Lord of End of World (English to Indonesian Translation) - 2.1
Baca di Global Foxaholic! Dukung Penerjamah!
(Jangan lupa klik iklan 1x.)
(Dukungan sekecil apa pun bisa sangat berarti ….)
SELAMAT MEMBACA
Bab 2: Dilema
(Bagian 1)
Penerjemah: Aida Hanabi
Si tuan muda buru-buru bersembunyi di apa yang pri itu sebut “kamar mandi”. Punggung tangannya menutup pintu dan dia berbalik untuk menemukan dirinya dikelilingi oleh ubin porselen putih serta dekorasi yang megah. Dia merasa seperti telah memasuki semacam negeri dongeng. Dia segera menyadari bahwa dia tidak lagi berada di Istana Dunia Bawah.
Bagi si tuan muda yang telah dipenjara selama 16 tahun, tidak peduli di mana pun itu. Selama dia bisa menjauh dari kegelapan, di mana pun tampak seperti surga.
Dengan kaki telanjang, dia perlahan berjalan menuju wastafel. Menyentuh pot porselen halus dan mulus di bawah tangannya, dia tersenyum tipis, sepasang mata bulat bak kucingnya melengkung menjadi bulan sabit.
Di hadapannya ada sebuah cermin bertatahkan di atas wastafel, menunggunya untuk mendongak. Di cermin, dia melihat sosok Gong Lixin terpantul di dalamnya. Segera, dia jadi waspada. Dia buru-buru mundur beberapa langkah, mengambil postur pertahanan dan secara refleks berkonsentrasi pada kekuatan tenaga dalamnya, siap untuk melakukan serangan balik kapan saja. Orang yang ada di depannya ini terlihat aneh, dengan rambut panjang, diam-diam muncul di jendela ruangan ini. Dia pasti seorang seniman bela diri yang kuat.
Namun, dia tidak bisa menarik keluar tenaga dalamnya. Situasi itu membuat si tuan muda terkejut takjub. Kekuatan tenaga dalam di dantiannya hampir habis dan hanya sedikit yang bisa dimobilisasikan. Jangankan melakukan serangan balik, bahkan untuk membela diri pun akan sulit.
Meski dengan rasa ngeri dan panik dalam batinnya, si tuan muda tetap tidak menunjukkan hal tersebut di wajahnya. Ia hanya menatap setiap gerakan orang yang ada di depannya sambil berusaha mencari tahu celah kelemahan si pihak lain dan bersiap untuk melawan. Setelah akhirnya keluar dari Istana Dunia Bawah Tanah, dia bisa merasakan sapuan hangatnya matahari dan angin musim semi, mencium wangi bunga-bunga, serta merasakan kemuliaan maupun kemegahan alam yang memukau. Dia harus hidup! Dia akan bertahan hidup dan menjalani hidup sebaik-baiknya!
Si remaja yang tiba-tiba muncul di seberangnya juga mundur beberapa langkah, berpose yang sama persis dengannya, menatapnya tanpa mengambil tindakan apa pun. Keduanya sempat berada dalam remis sesaat. Melihat bahwa tak ada niat membunuh di mata si pihak lain dan si tuan muda juga tidak mengambil inisiatif untuk menyerang. Dia sedikit menurunkan pertahanannya dan bersumpah, “Tak ada kebencian dan dendam di balik ini, kamu juga tidak mau menyatakan niatmu, apalagi menghalangi. Karena itu, kamu tidak perlu terlibat dan berurusan denganku.” (Penerjemah Aida hanabi di Global Foxaholic, jika kalian melihat ini, maka ini dicuri)
Begitu dia berbicara dan melambaikan tangannya, anak laki-laki di seberangnya juga berbicara pada saat yang sama, gerakan mereka mencerminkan gerakan satu sama lain. Si tuan muda menatap mata si pihak lain dan sedikit mengernyit. Remaja di hadapannya juga menunjukkan ekspresi yang sama.
Si tuan muda itu memang sudah cemerlang1 dan setelah melihat reaksi orang yang di hadapannya, sebuah spekulasi segera muncul dalam hatinya.
Dia menekan keterkejutan batinnya dan mendekati si remaja lain itu selangkah demi selangkah. Anak laki-laki di seberangnya perlahan-lahan mendekat. Si tuan muda mengulurkan tanggannya, begitu juga remaja tersebut. Telapak tangan keduanya bersentuhan, tetapi tidak ada sentuhan kehangatan ataupun kelembutan tubuh manusia yang bisa dirasakan melainkan, hanya ada kelicinan dan rasa dingin.
Ternyata itu bukanlah jendela yang terbuka, melainkan cermin dengan pantulan yang sangat jelas! Dengan kata lain, pemuda asing yang tiba-tiba muncul entah dari mana bukanlah orang lain melainkan si tuan muda ini sendiri.
Menyadari hal ini, tampaknya memicu semacam tombol dalam benak Gong Lixin. Ingatan yang semula bersembunyi di kepalanya tiba-tiba tumpah keluar seperti semburan gunung. Dia mencengkeram kepalanya, terengah-engah serta mengerang kesakitan sebelum terhuyung-huyung ke samping. Dia menjulurkan tangan untuk meraih kepala pancuran dan menyentuh sakelarnya. Air dingin yang mengucur langsung membasahi kepala serta pakaiannya hingga basah kuyup.
Si tuan muda jatuh merosot ke dalam bak mandi, duduk meringkuk dan mengubur kepalanya di antara kedua lututnya, menunggu rasa sakit yang hebat mereda. Sambil menahan sakit kepalanya, dia mencerna arus besar ingatan Gong Lixin dan akhirnya menyadari bahwa dia tidak lagi berada di tubuh aslinya di dalam istana bawah tanah tetapi berada di tubuh orang lain. Situasi ini persis seperti yang dalam cerita Zhiguai2 gambarkan sebagai “reinkarnasi pengambilalihan tubuh3“.
Namun, kebangkitan jiwa dari jenazah bukanlah yang paling tidak terduga. Yang mengejutkannya adalah selagi dia mengoperasikan kekuatan tenaga dalam, dalam tubuhnya, dia menemukan bahwa pemuda bernama Gong Lixin ini juga memiliki tubuh Yin murni seperti halnya tubuhnya. Tak hanya tubuh ini merupakan tubuh Yin murni tetapi tubuh ini juga baru-baru ini mempraktikkan meridian pembalikan yang muncul setelah sepuluh ribu tahun. Pantas saja pemuda ini terlihat begitu feminim dan lembut. Jika dia menggunakan tubuh ini untuk berkultivasi “Yinyin Shengong”, dia tidak perlu lagi menyerap Yangyang dari kultivator lain dan kecepatan kultivasinya akan menjadi beberapa kali lebih cepat daripada di masa lalu.
Sambil memikirkan semua ini, ingatan Gong Lixin telah sepenuhnya diserap oleh si tuan muda dan rasa sakit kepala hebat sebelumnya secara bertahap mereda. Tuan muda membuka bibirnya dan mengeluarkan tawa kecil, tawa riang saat dia menyadari bahwa dia tidak lagi berada di kediaman Xiao Lin, bahwa dia bukan lagi alat untuk kultivasi Pembalikan Roh Xiao Lin. Tidak ada lagi yang namanya praktisi kultivasi atau pertempuran antara orang-orang Jianghu di dunia ini. Dia tidak perlu berlatih keras dalam seni bela diri demi bertahan hidup.
“Oh, rasanya luar biasa!” Si tuan kecil, tidak, seharusnya Gong Lixin, berbisik dengan suara pelan. Dia tidak tahu apakah dia lebih bingung atau lebih tenang dengan kabar ini. Dia hanya bisa mengubur kepalanya dan memeluk lututnya erat-erat untuk menenangkan emosinya yang bergolak.
“Gong Lixin, kamu kenapa? Ga enakan?”
Melihat anak itu sudah lama masuk dan belum juga keluar, Song Haoran mengetuk pintu beberapa kali tanpa mendapat jawaban. Dia entah kenapa begitu khawatir, jadi dia membuka pintu untuk memeriksanya. Mendapati bahwa remaja kecil itu bahkan tak melepas pakaiannya, hanya meringkuk di sudut bak mandi, membiarkan air mengalir membasahinya. Anak itu tampak begitu menyedihkan, hingga dia mau tidak mau mengasihani anak itu. Tubuhnya tegang, saat dia dengan cepat bergegas menghampiri dan bertanya tentang kondisinya. (Penerjemah Aida hanabi di Global Foxaholic, jika kamu melihat ini, maka ini dicuri)
“Kakak … Song? Aku baik-baik saja.” Gong Lixin mengangkat kepalanya sedikit dan menatap pria tampan di depannya, berbicara dengan ragu-ragu sembari dia menelusuri ingatannya.
Orang ini adalah Song Haoran, bawahannya Gong Yuanhang, ayahnya Gong Lixin. Keluarga Song merupakan keluarga militer yang berada di Kyoto dan ketika pemimpin baru, paman keduanya, mengambil alih setelah kematian ayahnya, dia diasingkan dari keluarganya. Saat itu, dia dikirim jauh ke perbatasan negara C.
Aida Hanabi : Sebagian isi dari bab ini mungkin agak berbeda dengan versi bahasa Inggrisnya karena aku memutuskan untuk menerjemahkan beberapa bagian langsung dari versi Cina-nya. Oleh karena itu aku membuat beberapa catatan kaki.
Jangan lupa dukung penerjemah ya ….

- Cemerlang = Pandai/pintar/Cerdas/berlian
- Zhiguai – Salah satu jenis yang memuat cerita mitologi Tiongkok disebut juga Zhiguai (志怪) yang merupakan anekdot atau cerpen oleh pemeluk agama Buddha dan Tao yang menggunakan tulisan untuk menyebarkan agama, dalam hal ini banyak diisi oleh kejadian aneh yang tidak rasional atau tentang orang suci serta dewa-dewi.
- jiè shī huán hún (借尸还魂) – arti sederhananya ‘Kebangkitan’. Sebuah legenda takhayul. Setelah kematian, jiwa dapat dibangkitkan dari mayat orang lain. Artinya bereinkarnasi dengan mengambil alih tubuh orang lain