Love Better Than Immortality / Spring Flower, Autumn Moon (English - Indonesian Translation) - Chapter 22
- Home
- Love Better Than Immortality / Spring Flower, Autumn Moon (English - Indonesian Translation)
- Chapter 22 - Mary Sue di Tengah Es dan Salju
Chapter 22 : Mary Sue di Tengah Es dan Salju
Silakan kunjungi blog terjemahan Inggrisnya.
Chapter 22 Sugakookie.
Shang Guan Qiu Yue menghilang dalam sekejap mata dan Feng Cai Cai juga sudah siuman. Lei Lei bergegas dan membantunya bangun, bertanya dengan cemas: “Bagaimana keadaanmu? Apakah serius?”
Feng Cai Cai menggelengkan kepalanya: “Tidak apa-apa, aku bisa menyalurkan kungfu-ku untuk mengobati luka-lukaku.”
Lei Lei pun lega.
Feng Cai Cai mendadak menatapnya selagi ia bertanya: “Siapa itu yang barusan?”
Ia melihat Shang Guan Qiu Yue! Lei Lei bergumam dan mengoceh dengan gugup: “Ia adalah … seorang kakak yang kukenal.”
Feng Cai Cai takjub: “Untuk bisa menerobos ke tempat ini, ilmu bela dirinya pasti langka di jianghu, hanya saja … ia pergi begitu saja?”
Tampaknya ia tidak mengenali Shang Guan Qiu Yue, Lei Lei menghela napas lega sekali: “Ia tidak bisa membawa kita keluar, tetapi sekarang kita punya jalan untuk melarikan diri.”
Feng Cai Cai kaget: “Bagaimana kita melarikan diri?”
“Obati dulu lukamu, kita akan membahasnya besok.” Lei Lei mendapatkan ide dan ia mulai mengarang, “Kakak itu adalah ahli yang handal yang tidak suka menunjukkan dirinya di jianghu, jadi kau tidak boleh menyebutkan hal ini kepada orang lain.”
Meskipun Feng Cai Cai ragu, ia tetap mengangguk menjawabnya.
Setelah menentukan rencana, Lei Lei berbaring untuk istirahat sementara Feng Cai Cai mengobati luka-lukanya.
***
Turun salju sepanjang malam, dan di saat mereka bangun keesokan paginya, tanah pun diselimuti salju tebal selagi lebih banyak salju melayang turun dari langit. Luka Feng Cai Cai jauh lebih baik daripada sebelumnya, yang mana membuat Lei Lei sangat senang. Mereka kemudian pergi keluar setelah mendiskusikan rencana mereka.
“Mungkin orang itu akan keluar untuk mengagumi salju, dan pasti akan berada di taman dimana pemandangannya yang paling indah.”
“Apa ini akan berhasil?”
“Seharusnya sih berhasil.”
Tempat dimana keduanya dikurung terletak di sebuah taman besar dan pemandangan bersaljunya sangat indah. Diselimuti warna perak, pohon-pohon kayu putih itu tampak seolah mereka terukir dari giok. Jalan setapak di tamannya sudah sepenuhnya menghilang. Untungnya, mereka mengenakan sepatu bot sehingga kaki mereka tidak berakhir basah. Sembari saling menopang tangan, keduanya menuju ke arah taman barat selama sekitar sepuluh menit. Suara tawa samar-samar dapat terdengar di kejauhan dan sepertinya itu adalah seorang wanita.
Lei Lei bersukacita dan hendak menarik Feng Cai Cai ke sana untuk melihatnya ketika dua orang yang mengenakan jubah merah tiba-tiba muncul di depan mereka dengan ekspresi tenang di wajahnya, selagi menghadang jalan mereka.
“Berhenti di sana, kalian tidak boleh pergi ke sana!”
“Kakak, kami di sini untuk melihat salju, kami tidak akan melarikan diri.” Ia tersenyum.
“Nyonya sedang mengagumi salju. Kembalilah.”
“Tetapi pemandangan di sebelah sana adalah yang terbaik.” Ia berujar enggan.
“Pergi!”
Sekarang karena ia telah memberikan mereka perintah langsung, tak ada ruang untuk diskusi. Tampak kecil hati, Lei Lei berpura-pura untuk pergi selagi ia diam-diam meremas tangan Feng Cai Cai.
Feng Cai Cai mendadak memekik: “Siapa itu!”
Kedua orang berjubah merah itu secara naluriah berbalik, dan dalam sepersekian detik itu, Feng Cai Cai memimpin Lei Lei mengitari kedua orang itu sebelum bergegas ke arah suara tawa.
“Berhenti di sana!” Mereka meraung.
Merasakan angin dari serangan telapak tangan yang datang dari belakang mereka, Feng Cai Cai bereaksi dengan cerdik, menendang ke belakang dengan ujung jari kakinya saat kakinya menyentuh tanah. Seketika, butiran salju pun berterbangan ke atas seperti debu.
Dibutakan oleh salju di mata mereka, kedua orang berjubah merah itu pun mengumpat dengan keras: “Gadis bangsat!”
Trik kecil ini menghentikan langkah mereka, tetapi para ahli tetaplah ahli dan tak ama sebelum mereka menyusul lagi. Menyadari situasi bahaya yang mereka hadapi, Lei Lei pun menjerit sekuat tenaga ketika ia melihat sosok berwarna-warni di kejauhan: “Nyonya! Nyonya, tolong—“
Di tengah-tengah dunia penuh salju, dua gadis pelayan sedang menyangga seorang wanita untuk berdiri di tengah hamparan bunga. Selain mereka, ada dua gadis pelayan, yang satu membawa vas sedangkan yang lainnya memegangi gunting, tampak seolah-olah ia sudah akan menggunting. Rombongan mereka sedang bersenda gurau, tetapi mereka menoleh untuk melihat ketika mereka mendengar jeritan itu.
Lei Lei benar-benar memercayai perkataan Shang Guan Qiu Yue ketika ia melihat wanita itu.
Istri Ketua Lembah sangat cantik. Itu adalah jenis kecantikan yang tidak wajar dimana wajahnya yang tirus mencerminkan bunga prem merah dan salju yang putih. Senyumnya membuatnya terlihat sangat muda, sampai-sampai ia tampak di bawah usia tiga puluhan. Tatapannya mengandung jejak kebingungan yang terlihat agak polos. Meskipun ia mengenakan jubah berbulu merah yang mahal dan cantik, orang dapat dengan jelas merasakan kerapuhan dan kelemahan tubuhnya. Ia memang tampak cantik. Demi menikahinya, Fu Lou tak ragu-ragu untuk mengkhianati gurunya, melakukan dosa paling tak termaafkan di jianghu dengan membunuh gurunya sebelum bergabung dengan faksi jahat selama lebih dari sepuluh tahun.
Pantas saja Fu Lou secara paksa menikahi istri gurunya, ia sebenarnya semuda dan secantik ini! Tepat saat imajinasi Lei Lei jadi liar, Feng Cai Cai sudah membawanya kembali ke tanah. Angin dari serangan telapak tangan di belakang mereka sudah ditarik di suatu waktu, menunjukkan bahwa tidak ada yang berani bergerak di depan nyonya ini.
Wanita itu kebingungan: “Kalian ….”
Kedua pengawal berbaju merah pun menegang: “Mereka adalah tamu Ketua Lembah. Mereka tidak mengetahui peraturan dan telah menyinggung Nyonya. Aku akan membawa mereka pergi sekarang.” Mengatakan ini, mereka pun maju ke depan untuk membawanya pergi.
Lei Lei melompat menjauh: “Nyonya, selamatkan kami, mereka ingin membunuh kami!”
Sudah pasti, wanita itu menghentikan keduanya, berujar dengan ramah: “Nona, jangan takut. Mereka tidak akan pernah berani membunuh orang.”
Tidak akan pernah berani membunuh orang? Lei Lei memasang ekspresi aneh di wajahnya: “Tetapi Ketua Lembah Fu ingin membunuh kami.”
Wanita itu tertawa: “Fu Lou tidak akan membunuh orang.”
Lei Lei kehabisan kata-kata saat ia mendengar ini. Brengsek, kalau Fu Lou tidak membunuh orang, Shang Guan Qiu Yue akan mengubah profesinya menjadi seorang dermawan. Bukankah ini adalah sebuah lelucon besar?
Di sebelahnya, Feng Cai Cai yang pada dasarnya mudah tersinggung pun tidak bisa menahan diri lebih lama lagi dan ia mengangkat alisnya dan mencibir: “Fu Lou tidak akan membunuh orang, lalu kenapa ia menangkap dan membawa kami kemari tanpa alasan?”
Wanita itu mengerutkan alisnya: “Fu Lou menangkap dan membawa mereka kemari?”
Mana mungkin kedua pengawal berjubah merah itu berani mengakuinya? Jadi salah satu dari mereka menguatkan dirinya selagi ia menjelaskan: “Nyonya tidak boleh mendengarkan ocehan mereka, teman kedua gadis ini terus-terusan mencari masalah dengan Lembah Chuan Qi, jadi Ketua Lembah mengundang mereka kemari dengan niat baik untuk mengobrol dengan teman mereka itu, guna mendiskusikan cara untuk menyelesaikan hal ini.”
Wanita itu menunjukkan senyuman: “Apa kataku, Fu Lou adalah orang yang baik.”
Ia terlalu lihai berbohong dari sela-sela giginya! Lei Lei dan Feng Cai Cai tercengang sewaktu mereka mendengarkan semua ini. Wanita ini memang polos, tidakkah ia mengetahui semua hal yang telah diperbuat Fu Lou di jianghu?
Feng Cai Cai berujar dengan marah: “Fu Lou telah melakukan segala macam kejahatan dan menyebabkan kerusakan di jianghu, tetapi kau masih mengatakan bahwa ia adalah orang yang baik? Bolehkah aku memberanikan diri untuk menanyai Nyonya tentang mantan suamimu Yuan Zhi Hai. Siapa yang membunuhnya?”
Wanita itu berubah pucat pasi mendengar nama itu disebutkan.
“Apakah Nyonya lupa bahwa kau aslinya adalah istri guru Fu Lou?” Feng Cai Cai mencibir selagi ia menekankan, “Pendekar Yuan jujur dan adil, reputasi baiknya dikenal luas. Siapa di jianghu yang tidak mengetahui bahwa Fu Lou telah melakukan kejahatan besar dengan membunuh gurunya. Tidak masalah jika kau tidak membalaskan dendamnya, tetapi kau benar-benar bersedia mengikuti musuhmu, bahkan mengatakan bahwa ia adalah orang yang baik! Kau ….” Ia berhenti tiba-tiba.
“Nyonya!” pekik seorang gadis pelayan.
“Tidak, itu tidak ada hubungannya dengannya, itu adalah aku,” wanita itu pucat pasi dan bibirnya bergetar selagi ia menggumamkan, “Fu Lou adalah orang yang baik, ia tidak melakukan apa pun yang salah, kau tidak boleh menyalahkan semuanya padanya ….” tubuh lemahnya sedikit menggigil. Penampilan linglungnya membuatnya tampak lebih lemah, dan meskipun si gadis pelayan memeganginya, ia masih terhuyung-huyung, seolah-olah ia sudah akan ditiup oleh angin.
Beberapa tatapan bermusuhan pun dilemparkan ke arah mereka.
Lei Lei menarik-narik lengan pakaian Feng Cai Cai, mengisyaratkan padanya agar berhenti bicara.
Meskipun Feng Cai Cai juga terkejut dan ia merasa sedikit menyesal, ia tidak bisa menerima wanta itu mengatakan bahwa “Fu Lou adalah orang yag baik”. Ia pun mendengus menghina selagi ia berkata: “Apa aku sudah salah bicara? Bukankah ia melakukan semua perbuatan jahat itu? Hebat sekali kau memperlakukannya seperti orang yang baik, kau tidak bisa membedakan yang benar dan yang salah!”
Dibuat geram, kedua pengawal berjubah merah pun maju ke depan dengan tangan mereka yang terangkat: “Brengsek!”
“Hentikan!” Wanita itu meneriaki keduanya agar berhenti, suaranya bergetar, “Jangan pukul mereka, biarkan mereka pergi.”
Kedua pengawal berbaju merah menggertakkan gigi mereka dengan enggan selagi mereka berteriak dengan suara rendah: “Pergi!”
Setelah menyebabkan gangguan seperti ini, mereka akan tamat jika mereka kembali. Lei Lei langsung mengubah nada bicaranya: “Kami salah, Ketua Lembah Fu adalah orang yang baik. Orang-orang yang dibunuhnya pasti semua pantas mendapatkannya. Ini adalah kesalahpahaman, jangan berdebat soal ini, Nyonya.”
Feng Cai Cai tidak senang melihat bahwa ia memelintir kebenarannya: “Kau ….”
Kita mengandalkannya untuk kabur! Lei Lei menyikutnya: “Apa? Ketua Lembah Fu adalah orang yang baik!”
“Itu benar, ia adalah orang yang baik.” Wanita itu menggumam sendiri.
Lei Lei memberinya senyuman: “Kami secara khusus melakukan perjalanan kemari untuk menemui Nyonya, dan sebenarnya karena kami ingin meminta bantuanmu.”
Wanita itu perlahan-lahan jadi tenang dan warna wajahnya membaik. Keheranan, ia pun bertanya: “Apa itu?”
Lei Lei berkata: “Begini, Ketua Lembah Fu mengundang kami kemari begitu tiba-tiba hingga keluarga kami bahkan tidak mengetahuinya. Kami ingin pulang, tetapi orang-orang ini tidak membiarkan kami pergi. Ini membuat adik perempuanku agak salah paham terhadap Ketua Lembah Fu, jadi kami hanya bisa datang untuk mencari Nyonya agar memberikan perintah supaya mengizinkan kami untuk pergi.”
Nyonya itu tersenyum: “Kenapa Fu Lou ceroboh sekali dalam menangani sesuatu? Karena kalian ingin pulang, kalian boleh pergi.”
Kedua pengawal berbaju merah pun panik: “Nyonya, haruskah kita menunggu Tuan kembali sebelum memutuskannya?”
Nyonya itu menegur mereka dengan suara yang lembut: “Bagaimana bisa kita memaksa tamu untuk tetap tinggal? Karena mereka ingin pergi, kita harus membiarkan mereka pergi.”
Lei Lei senang sekali hingga ia berterimakasih berkali-kali. Dalam hati, ia sedang merancang sebuah rencana. Apabila mereka pergi seperti itu begitu saja, kemungkinan mereka akan ditangkap lagi setelah meninggalkan taman, jadi ia pun terpikirkan sebuah ide: “Pemandangan di tamannya lumayan bagus, dan pemandangan salju di luar lembah pasti lebih baik. Kenapa Nyonya tidak keluar bersama kami untuk melihat-lihat? Kau juga bisa mengantarkan kami di waktu yang sama, berjaga-jaga kalau mereka menolak membiarkan kami pergi.” Setelah mengatakan ini, ia memasang tampang hangat selagi ia berjalan untuk berdiri di depannya: “Kami sudah menjadi tamu di sini selama satu hari, tetapi kami masih belum punya kesempatan untuk berkenalan dengan Nyonya. Mohon maafkan ketidaksopanan kami.”
Nyonya itu berpikir sejenak: “Baiklah.”
Kedua pengawal berbaju merah langsung mencoba menghentikan mereka: “Nyonya, ini tidak pantas, hati-hati ….”
Ia menyela mereka: “Kita harus mengantarkan tamu sampai ke pintu. Apa yang bisa terjadi dengan adanya begitu banyak orang?”
Faktanya, gadis-gadis pelayan di sekitarnya semua adalah ahli top, sehingga benar-benar tak ada yang perlu dikhawatirkan. Kedua pengawal berbaju merah tidak berani mengatakan apa-apa lagi, dan berpikir bahwa lebih baik bagi mereka untuk bergegas dan melaporkan ini kepada Fu Lou, mereka pun berkata: “Kalau begitu, kami akan undur diri dulu.”
Mana mungkin Lei Lei tidak tahu apa yang mereka rencanakan? Jadi ia segera menahan keduanya sewaktu ia berkata dengan hangat: “Kedua kakak lelaki ini tidak berniat untuk mengantarkan kami?”
Bulu kuduk kedua pengawal itu pun berdiri selagi mereka memelototinya: “Kau ….”
Nyonya itu berkata sembari tersenyum: “Jika itulah yang tamu kita inginkan, mari kita antarkan mereka bersama-sama.”
Melihat ekspresi muram kedua orang itu, Lei Lei sudah akan mati karena menahan tawanya. Ada obrolan dan tawa sewaktu ia mengikuti mereka keluar dari taman, dan sudah pasti, mereka tidak menemui halangan apa pun sepanjang jalannya.
“Bagaimana aku memanggilmu?”
“Aku Lei Lei, bagaimana dengan Nyonya?”
Nyonya itu berkata dengan hati-hati: “You Si.”
Tubuh kurus dan lemah seperti itu yang tampaknya bisa diterbangkan angin, sempurna untuk kedua kata “You Si1. Lei Lei mencoba memancingnya: “Ketua Lembah Fu memperlakukan Nyonya dengan sangat baik.”
You Si menurunkan pandangannya selagi sudut bibirnya sedikit tersungging, tetapi tak ada banyak senyuman: “Ia telah melakukan banyak hal buruk, tetapi ia sudah berjanji padaku bahwa ia tidak akan membunuh orang lagi. Tolong jangan menyalahkannya.” Selagi ia mengatakan ketiga kata “tolong jangan menyalahkannya”, nada suaranya memohon.
Lei Lei tidak berbicara. Sungguh wanita yang naif, berpikir bahwa semuanya baik-baik saja jika suaminya memperbaiki caranya. Ia telah menggampangkan segalanya. Setelah menapaki jalan ini, bahkan jika Fu Lou tidak mau membunuh seseorang, keadaan akan memaksa tangannya. Tokoh-tokoh yang katanya dari jalan yang benar tidak akan melepaskannya dan ia harus cukup bertekad untuk bertarung melawan mereka demi melindungi dirinya sendiri dan istrinya, dan cukup mengintimidasi untuk mengontrol bawahannya, kalau tidak, Lembah Chuan Qi sudah lama berantakan. Jika ia akan kehilangan posisinya sebagai Ketua Lembah Chuan Qi, hanya akan ada lebih banyak orang yang mengincar nyawanya, terutama karena begitulah cara Lembah Chuan Qi selalu dijalankan—Menghormati yang kuat. Jika Ketua Lembah tidak bisa menunjukkan dominasinya, itu akan mengakibatkan pemberontakan bersenjata.
“Satu langkah yang keliru dapat membawa penyesalan seumur hidup,” tidak setiap kesalahan dapat diperbaiki. Sang istri yang menjadi mary sue tidak mengubah nasib sang suami yang menjadi iblis. Apa yang dapat Fu Lou lakukan adalah tidak membunuh orang di depan istrinya.
Hanya dari semua kerepotan yang dilakukannya, itu menunjukkan perasaan sejati Fu Lou terhadap istrinya. Namun, ia pasti kejam dan tak berperasaan terhadap orang lain, jadi mereka harus meninggalkan lembah ini dengan cepat! Memikirkan ini, Lei Lei mengobrol dengan mereka tentang kejadian-kejadian menarik yang terjadi selagi ia mendesak You Si untuk mempercepat langkahnya sewaktu mereka menuju ke pintu keluar.
Apa yang dikhawatirkannya pun terjadi, dan mereka berpapasan dengan Fu Lou setelah meninggalkan lembah.
Matanya bahkan lebih jahat, seolah-olah ia akan membunuh Lei Lei di tempat. Namun, ia mendadak menunjukkan senyum lembut yang membuat Lei Lei tidak percaya.
“Si Si!” Ada senyuman di setengah wajah tampannya.
Jejak kemerahan muncul di wajah pucatnya dan You Si menunjuk ke Lei Lei dan Feng Cai Cai selagi ia memarahinya: “Aku mengantarkan kedua gadis ini keluar, kenapa kau memaksa mereka untuk tinggal.”
Fu Lou menjawab: “Aku berencana untuk mengantarkan mereka.”
You Si lega: “Baiklah, kukira kau benar-benar berusaha mempersulit mereka.”
Feng Cai Cai berpaling, tetapi Lei Lei menganggukkan kepalanya berulang kali: “Kami telah keliru menyalahkan Ketua Lembah Fu. Ketua Lembah Fu adalah orang yang baik, mana mungkin ia mempersulit kami, Nyonya diberkati.”
Fu Lou terkejut mendengar perkataannya, dan ia meliriknya.
Lei Lei berujar hati-hati: “Umm, bolehkah kami … pergi sekarang?”
Fu Lou mendengus sambil mengencangkan jubah di sekeliling istrinya seolah-olah ia sedang mengurusi anak kecil: “Di sini dingin sekali tetapi kau keluar kemari untuk kedinginan lagi, kembalilah.”
“Jangan marah, aku akan kembali sekarang.” You Si tersenyum ramah, “Aku sangat menyukai mereka, bagaimana bisa dua orang gadis kembali di tengah salju lebat begini, kenapa kau tidak menggantikanku mengantarkan mereka?”
Lei Lei ngeri: “Tidak perlu, tidak perlu. Kami bisa pergi sendiri.” Apa kau sedang bercanda? Jika suamimu mengantarkan kami, Surga Barat—Langit-lah, yang ditujunya.
You Si tidak bersikeras lebih jauh: “Mohon jaga diri, maafkan aku karena tidak bisa mengantarkan kalian.”
“Terima kasih banyak Nyonya, aku yakin kita akan bertemu lagi suatu hari nanti.” Lei Lei menarik Feneg Cai Cai dan lari.
***
Tak ada warna lain di bumi yang luas. Di luar lembah, anginnya sangat kuat dan kepingan salju berterbangan dimana-mana, mengaburkan pandangan mereka ke jalan dan membuatnya sangat sulit untuk berjalan. Keduanya beberapa kali kehilangan pijakan tetapi karena Feng Cai Cai tahu seni bela diri, mereka tidak mengalami kecelakaan.
Fu Lou tidak mengutus anak buahnya untuk mengejar mereka.
Lei Lei terkejut tetapi senang, menghela napas: “Ia benar-benar mary sue, dimana lagi kau bisa menemukan wanita sebaik ini!”
Feng Cai Cai mengerucutkan bibirnya: “Jika ia benar-benar sebaik itu, seharusnya ia membalaskan dendam Pendekar Yuan.”
Lei Lei menyukai You Si dan merasa bahwa ia tidaklah seburuk yang dikatakan rumornya. Seorang wanita seperti ini hanya akan dibohongi oleh orang lain dan ia tidak akan pernah menipu orang lain. Hanya saja, Fu Lou telah membunuh mantan suaminya Yuan Zhi Hai, tetapi bukan hanya ia tidak membencinya, ia bahkan membelanya dengan mengatakan bahwa “itu bukan salahnya”, terus, mungkinkah itu salah Yuan Zhi Hai? Ia dengar bahwa Yuan Zhi Hai memiliki reputasi yang baik …. Tidak bisa menebaknya, ia menyimpulkan bahwa: Siapa suruh Yuan Zhi Hai menikahi wanita semuda dan secantik ini. Seorang pria tua dengan istri yang masih muda, tidak heran jika masalah semacam itu terjadi! Fu Lou dan You Si jelas-jelas pasangan yang lebih cocok!
Feng Cai Cai mengamati medannya sebelum menyimpulkan: “Aku dengar bahwa seluruh wilayah Pegunungan Gong adalah wilayah Lembah Chuan Qi. Itu mungkin tempat kita berada saat ini. Lumayan jauh dari Kota Bi Shui dan aku takutnya kalau akan dibutuhkan seharian untuk sampai ke sana dengan berjalan kaki.”
Lei Lei cemas: “Ketua Leng pasti mencari kita kemana-mana.”
“Ia sudah bergegas pergi ke Kota Ye Tan. Kita sudah menghabiskan cukup waktu, kita harus buru-buru ….” Selagi ia mengatakan ini, ekspresi Feng Cai Cai tiba-tiba berubah, “Aku bertanya-tanya, kenapa Fu Lou melepaskan kita dengan begitu mudahnya. Jadi inilah sebabnya!”
Lei Lei bingung: “Kau ….”
Feng Cai Cai menggigit bibirnya dan alisnya berkerut kuat selagi napasnya jadi memendek. Ia mencengkeram kuat lengan Lei Lei.
Menyadari bahwa ada sesuatu yang tidak beres, jantung Lei Lei pun berdebar-debar sewaktu ia bergerak untuk memeganginya: “Ada apa?”
“Racun.” Setelah bersusah payah untuk mengucapkan satu kata ini, Feng Cai Cai tidak tahan lagi dan ia membungkuk untuk memuntahkan cairan hitam pekat sebelum terhuyung-huyung kemudian pingsan di atas salju.
“Cai Cai!” Lei Lei terkejut dan dengan cepat mengulurkan tangan untuk merabanya. Untungnya, ia masih bernapas, tetapi ia tidak mendapatkan respon bahkan setelah memanggil-manggilnya beberapa kali. Dengan sedih, ia duduk di tanah.
Mereka baru saja meninggalkan lembah ketika Feng Cai Cai terkena racun, jadi sudah jelas siapa yang melakukannya. Pantas saja Fu Lou melepaskan mereka dengan begitu mudahnya, ia yakin bahwa mereka akan kembali untuk penawarnya. Tetapi, jika mereka berbalik sekarang, akan sulit bagi mereka untuk melarikan diri lagi. Dengan watak Fu Lou, ia mungkin akan menyiksa mereka beberapa ronde untuk melampiaskan kemarahannya. Selain itu, ia tidak cukup kuat untuk membawa Feng Cai Cai kembali.
Apa yang harus dilakukannya? Jika mereka tetap di sini terlalu lama, mereka akan membeku atau mati kelaparan. Lei Lei duduk bengong di atas salju. Ia tidak pernah mengalami sesuatu seperti ini sebelumnya dan ia sangat dingin dan lapar saat ini, ia tidak punya tenaga untuk mengatasi ini.
“Kenapa kau duduk di tanah!” Satu suara berkata dengan nada yang sedikit menegur, kemudian sepasang tangan menariknya dari tanah.
Catatan Kaki: