapan kau memastikannya?”
“Semalam.”
“Jadi semalam kau ….”
Tian Yao mengangguk: “Aku terlalu bahagia.” Ia pun mendekap Yan Hui ke dalam pelukannya sekali lagi, tidak bisa menahan sudut bibirnya yang sedikit melengkung, “Jadi aku tidak tahan untuk terbang beberapa putaran.”
Begitu bahagianya sampai-sampai ia pergi keluar untuk berlarian liar ….
Yan Hui memukul punggungnya, dan tertawa terbahak-bahak: “Bagus untukmu!”
***
Long ren kecil di perut Yan Hui tidak penurut.
Tak perlu waktu lama bagi Yan Hui untuk mulai muntah-muntah. Ia tidak bisa ternoda sedikit pun oleh daging dan ikan; bahkan jika ia mencium baunya, ia akan muntah-muntah dengan pusing. Bahkan belum beberapa hari, tetapi Yan Hui benar-benar tampak jauh lebih kurus.
Hati Tian Yao sakit selagi ia menyaksikannya, tetapi selain dari menyesuaikan qi dalam diri Yan Hui untuknya saat ia muntah-muntah, ia tak berdaya. Seiring berjalannya waktu berlalu seperti ini untuk sementara waktu, Tian Yao mulai agak menyesalinya: “Tanpa adanya long ren kecil, kau tidak perlu menderita lagi.” Ia berkata, “Tidak akan pernah ada yang lainnya lagi.”
Yan Hui menertawainya: “Aku bahkan tidak mengatakan apa-apa, tetapi sebagai ayahnya, kau sudah mulai tidak menyukainya.”
Tian Yao memeluknya dan menepuk-nepuk punggungnya, tidak mengatakan apa-apa, seolah-olah menyetujui tanpa kata.
Baginya, hanya Yan Hui-lah yang segalanya. Entah apakah itu anak kecil atau yang lainnya, itu tidak boleh melukainya. Dan kini, bayi ini bahkan tidak menurut sedikit pun, jadi ia benar-benar mulai tidak menyukainya seperti yang Yan Hui katakan.
Setelah akhirnya berhasil melewati masa-masa mual, Yan Hui mulai merasa tidak tenang. Ia selalu bermimpi buruk, dimana adegan kematian Zi Chen dan Ling Xiao kadang-kadang muncul, dan ia juga akan bermimpi dadanya sendiri berdarah tanpa henti, dan jantungnya yang dicungkil keluar.
Sedikit demi sedikit, ia mulai tidak bisa tidur. Ketika ia memejamkan matanya, ia tanpa sadar akan membayangkan hal-hal mengerikan itu. Ia tidak berani memberitahu Tian Yao, takut kalau bayang-bayang masa lalu yang dilihatnya dalam mimpinya akan menyebabkan Tian Yao cemas.
Tetapi, dengan orang di sebelahnya yang tidak bisa tidur, mana mungkin Tian Yao tidak tahu? Tetapi Yan Hui tidak bilang apa-apa, jadi ia pun tidak bertanya.
Di suatu malam ketika Yan Hui bolak-balik dan merasa sulit sekali untuk tidur, Tian Yao pun membangunkannya, berkata: “Yan Hui, ayo kita pergi melihat bintang.”
Ia membawa Yan Hui ke salah satu puncak gunung di Qing Qiu. Di sana, tidak terhalang awan, dan malamnya tak berangin dan tak berbulan, hanya dengan bintang-bintang yang berkelap-kelp sejauh mata memandang.
Tian Yao dengan tenang mendekapnya ke dalam pelukannya dan tidak bicara banyak, membiarkan angin malam Qing Qiu menerpa mereka berdua.
Di bawah langit malam dan angin malam, Yan Hui perlahan-lahan jadi lelah. Ia mulai mengejapkan matanya bersama bintang di langit, dan kemudian berangsur memejamkannya.
Di ambang antara terjaga dan tidur, ia sepertinya merasakan dada hangat di belakangnya sedikit bergetar. Tian Yao berbicara padanya dengan lembut: “Yan Hui, aku akan selalu ada di sini.”
Yan Hui pun kemudian tertidur lelap dengan tenang.
Sejak saat itu, Yan Hui tidak pernah bermimpi buruk lagi, kecuali, ia membentuk kebiasaan “buruk”—ia harus dipeluk Tian Yao dari belakang untuk tidur dengan nyenyak.
Kadang-kadang, saat bangun di pagi hari, ia bahkan melihat Tian Yao memijat lengannya sendiri, nyaris mati rasa sampai-sampai tidak bisa digerakkan. Tadinya, ketika melihat ini, Yan Hui merasa agak bersalah, tetapi karena long ren kecil di perutnya setengahnya juga merupakan tanggung jawab Tian Yao, ia merasa tenang. Berpura-pura bermurah hati, ia menepuk-nepuk lengan Tian Yao: “Sudah merepotkanmu. Tunggu sampai ia keluar, dan kita bisa menghukum si kecil ini bersama-sama.”
Tian Yao tidak tahu entah harus menangis atau tertawa, jadi pada akhirnya, ia harus mengangguk ke perut Yan Hui yang sudah membuncit: “Jadilah lebih penurut.”
Tak lama setelah itu, si long ren kecil benar-benar keluar.
Hari ini berjalan dengan sangat baik. Yan Hui bahkan tidak merasakan banyak rasa sakit.
Hanya saja, ketika si long ren kecil dibungkus dan dibawa ke hadapan Yan Hui, barulah Yan Hui meliriknya. Ia berkedip dua kali, dan kemudian melirik Tian Yao di sebelahnya, tatapannya bolak-balik antara si long ren kecil dan Tian Yao beberapa kali.
Akhirnya, ia pun membuka mulutnya: “Selain dari dua tanduk naga yang super imut ini, aku benar-benar tidak tahu dimananya si pria tua keriput ini tampak seperti aku yang melahirkannya?” Yan Hui menanyai Tian Yao, “Saat kau masih kecil, apa kau juga seperti ini?”
Sementara Tian Yao kehabisan kata-kata, Huan Xiao Yan di samping langsung menutup telinga si long ren kecil dengan kain katun: “Kenapa kalian suami istri bicara seperti ini? Ia akan sedih mendengarnya!”
Yan Hui cemberut. Ia memeluk si long ren kecil dan mengambil kain katun itu dari tangan Huan Xiao Yan, dengan lembut menyeka mata si long ren kecil untuknya.
Saat Yan Hui melihatnya lagi, ia merasa bahwa bayi itu tidak sekeriput saat pandangan pertama. Hatinya menjadi tenang, dan ia mengangkat kepalanya untuk melihat ke arah Tian Yao: “Apakah ia akan jadi semakin baik ke depannya?”
Tian Yao mengangguk: “Ia akan membaik.”
Sinar matahari di luar jendela pas sekali, dan suara Tian Yao juga hangat seperti matahari: “Sama seperti kita.”
Menjadi lebih baik dan semakin baik.
-TAMAT-
(T/N: saya kaget donk tadi waktu iseng main ke web Inggrisnya, ternyata nongol nih ekstra chapter, langsung gas terjemahin, mereka terlalu imuttt XD)
17 Juli 2023