Rebirth of the Evil Mother-In-Law (English - Indonesian Translation) - Bab 2
- Home
- Rebirth of the Evil Mother-In-Law (English - Indonesian Translation)
- Bab 2 - Kehidupan Sebelumnya (2)
Fang Jun Rong berusaha keras mengontrol emosinya dan bertanya, “Gaun yang mana? kau mewarnai rambutmu?”
Merasa sedikit bersalah, Li XinYun menyentuh ujung rambutnya sebelum ia membela diri, “Aku sudah lulus SMA. Mama bilang sebelumnya aku bisa mewarnai rambutku setelah ujian masuk universitas. Ma, mana gaun yang tante berikan padaku? Aku tidak ingat menaruhnya dimana. Aku ingin memakainya pada hari ulang tahunku.”
Anak perempuannya XinYun adalah satu-satunya hal yang membuatnya terus bertahan ketika ia berada di rumah sakit jiwa. Ia mengenang setiap ingatan tentang putrinya dan setiap bagiannya terasa seperti baru saja terjadi kemarin.
“Itu ada di tempatku. Kau tidak ingin salah menaruhnya maka kau meletakannya di tempatku secara khusus.”
“Oh iya! aku melupakan semua itu!” Kata Li XinYun sambil menjulurkan lidahnya, merasa bodoh. Kemudian, sambil memeluk mamanya, ia berkata dengan manja, “Mama memang yang paling baik. Oh iya, ma. Bolehkah aku mengundang teman- teman sekelasku ke pesta ulang tahunku?”
Fang JunRong tidak pernah bisa menolak wajah memelas putrinya. Sekarang ia telah kembali delapan tahun yang lalu dan tahu apa yang akan terjadi pada anak perempuannya, bagaimana ia membiarkan kesedihan mencemari senyumannya?
“Tentu saja kau bisa. Kau bisa mengundang seberapa banyak orang pun yang kau inginkan.”
“Hah, aku tahu mama paling mencintaiku.” Li XinYun mulai mengoceh tentang dirinya. Fang JunRong melihat senyumnya dan mengingat detil lain. Orang tua Jiang YaGe meninggal di hari yang sama pada ulang tahun XinYun. Di kehidupan sebelumnya, XinYun sangat menanti hari ulang tahunnya dan mengatur semuanya sendiri akan tetapi suaminya Li WangJin menggunakan alasan “itu akan membuat YaGe sedih” dan membatalkannya. XinYun adalah anak perempuan aslinya, tapi ia mengutamakan Jiang YaGe dibandingnya dalam hal apapun.
Ini adalah permulaan ketidakpuasan XinYun terhadap Jiang YaGe, dan semuanya makin bertambah seiring waktu.
XinYun mungkin sedikit pemarah, tapi ia bukan orang yang pelit. Jika kedua orang itu tidak mengutamakan Jiang YaGe dibandingnya dalam hal apapun, ia tak mungkin sebegitu membenci Jiang YaGe.
Kali ini, ia tidak akan membiarkan anak perempuannya mengeluh sedikit pun. Suaminya? Ia tak menginginkannya lagi. Anak laki-lakinya? Anggap saja ia melahirkan plasenta. Ia tak berhutang sedikit pun pada mereka. Sisa cinta yang ia miliki bagi anak laki-lakinya telah hilang saat ia berada di rumah sakit jiwa. Waktu di saat ia lahir kembali bukanlah yang terbaik. Ia masih memiliki kepercayaan yang besar pada suaminya, dan suaminya memegang kendali perusahaan. Jika ia menceraikannya sekarang, ia tak akan bisa unggul.
Ia memiliki waktu. Ia akan menggunakan waktunya dan merencanakan semuanya. Ia akan mengambil kembali semua miliknya!
Mendengarkan suara anak perempuannya yang manja, kegelapan di sekitarnya mulai menghilang.
“XinYun, mengapa kau masih bergelayut pada ibumu sepanjang hari seperti anak kecil?”
Senyum Fang JunRong menghilang setelah mendengar suara suaminya. Laki-laki yang seharusnya menghabiskan sisa hidup bersamanya adalah salah satu dari mereka yang paling menyakitinya.
“XinYun selalu akan menjadi anakku tak peduli berapa usianya. Aku suka dia berada di sekitarku,” kata Fang JunRong dengan datar sambil melatih pengendalian dirinya untuk tidak melompat dan menggores habis-habisan wajah itu.
Dari segi penampilan, Li WangJin, yang telah berumur sekitar 40 tahun, terawat dengan baik dan terlihat seperti berusia 30an. Ditambah dengan kekayaan bersihnya yang luar biasa menyebabkannya memiliki banyak pengagum selama bertahun-tahun, tetapi ia menolak semuanya dan mendapatkan reputasi sebagai suami yang baik di mata publik. Fang JunRong pernah bangga akan hal itu. Tetapi ia tak pernah menyangka suaminya yang hebat suatu hari dapat melihat putrinya menderita dan melihat istrinya dibawa ke rumah sakit jiwa dan menderita seperti yang ia alami di sana.
Ketika publik mengira Jiang YaGe tidak berhubungan dengan keluarga, Li Wangjin membela YaGe dan memberikan pernyataan bahwa Fang JunRong memiliki tempramen yang buruk dan merupakan sumber semua masalah. Ia menyalahkan istrinya karena memperlakukan Jiang YaGe dengan buruk. Di matanya, semuanya adalah kesalahan Fang JunRong.
Memikirkan itu, kebencian yang membara dalam dirinya menghantamnya seperti gelombang pasang dan hampir menenggelamkannya. Sampai akhir hidupnya, ia tak pernah mengetahui kenapa suaminya memperlakukan Jiang YaGe lebih baik daripada putrinya sendiri dan mengapa dia dapat begitu kejam padanya dan putrinya. (T/n: bakal ketahuan nanti!)
Li WangJin memasang ekspresi pasrah seolah ia mengikuti mereka. “Kalian berdua selalu di sisi yang sama. Aku tak pernah bisa menang.”
Li XinYun berkata dengan bangga, “Mama paling mencintaiku.”
“Kalau begitu bisakah XinYun meminjamkan ibumu untuk beberapa menit? Ada sesuatu yang ingin aku perbicarakan dengannya,” kata Li WangJin.
Li XinYun bukanlah anak yang masih hijau. Seolah-olah ia telah salah paham, ia mengedipkan mata pada Fang JunRong dan melepaskannya. Ia pergi dan suaranya terdengar dari jauh, “Jangan khawatir. Aku tak akan menguping rahasia orang dewasa!”
Fang JunRong, di sisi lain, memiliki ide bagus tentang apa yang Li WangJin ingin bicarakan dengannya. Kemungkinan besar tentang bagaimana ia ingin membawa Jiang YaGe; sudah waktunya terjadi.
Setelah putri mereka pergi, Li WangJin mendesah dan melihat dengan gelisah. “JunRong, apakah kau ingat Jiang YaGe?”
Bagaimana tidak?
Fang JunRong mencibir dalam hati tetapi berkata dengan tenang, “Anak yang kehilangan orang tuanya akibat kecelakaan mobil, kan?”
“Ya, yang itu,” kata Li WangJin dan rasa sakit terlintas di matanya. “Awalnya, aku pikir meskipun ia telah kehilangan kedua orang tuanya, mereka telah meninggalkannya cukup banyak uang sehingga ia baik-baik saja. Siapa yang mengira kerabatnya begitu kejam sehingga mereka mengambil uang YaGe dan rumahnya dengan bantuan neneknya?”
“Tak hanya mereka tidak meninggalkannya sepeser pun untuk biaya kuliahnya, mereka bahkan ingin menikahkannya dengan seorang lelaki tua di desa. Ayahnya adalah teman sekamarku saat kuliah. Aku tak bisa hanya diam saja dan membiarkan ini terjadi padanya, jadi aku ingin membawanya kesini.”
Kata-kata itu persis sama dengan perkataan di kehidupan sebelumnya.
Itu benar-benar bukan mimpi.
Kuku Fang JunRong hampir menusuk telapak tangannya sendiri. Saat itu, ia berteman dengan ayah Jiang YaGe dan merasa buruk mengetahui apa yang terjadi padanya dan segera menyetujui saran Li WangJin. Tapi kali ini…
“Bagaimana menurutmu, JunRong?”
Mungkin, karena ia terdiam terlalu lama, muncul perasaan cemas dalam suara Li WangJin.
Fang JunRong mengangkat kepalanya dan menampilkan penampilan sempurna. Ia mengernyit seakan ia merasa sedih dan berkata, “Apa yang terjadi padanya sangat menyedihkan.”
Dia berhenti sebentar dan melanjutkan, “Tetapi jika dia ingin tinggal di sini tanpa status resmi, ia harus melawan banyak gosip karena tinggal di rumah orang lain.”
Perkataannya, memang, membuat Li WangJin ragu.
Fang JunRong kemudian berkata, “Bagaimana bila kita membuatnya resmi dan mengadopsinya? Dengan begitu ia tak akan dipandang rendah.”
Li WangJin sangat gembira, “JunRong, kau memang orang yang paling perhatian dan masuk akal di dunia ini.”
Fang JunRong tidak luput menyadari ironi dalam situasi ini. Siapapun yang tidak tahu lebih baik akan berpikir bahwa Jiang YaGe adalah putri kandungnya. Ia tak pernah sebaik itu pada XinJun sebelumnya. Tetapi karena ia memandang Jiang YaGe sebagai anak perempuannya sendiri, itu adalah tugasnya untuk memastikan bahwa itu masalahnya. Mereka akan lama bercerai saat itu, dan toh Jiang YaGe tidak akan mendapatkan warisannya.
Apa yang ingin Fang JunRong ketahui adalah, dengan status tambahan saudara diantara mereka, apakah putranya akan tetap jatuh cinta dengan Jiang YaGe?
Support me on ko-fi!

Comments for chapter "Bab 2"
NOVEL DISCUSSION
Support Foxaholic Global
Your donations will go towards site costs and management.
Individual translators usually have their own ko-fi buttons.