Mulan Has No Elder Brother (English - Indonesian Translation) - Chapter 32 (2)
- Home
- Mulan Has No Elder Brother (English - Indonesian Translation)
- Chapter 32 (2) - Tamu Tak Terduga
Chapter 32 (2) : Tamu Tak Terduga
He Mu Lan maju ke depan beberapa langkah, meraih ujung pedangnya dan kembali menarik Pan Shi. Ia memegang Pan Shi terbalik dengan satu tangan dan menyentuh ringan hidung A-Dan Zhuo dengan tangan lainnya.
“Kau harus berhati-hati. Walaupun Pan Shi bukanlah pedang yang tajam, itu bisa memotong hidungmu pada jarak ini.”
“Bibi Hua!”
Mata A-Dan Zhuo berbinar.
“Tolong gunakan Pan Shi untuk bertanding denganku!”
“Ah …”
He Mu Lan meletakkan pedangnya di tangan lainnya dan membuat gestur membelah. Ia tertawa terbahak-bahak.
“Apa kau yakin kau tidak akan ‘dikalahkan’ olehku?”
A-Dan Zhuo mengangkat pedangnya dengan penuh semangat dan memegangnya dengan kedua tangan.
“Eh, kenapa kau hanya menggunakan satu tangan …”
A-Dan Zhuo melompat maju dan dengan kekuatan yang besar, menebas secara diagonal dari arah kanan atas.
“Karena aku, pedang ini adalah pedang bertangan satu.”
He Mu Lan mengambil pedangnya untuk menghalangi serangan itu.
Setelah He Mu Lan mendorong pedang A-Dan Zhuo dengan pedangnya, ia segera membuat gerakan menusuk. Namun, A-Dan Zhuo mundur ke belakang dan mengangkat pedangnya. Kemudian, He Mu Lan mundur dengan cepat, berdiri mantap, dan menghadapi gerakannya lagi.
A-Dan Zhuo terus menyerang. He Mu Lan menghindari serangannya menyamping, dan terkesiap kagum.
“Kau mempelajari ilmu pedangmu dengan cukup baik!”
“Terima kasih, Bibi Hua, atas pujianmu!”
Ia menyeringai dengan gembira.
“Kalau begitu, ini giliranku sekarang …”
He Mu Lan mengangkat pedangnya dan menggunakan keuntungan dari kekuatan pedang berat dan menekankan pedang itu turun dari atas kepala A-Dan Zhuo. A-Dan Zhuo segera mengambil pedangnya dan menghadangnya. Namun, ia langsung menyesali langkahnya ini.
Semua orang mengetahui bahwa “Hua Mu Lan Huai Shou” mampu mengangkat negara1. Ia bahkan ingin bertanding dengan lawan seperti Hua Mu Lan yang berkekuatan besar. Apakah otaknya sudah rusak?
Tetapi, A-Dan Zhuo sudah menikamkan pedangnya, dan tidak ada gunanya untuk menyesalinya sekarang. Ia hanya bisa menggertakkan giginya dan menunggu datangnya kekuatan yang akan menjatuhkan senjatanya.
Tanpa diduga, kekuatan yang dibayangkannya tidak menyebar dari badan pedangnya. He Mu Lan membuat gerakan mengayun dari lengan bagian bawahnya dan menyebarkannya membentuk busur. Bagaimanapun juga, pedang lawannya bukanlah untuk memotong. Sebaliknya, He Mu Lan menggunakan Pan Shi ke atas pedang A-Dan Zhuo yang ditikamkannya ke depan. Ia menginjakkan kaki kirinya ke depan dan memukul dengan siku kirinya.
Siku He Mu Lan berhenti di depan hidung A-Dan Zhuo.
A-Dan Zhuo mengedip dan berseru.
“Gaya permainan pedang macam apa ini? Kuat sekali!”
“Ini adalah jurus yang terbentuk setelah pertempuran dengan musuh di medan perang yang tak terhitung jumlahnya. Tidak ada namanya.”
Ingatan tubuh He Mu Lan berasal dari Hua Mu Lan, jadi ia menjawabnya dengan santai.
Pertandingan antara A-Dan Zhuo dan He Mu Lan masih berlanjut karena He Mu Lan tahu bahwa ia memiliki kekuatan yang terlalu besar, sehingga ia mencoba untuk menghindari konfrontasi dengannya secara langsung di pertarungan, tetapi mendemonstrasikan pada A-Dan Zhuo, keahlian khusus yang diwarisi dari Hua Mu Lan.
Sewaktu He Mu Lan menggunakan pedang berat itu untuk melakukan aksi memotong yang hanya bisa diayunkan oleh sebuah pedang panjang, A-Dan Zhuo syok. Takutnya, hanya Pan Shi yang terbuat dari bahan sekeras itu yang mampu melakukan jurus ini tanpa takut merusak bilahnya.
Ia menarik kembali pedangnya dan sedikit mengguncangkan tubuhnya. He Mu Lan berbalik dan melakukan split horizontal. A-Dan Zhuo yang sudah berbalik ke kanan pun terhadang oleh gerakan ini.
He Mu Lan menepuk bahu kanan A-Dan Zhuo yang membeku dengan sisi pedangnya, kemudian tersenyum pada A-Dan Zhuo yang ketakutan dan menjelaskan kepadanya: “Kau kena lagi. Saat bertarung dengan pendekar pedang bertangan kanan, berputar ke kanan adalah respon alami dari si pendekar pedang. Tetapi, itu akan jadi reaksi yang berbahaya jika pendekar pedang itu tidak mengubah ini.”
“Hehe, aku tidak menyangka bahwa hanya dengan berputar ke belakang ke arah berlawanan akan menyebabkanku kena.”
“Bagus!”
Plok, plok, plok, plok!
Di depan pintu, suara seorang remaja yang kedengaran seolah ia tengah dalam masa pubertas dan suara tepukan tangan terdengar.
Garis pandangan He Mu Lan dan A-Dan Zhuo beralih ke tempat suara tepukan tangannya. Mereka melihat beberapa ekor kuda di depan tembok tinggi rumah besar Hua Mu Lan. Di samping kuda-kuda ini, You Ke dan seorang remaja kurus berdiri di sana.
You Ke hanya memperlihatkan ekspresi kekaguman, dan ia tidak bertepuk tangan. Suara tepukan tangannya berasal dari si anak muda yang berdiri di sebelahnya.
Ia jelas adalah putra dari keluarga bangsawan karena He Mu Lan dan A-Dan Zhuo dapat melihat dengan jelas pakaiannya yang indah. Ia mengenakan jubah panjang yang sering dikenakan orang Han, tetapi ia menata rambutnya ke atas dan melipat jubahnya ke kiri. Untuk sesaat, He Mu Lan merasa kalau ia bahkan tidak tahu apa etnis orang ini.
Anak lelaki berkulit putih itu berdiri di pintu dan melihat ke dalam, nyaris seolah ia ingin merentangkan tubuhnya untuk melihat interiornya.
He Mu Lan mendengus.
Anak muda itu tampak seolah ia melihat dua babi hutan yang sedang berkelahi di hutan belantara.
Apakah ini pertama kalinya ia melihat duel semacam ini di antara pedang berat? Sepertinya, caranya bertepuk tangan tampak seperti anak hedonis dari keluarga kaya yang menonton pertunjukan tambahan.
“Kau adalah tamu yang sangat terhormat, Hakim You.”
He Mu Lan sangat menyukai si hakim muda, jadi ia melemparkan Pan Shi kepada A-Dan Zhuo dan pergi keluar untuk menemuinya.
“Aku malu untuk mengatakan bahwa sekarang aku bukanlah hakim wilayah.”
You Ke tersenyum sedikit dengan malu-malu. Ia melirik A-Dan Zhuo dan mengangguk seolah ia mendadak melihat pencerahan.
“Ini adalah anak yang datang ke ya men Wilayah Kota Yu beberapa hari yang lalu untuk menanyakan tentang Anda. Aku tidak membayangkan kalau seni bela dirinya begitu hebat.”
“Terima kasih banyak. Ini adalah putra dari mantan rekananku, yang sudah datang jauh-jauh untuk mengunjungiku dari Wu Chuan.”
He Mu Lan tersenyum penuh rasa terima kasih.
“Kau bilang kau bukanlah hakim wilayah sekarang … Oh, kau lihat, aku sudah terbiasa memanggilmu itu …”
Ia menepuk keningnya pelan.
“Masuklah dulu. Ini bukan tempat untuk berbicara.”
He Mu Lan mengundang mereka masuk ke dalam ruangan. A-Dan Zhuo dan pemuda itu sama-sama generasi muda. Mereka saling berpandangan penuh rasa ingin tahu.
Apa yang A-Dan Zhuo lihat adalah bahwa pemuda itu mengenakan pakaian aneh dari bahan yang bagus. Apa yang dilihat pemuda itu adalah bahwa ada dua pedang besar yang dipegang A-Dan Zhuo dan ia berotot, yang seolah meledak dari pakaiannya.
He Mu Lan tidak peduli tentang dua anak yang saling berpandangan dengan suasana yang canggung. Ia pertama mempersilakan You Ke untuk duduk. Kemudian, ia buru-buru dan dengan kikuk mencari cangkir di ruangan itu. Lalu ia menjadi khawatir.
Ia tidak terbiasa dengan teh aneh di sini. Anggota keluarga Hua juga tidak minum teh. Ia selalu minum air putih.
Tetapi, semenjak kehamilan Fang-shi, pekerjaan rumah tangganya selalu dilakukan oleh adik lelaki Hua. Pada saat sekarang ini, adik lelaki Hua mungkin sudah pergi membawa kuda berjalan-jalan. Ia bahkan tidak tahu dimana letak kue teh2nya.
“Tunggu sebentar, aku akan pergi mengambilkan seteko air dari ruangan ayahku.”
He Mu Lan melihat ke teko teh di dalam ruangan dengan canggung. Ia benar-benar terbiasa dilayani oleh adik lelaki Hua dan Fang-shi. Tidak ada air panas di tungku dalam ruangannya.
“Aku yang pergi.”
A-Dan Zhuo meletakkan kedua pedang itu kembali ke kisi pedang di sudut ruangan, pergi ke sebelah He Mu Lan dan mengambil teko tanah liat itu dan pergi keluar.
He Mu Lan menganggap A-Dan Zhuo sebagai anggota keluarganya. Oleh sebab itu, ia tidak sungkan padanya. Ketika ia melihatnya keluar, He Mu Lan melihat ke arah pemuda di sampingnya.
“Kau barusan bilang kalau kau bukan hakim wilayah lagi sekarang …”
“Ah. Itu cerita yang panjang.”
You Ke memperlihatkan ekspresi acuh tak acuh.
“Kalau begitu, kau bisa berbicara dengan singkat.”
He Mu Lan benar-benar penasaran.
Mungkinkah terjadi sesuatu pada Cui Lin? Jadi, jabatannya dicabut?
Apakah kakek Cui Lin adalah orang yang berpikiran sempit? Bukankah Cui Lin dan You Ke adalah sahabat karib?
“Singkat cerita, itu karena aku mengizinkan orang Lu Shui Hu di kuil Qiu Yuan untuk melarikan diri, jadi kemudian, insiden ini melibatkan beberapa orang di ibu kota. Ditambah lagi, Huai Jin berada dalam bahaya di wilayahku, dan orang Lu Shui Hu juga hampir membunuh penduduk desa di sana. Beberapa petinggi di ibu kota memiliki sejumlah pendapat tentang diriku.”
You Ke berbicara dengan suara selembut biasanya, yang membuat suasana hati gugup He Mu Lan jadi tenang.
“Untungnya, paman dari pihak ayahku menjadi penengah di antara mereka, jadi aku hanya diberhentikan sementara dari jabatan hakim wilayah. Aku harus kembali ke ibu kota dengan utusan yang dikirimkan pemerintah pusat untuk bertemu dengan atasanku, guna mengklarifikasikan situasinya kali ini. Yang Mulia adalah penguasa yang bijaksana. Apabila Yang Mulia mengetahui apa tepatnya yang terjadi, kemungkinan ia akan mengirimkanku kembali kemari.”
Ia tersenyum.
“Jenderal Hua tidak perlu mencemaskan tentang diriku.”
“Oh … Ini adalah insiden yang besar, bagi ibu kota untuk memperhatikan tentang ini adalah hal yang benar. Untungnya, Gai Wu telah bersumpah bahwa ia tidak akan melukai orang tak bersalah di masa depan. Menurutku, saat kau meninggalkan Kota Yu, tidak akan ada masalah yang besar. Sekarang kau diberhentikan dari jabatan resmimu. Siapa hakim provinsi Kota Yu sekarang?”
He Mu Lan bertanya dengan penuh perhatian.
Katanya, You Ke sudah jadi hakim wilayah di Kota Yu selama empat atau lima tahun, dan bahkan seluruh anggota keluarganya ada di sini sekarang. Ia bukanlah kelahiran bangsawan, latar belakang keluarganya tidak bagus, dan promosinya sangat lambat. Juga terdengar bahwa, jika seseorang adalah pejabat tanpa adanya sumber pendapatan lainnya, gaji mereka tidak akan terlalu tinggi. Apabila ia bukan hakim wilayah, apa yang harus dilakukannya untuk mencari nafkah?
“Sekarang ini, pengadilan masih belum menunjuk hakim wilayah baru Kota Yu, dan posisi ini sementara akan ditanggung oleh Hakim ini.”
“Ah, itu adalah kabar yang baik. Mungkin kau bisa kembali menjadi pejabat daerahku setelah kecurigaannya hilang.”
“Aku tidak berani, aku tidak berani. Apa yang Jenderal Hua ucapkan soal “pejabat daerah” terlalu berat untuk kutanggung.”
Ekspresi You Ke hangat dan melambaikan tangannya.
“Omong-omong, aku memberanikan diri datang kemari karena aku memiliki sebuah permintaan yang lancang …”
He Mu Lan agak terkejut dan melirik ke arah pemuda yang duduk di sebelah You Ke.
You Ke membawa seorang anak muda kemari dan ia juga mengatakan ia harus membuat permintaan yang lancang padanya …
Tidak mungkin ia kemari untuk menitipkan seorang anak yatim piatu padanya, kan?
Pemuda ini terlihat hanya berusia tiga belas atau empat belas tahun. Apakah ia adalah anak haram You Ke?
Itu juga tidak benar, seorang pria berusia dua puluh enam atau dua puluh tujuh tidak akan memiliki putra sebesar ini …
Tetapi belum tentu, orang zaman dahulu dewasa sebelum waktunya. Mungkin pada usia tiga belas tahun, putri keluarga seseorang sudah mengandung. Tampaknya tepat kalau ia sudah punya anak di umur tiga belas atau empat belas …
Hakim daerah ini tidak kelihatan seolah kehidupan pribadinya berantakan.
Tetapi, orang mungkin mengenal orang lain untuk waktu yang lama tanpa memahami sifat asli mereka …
He Mu Lan bingung. Ia memandangi You Ke seolah ia adalah orang aneh, dan tatapan darinya membuat rambut di punggung You Ke merinding. Ia tetap harus menahan rasa penasarannya dan tidak menanyakan padanya kenapa He Mu Lan menatapnya seolah ia adalah orang aneh.
Ia berhasil menggunakan suara yang lembut dan berkata: “Baiklah, belum lama ini, sepupu dari pihak ibuku melarikan diri dari rumah dan datang ke rumahku untuk meminta bantuan karena ia marah dengan keluarganya. Walaupun aku sudah mengirimkan surat untuk menginformasikan bibiku dan sepupu bahwa ia ada di sini, rumah mereka ada di Wu Chuan di utara, sehingga butuh waktu beberapa saat bagi mereka agar dapat menjemputnya. Dan sekarang, aku harus pergi ke ibu kota untuk melaporkan pemecatanku …”
Ia bangkit berdiri dan membungkuk hingga menyentuh tanah kepada He Mu Lan.
“Saudara Huai Jin cedera hidung saat ini. Ia sudah dibawa pulang ke ibu kota oleh keluarga Cui. Orang tuaku sudah meninggal. Aku tidak bisa mencari kerabat dan teman-teman di sini yang lebih bisa diandalkan untuk menitipkan sepupuku juga. Selain itu, ia terbiasa menjadi seorang pesolek di rumah, dan aku berniat untuk membiarkannya mengikuti Anda guna membiarkannya mengalami beberapa kesulitan dan mengikis kesembronoannya, jadi …”
Ia mengangkat kepalanya dan menatap He Mu Lan seolah ia memohon padanya.
“Aku harap Anda dapat menjaga sepupuku untuk sementara waktu hingga keluarganya datang kemari untuk menjemputnya.”
He Mu Lan menatap si pemuda tampan ini, dan setelahnya kembali menatap You Ke. Ia merasa kalau ia bisa menemukan sedikit kemiripan pada alis mereka. Tetapi ia tidak melihat area lainnya yang mirip selain itu.
“Tidak masalah menjaganya sementara waktu, tetapi kau tahu, aku tidak pandai dalam urusan keluarga, dan aku tidak pandai mengurus anak … Lagipula, aku terbiasa dengan teh tawar dan makanan sederhana. Pemuda ini kemungkinan memakai pakaian brokat dan makanan seperti giok di rumahnya, aku khawatir …”
“Jenderal Hua, kau bisa menjaga saudara kecil itu. Tidak bisakah kau menjagaku juga …”
Pemuda kecil itu mengejap dan menggunakan nada yang sangat naif.
“Aku tidak makan banyak … Aku juga bisa makan lebih sedikit di masa depan.”
Teater Mini:
A-Dan Zhuo yang mengambilkan teko tanah liat berlari ke arah pintu.
“Aku tidak makan banyak dan bisa makan lebih sedikit di masa depan …”
Catatan Kaki :
- Si pengarang berusaha Hua Mu Lan memiliki kekuatan yang begitu besar hingga ia mungkin bisa membawa takhta suatu kerajaan.
- Kue teh: daun teh yang dibentuk jadi bulat dan pipih. Biasanya daun teh yang bagus dibuat menjadi bentuk seperti ini. Banyak negara Asia memproduksi kue teh semacam ini. Biasanya itu adalah oleh-oleh bagus untuk dibawa pulang ketika kalian mengunjungi Tiongkok, Taiwan, dan beberapa negara Asia.
Contoh gambarnya :
Comments for chapter "Chapter 32 (2)"
NOVEL DISCUSSION
Support Foxaholic Global
Your donations will go towards site costs and management.
Individual translators usually have their own ko-fi buttons.