Please Continue Protecting Me (English to Indonesian Translation) - Bab 19.1
- Home
- Please Continue Protecting Me (English to Indonesian Translation)
- Bab 19.1 - Kelopak mata Nie Feizhan terkulai ke bawah saat dia menatap wajah gadis itu yang pucat layaknya bunga pir mekar dan bertanya, “Ingin pulang sekarang?” (1)
Nie Feizhan memikirkan wajah malu dan marah milik Rong Mo saat gadis itu berada di pelukannya. Matanya yang berkaca-kaca dan berkilauan membuat rona wajahnya terlihat semakin buruk.
He Wei tidak bisa melihat ekspresi di wajah Nie Feizhan tetapi dia mendengar suara napas pria itu berhenti dan mampu membayangkan hal yang mungkin telah terjadi.
Dia pasti telah merudung nona kecil itu dengan cukup buruk.
Rasa ingin tahu He Wei langsung aktif. Zhan-ge biasanya tidak berurusan dengan wanita. Jika pria itu benar-benar membutuhkannya, demi misi, dia tetap akan berurusan dengan mereka menggunakan cara yang tegas. Jadi, sampai sejauh mana pria ini merudung nona kecil tersebut?
“Apa kamu membuatnya marah hingga menangis?”
Nie Feizhan, “….”
Rong Mo menangis.
Gadis itu tidak hanya menangis, dia bahkan menggigitnya.
Dia menggigitnya hingga dirinya sendiri menjadi kelelahan.
He Wei berkata dengan penuh makna, “Maka tingkatan yang dibutuhkan untuk membujuknya akan sangat sulit.”
Sejak saat Nie Feizhan secara tidak sengaja menyelamatkan nona kecil itu ketika dirinya sedang menjalankan misi, He Wei telah melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap latar belakang Keluarga Rong yang kaya raya.
Rong Ji selalu memperlakukan putri satu-satunya itu sebagai anak kesayangan. Rong Mo awalnya tidak terlalu berbeda dari para putri keluarga kaya lainnya. Sedikit perbedaannya adalah kepribadian gadis itu tidak flamboyan seperti mereka. Namun sejak Rong Mo mengalami kecelakaan bersama ibunya ketika dia berusia 9 tahun, kehilangan ibunya serta mendapati dirinya yang harus duduk di kursi roda, mulai dari hari itu hingga seterusnya, Rong Mo mulai mengisolasi dirinya dari dunia luar.
Dia tidak pergi ke sekolah, dia tidak pergi keluar, dia tidak memasuki lingkaran sosial mana pun. Dan segera setelahnya, sejumlah orang mulai melupakan eksistensi dari putri Rong Ji.
Rong Ji telah mengalami kepedihan akibat kehilangan orang yang dicintainya sehingga dia menjadi semakin tegas terhadap keselamatan putrinya. Dengan pengecualian saat Rong Mo diizinkan untuk membeli bunga pada hari ulang tahun ibunya dan kemudian diculik, gadis itu hanya memiliki sedikit kontak dengan dunia luar selama bertahun-tahun belakangan.
Tidak akan dianggap aneh jika kepribadian gadis layaknya bunga yang hanya terbiasa diurus saat duduk di kursi roda itu mengalami perubahan. Menggunakan perkataan yang lebih buruk, pasti akan terdapat cela pada sebagian karakter yang dimilikinya.
Sejak awal gadis itu sudah berbeda dibandingkan anak perempuan lainnya sehingga kita tidak bisa menggunakan metode yang sama layaknya membujuk gadis biasa kepada dirinya.
Terlebih lagi, jika orang itu bukanlah Rong Mo, Nie Feizhan tidak akan repot-repot untuk membujuk seorang gadis.
He Wei benar-benar tidak dapat membayangkan gambaran Nie Feizhan yang merendahkan dirinya hanya demi membujuk seorang nona kecil.
“Zhan-ge, kenapa kamu tidak…”
Komunikator itu hanya berbunyi satu kali lalu kembali dimatikan untuk kedua kalinya. He Wei bahkan belum selesai bicara dan dia pun menatap komunikator tersebut selama beberapa waktu sebelum kembali berbaring.
Namun, dia tidak bisa tertidur. Penyebabnya adalah karena dia terus memikirkan tentang permasalah antara Nie Feizhan dan Rong Mo.
Dia mengingat kembali hari dimana Nie Feizhan tanpa sengaja menyelamatkan Rong Mo. Dia telah mengangkat panggilan telpon dari Nie Feizhan, yang bertanya kepadanya dimana dia bisa membeli bunga lili.
Pada saat itu waktu telah menunjukkan pukul 12 tengah malam. Seluruh toko bunga sudah tutup, namun Nie Feizhan sangat tidak sabaran dan pantang menyerah. “Temukan tempat yang menjual bunga untukku… bahkan jika kita harus menghancurkan tempat itu agar terbuka!”
Menghancurkan toko pastinya tidak dizinkan dan Nie Feizhan tentu saja tidak akan melakukan seperti yang dia katakan, namun dari nada suara yang pria gunakan, He Wei mengetahui bahwa dia tidak mampu menentangnya.
He Wei mencari suatu tempat dan memberitahukan lokasinya kepada Nie Feizhan. Tempat yang paling dekat adalah sebuah bar yang memiliki bunga segar yang diantar ke sana saat siang hari.
Nie Feizhan mengubah arah kendaraannya menuju tempat tersebut. Dan karena dia memasuki bar itu dengan tujuan untuk membeli bunga, dia hampir saja terlibat perkelahian dengan orang-orang di dalam tempat itu.
Setelah itu, He Wei menyadari bahwa hari ketika Nie Feizhan menyelamatkan Rong Mo bertepatan dengan hari ulang tahun ibunya dan gadis itu tidak bisa untuk tidak membeli sebuah buket bagi ibunya.
Pada saat He Wei tiba di sana, Rong Mo telah dibawa pergi oleh polisi dan karena Nie Feizhan belum beristirahat selama tiga hari demi misi khusus ini, matanya benar-benar merah. Tubuh pria itu dipenuhi luka dan wajahnya, yang terlihat setelah dia melepaskan penyamarannya, memperlihatkan kelelahan yang ekstrim.
He Wei awalnya ingin mengantar Nie Feizhan pulang tetapi pria itu turun dari kendaraan dan melangkah pergi.
Pada saat itu Nie Feizhan sedang dipercayakan untuk mencari anak lain, menyelamatkan Rong Mo hanyalah suatu kebetulan. Sejumlah besar pengalaman yang dimiliki oleh Nie Feizhan menempatkan dirinya di landasan yang berbeda dari orang-orang lainnya. Pria itu seperti seekor predator yang memiliki tubuh dan insting yang kuat. Dia terlihat sangat dingin dan tidak memiliki perasaan, namun temperamennya sangat pemarah, sehingga orang biasa akan merasa kesulitan untuk mendekatinya. Bahkan jika mereka mampu melakukannya, pada akhirnya mereka akan mundur dengan cepat.
Seorang senior di perusahaan tempat mereka bekerja berkata, di awal masa mudanya, Nie Feizhan itu seperti anak serigala yang menggigit siapa saja tanpa peduli. Setelah dia tumbuh dewasa, dia menjadi serigala angkuh dan penyendiri yang tidak mungkin dijinakkan.
Tipe orang seperti ini akan menjadi senjata kelas berat saat dia memasuki arena pertempuran. Sebaliknya, di kehidupan pribadinya, dia akan mengisolasi dirinya dari orang lain. Tidak ada orang yang berani untuk memprovokasi pria itu.
Setidaknya pada tahun-tahun He Wei mengenal Nie Feizhan, dia tidak pernah melihat pria itu memperlakukan siapa pun dengan spesial seperti ini sebelumnya.
“Nona Rong ah, Nona Rong. Kuharap kamu tidak mengabaikan Zhan-ge kami.”
Jika hal tersebut benar-benar terjadi, maka konsekuensinya akan jauh lebih menakutkan dibandingkan yang orang-orang bayangkan.
Keesokan harinya, Rong Mo masih memiliki lingkaran hitam di bawah matanya saat dia memasuki kelas. Dia tidak bisa beristirahat di malam hari dengan baik, menghabiskan waktunya dengan gelisah dan membolak-balikkan badan serta harus bangun di pagi hari.
Meskipun waktu sudah cukup lama berlalu, Rong Mo masih belum terbiasa bangun tepat waktu untuk pergi ke sekolah. Sebelumnya ketika dia masih di rumah, jika Rong Mo tidak memasang alarm untuk dirinya sendiri maka tidak akan orang yang membangunkannya.