Rebirth of The Malicious Empress of Military Lineage (English - Indonesian Translation) - Chapter 111 (2)
- Home
- Rebirth of The Malicious Empress of Military Lineage (English - Indonesian Translation)
- Chapter 111 (2) - Bertemu Lagi di Istana
Chapter 111 (2) : Bertemu Lagi di Istana
Silakan kunjungi blog terjemahan Inggrisnya.
Rebirth of the Malicious Empress of Military Lineage: Chapter 111 (Part 2)
Setelah mencapai pintu istsna, ada dayang-dayang istana yang sudah lama menanti untuk mengambil alih dan setelah melihat Shen Miao dan Luo Xue Yan, mereka secara otomatis membawa mereka masuk. Dalam perjalannya ke sana, Luo Xue Yan menanyai si pejabat wanita, niang niang manakah yang mengundang mereka kemari, tetapi pejabat wanita itu hanya tersenyum dan tidak menjawab, mengindikasikan mereka akan mengetahuinya begitu mereka sampai.
Saat ini, di Istana Guang Yao, ada dua wanita yang mengenakan pakaian mewah sedang tertawa dan mengobrol. Wanita di sebelah kiri bergaya rambut mahkluk abadi dengan jubah istana emas bersulam merah. Ia tampak cantik dengan jubah itu dan parasnya sangat menawan. Meskipun ia berbicara sambil tersenyum, matanya tidak teralihkan dan sama sekali tidak hormat pada wanita di sampingnya. Walaupun ia bergestur demikian, wanita di sampingnya tidak marah sama sekali, malahan tersenyum sebagai balasannya. Wanita ini mengenakan gaun panjang berwarna plum krem dan parasnya tidak semenonjol wanita di sebelah kiri, tetapi lembut dan sopan, oleh sebab itu ia juga tampak anggun.
Kedua orang ini tak lain selain para selir istana yang datang untuk ditemui Shen Miao dan ibunya. Wanita di kiri yang mengenakan jubah istana merah adalah Selir Xu Xian dan wanita anggun di kanan adalah Selir Dong Shu.
“Tidak masalah bagi Yang Mulia untuk menyuruh kita mengundang Nyonya Shen, tetapi kenapa Nona Shen harus diajak kemari?” Selir Xu Xian agak tidak sabar, “Masih belum sampai setelah sekian lama. Benar-benar berlagak!”
“Kediaman Jenderal tidak jauh dari istana.” Selir Dong Shu tersenyum, “Jie jie pasti gelisah.”
Selir Xu Xian tersenyum, “Mei mei terbiasa jadi orang baik.” Ia mendadak teringat sesuatu dan tersenyum tipis, “Omong-omong, Nona Shen itu juga jatuh cinta pada Pangeran Kesembilan. Mungkinkah kau sangat puas dengannya dan makanya seprotektif ini?”
Ekspresi Selir Dong Shu agak tersendat sebelum ia tertawa, “Jie jie benar-benar tahu cara bercanda. Hanya saja … karena Yang Mulia ingin kita berdua untuk datang, lebih baik melakukan apa yang pantas. Nona Kelima Shen hanya mengikuti ibunya, jadi dayang istana bisa membawanya keluar setelah beberapa saat.”
Karena nama Kaisar Wen Hui digunakan, Selir Xu Xian yang mendominasi pun tidak bisa bilang apa-apa lagi. Tepat saat ia hendak mengucapkan beberapa patah kata sini, ia tiba-tiba melihat pejabat wanitanya sendiri masuk ke dalam. Selir Xu Xian bertanya, “Sudah sampai?”
Si pejabat wanita mengangguk dan tak lama kemudian, Luo Xue Yan dan Shen Miao berjalan masuk. Pertama-tama mereka membungkuk ke arah kedua niang niang sebelum Shen Miao berdiri di sisi Luo Xue Yan, kepalanya tertunduk dan tidak mendongak. Ia hanya dapat mendengar suara yang agak malu-malu, “Nyonya Shen, ini pasti putrimu, angkat kepala untuk Ben gong lihat.”
Shen Miao terdiam sebelum perlahan-lahan menengadahkan kepalanya. Tepat saat kedua wanita itu sedang menaksirnya, ia melihat siapakah yang duduk di sebelah kanan, hatinya menegang dan darahnya pun mau tak mau mulai mendidih.
Selir Xu Xian di sebelah kiri adalah Ibunda Selir dari Pangeran Zhou dan Pangeran Jing, dan Selir Dong Shu di sebelah kanan adalah ibu kandung Fu Xiu Yi. Pada saat ini, Selir Dong Shu tersenyum dan berkata pada Selir Xu Xian, “Anak yang rapi. Begitu bersih dan rapi, dengan sekali lihat, orang bisa melihat wajah keberuntungannya.”
‘Wajah keberuntungan’. Shen Miao hanya merasakan hatinya tersumbat. Selir Dong Shu menatapnya lembut, dan mereka yang tidak tahu akan menurunkan kewaspadaan hati mereka dengan sikapnya.
Selir Dong Shu tidak disayangi dan ada banyak sekali wanita di sisi Kaisar Wen Hui, mereka yang punya latar belakang, bakat, kecantikan, dan kepribadian. Selir Dong Shu lembut, tidak bertengkar untuk apa pun, tidak merebut apa-apa dan hanya dengan mengandalkan satu kata ‘stabil’ ia bisa duduk di posisi dari empat selir. Di permukaan, kelihatan seakan-akan yang menjadi orang dengan posisi paling bawah di antara empat selir adalah dirinya, tetapi Shen Miao tahu bahwa Selir Dong Shu sama sekali bukan wanita lugu seperti penampilannya.
Awalnya ketika Shen Miao menikahi Fu Xiu Yi, Selir Dong Shu juga memujinya memiliki ‘wajah keberuntungan yang membawa kemakmuran pada sang suami’ tetapi saat Fu Xiu Yi perlahan-lahan dibantu, Selir Dong Shu mulai memperlakukannya dengan suam-suam kuku, dan sewaktu ia kembali dari kerajaan Qin, sebagai seorang Ibu Suri, Selir Dong Shu berdiri di pihak yang sama seperti Mei Fu ren. Di mata Selir Dong Shu, ia hanyalah sebuah bidak catur yang menarik keluarga Shen, dan itu juga sebuah bidak catur vulgar yang tidak bisa dilihat publik. Jadi selanjutnya ketika Fu Xiu Yi ingin menggulingkan Putra Mahkota, Selir Dong Shu adalah yang pertama maju ke depan untuk mendorong Fu Shen naik.
Ia dengan cepat menundukkan kepalanya dan menutupi sentuhan kebencian yang muncul di matanya.
Namun, Selir Xu Xian dan Selir Dong Shu mengira bahwa Shen Miao malu, makanya Selir Xu Xian bertanya sambil lalu, “Umur berapa tahun ini?”
“Menjawab Niang niang,” Shen Miao berujar pelan, “Chen nu berumur empat belas tahun.”
“Empat belas ….” Selir Xu Xian berpikir sejenak sebelum tersenyum, “Tak lama lagi, kau bisa menikah.”
Kalimat yang tanpa dipikirkan ini membuat Luo Xue Yan gugup, dan sekarang ia sangat mengkhawatirkan Shen Miao. Pernikahan seorang wanita adalah yang paling penting untuk seumur hidup seseorang, jadi apabila pernikahan Shen Miao dikendalikan oleh orang-orang di istana …. Wajah Luo Xue Yan jadi jelek.
Melihat Luo Xue Yan begitu penuh kasih sayang, Selir Xu Xian tertawa dan berkata, “Nyonya Shen tidak perlu segugup ini. Apakah kau takut kalau Ben gong akan menjodohkan Nona Shen?”
Luo Xue Yan dengan cepat berkata, “Pejabat wanita ini tidak berani!”
“Tenang saja.” Selir Xu Xian berkata, “Bahkan jika Ben gong benar-benar membuatkan perjodohan untuk orang lain, itu tidak akan seperti mengikat bebek mandarin bersama-sama, dan pasti akan menanyakan pemikiran Nona. Omong-omong ….” Selir Xu Xian menatap Shen Miao dan tersenyum jahat, “Nona Shen, apakah ada seseorang yang kau sukai?”
Semua orang mengetahui bahwa Shen Miao jatuh cinta pada Fu Xiu Yi dan untuk menanyakan apakah ia punya seseorang yang disukai d depan Selir Dong Shu—ibu Fu Xiu Yi, adalah untuk membuat Selir Dong Shu malu. Selir Xu Xian mengandalkan kasih sayang Kaisar Wen Hui untuk bersikap arogan dan mendominasi dan di antara keempat selir, Selir Dong Shu adalah yang paling gampang untuk dirundung, jadi Selir Xu Xian mengambil keuntungan dari itu dan sepertinya menikmatinya.
“Terima kasih atas niat baik Niang niang, chen nu tidak punya siapa pun yang kusukai.” Shen Miao berkata selagi kepalanya tertunduk.
Selir Xu Xian merasa bahwa itu agak membosankan dan juga merasa bahwa Shen Miao pandai bicara, tidak seperti si idiot yang ada di rumornya, dan bukan seseorang yang bisa diolok-olok. Ia melambaikan tangannya, “Lupakan saja. Tidak punya ya tidak punya.”
Luo Xue Yan jadi lebih waspada. Selama itu relevan dengan Shen Miao, ia tidak tahan untuk memberi seratus dua puluh persen lebih perhatiannya. Tepat saat ia sedang berpikir, ia mendengar Selir Dong Shu tertawa sambil berkata, “Nyonya tidak perlu gugup, hari ini kami bersaudari mengundang kalian semua untuk masuk istana hanya untuk mengobrol tentang kejadian sehari-hari dalam keluarga.” Setelah menjeda kemudian ia meneruskan, “Kami bersaudari tidak akan pergi ke wilayah Barat Laut, dan karena menurut dongengnya, Nyonya mengikuti Jenderal selama ekspedisi, kami penasaran tentang wilayah Barat Laut dan mengundang Nyonya untuk datang kemari dan membicarakan soal itu.”
Suara Selir Dong Shu hangat dan lembut, seolah-olah itu adalah angin musim semi yang menyejukkan hati. Namun Luo Xue Yan tidak bersantai dan Shen Miao malah lebih curiga. Ia tahu pasti ada tujuan lain untuk memasuki istana hari ini, dan itu mungkin bahwa Kaisar Wen Hui sedang mencoba untuk mencari tahu tentang sebuah cara. Kaisar Wen Hui merasa Selir Xu Xian dan Selir Dong Shu berguna, salah satu dari mereka mendominasi, yang lainnya lemah lembut. Dengan pendekatan lembut dan keras, akan mudah untuk membuat orang bingung dan tanpa sadar membocorkan sejumlah informasi.
Hati Shen Miao agak cemas.
“Terima kasih banyak atas kebaikan Niang niang.” Luo Xue Yan juga tersenyum, “Hanya saja, karena wilayah barat laut membosankan dan takut para niang niang tidak akan senang mendengarkan tentang itu.”
“Tidak ada salahnya.” Selir Dong Shu tersenyum, “Karena kami mengundangmu kemari, maka aku tidak akan takut jadi bosan.” Suaranya tiba-tiba terhenti dan melihat ke arah Shen Miao seolah-olah ia tiba-tiba teringat sesuatu.
Fu Xiu Yi tahu bahwa Kaisar ingin mereka memancing Luo Xue Yan, dan juga tahu bahwa Luo Xue Yan akan membawa Shen Miao kemari sebagai peringatan. Ia sudah memberinya pengarahan kemarin, yaitu apabila Shen Miao hadir, ia harus mengirim Shen Miao pergi selama diskusinya. Fu Xiu Yi adalah putra Selir Dong Shu, jadi tentu saja Selir Dong Shu tidak akan ragu, tetapi …. Bagaimanapun juga, ia tidak bisa melihat apanya yang pantas diwaspadai dari nona muda yang penakut ini.
Kepala Shen Miao tertunduk dan orang tidak bisa melihat jelas ekspresinya. Ia hanya bisa mendengar Selir Dong Shu berbicara, “Tetapi itu akan terlalu membosankan bagi gadis kecil untuk mendengarkan hal-hal menarik yang kita bicarakan. Tong Yao, bawa Nona Kelima Shen berkeliling taman dan area tunggu saat ia jadi lelah, bawakan camilan. Jaga ia baik-baik.”
Meskipun Selir Xu Xian agak terkejut, ia mengira bahwa itu adalah tujuan Kaisar Wen Hui dan karena tidak ada dampak pada dirinya, tentu saja ia tidak membantah. Hati Luo Xue Yan tidak tenang selagi ia merasa bahwa yang paling ideal adalah agar Shen Miao berada di hadapannya, tetapi sekarang ia menyadari bahwa percakapan dengan kedua selir ini benar-benar bukan obrolan santai. Setidaknya … di siang bolong, orang-orang ini tidak akan berani melakukan apa-apa kepada Shen Miao.
Setelah pemikiran itu, hatinya tenang selagi ia tersenyum pada Shen Miao, “Jiao Jiao, ikuti pejabat wanita itu berkeliling taman. Begitu Ibu selesai berbicara dengan para niang niang, Ibu akan mencarimu.”
Shen Miao tidak menolak, tetapi hatinya tidak senang soal itu, sebab apa perlunya untuk mengusirnya. Ia tentu bisa saja bertingkah manja dan tidak pergi dari sini, tetapi itu akan terlalu disengaja. Mungkinkah karena ia telah membuat orang lain mencurigainya, jadi mereka tidak ingin ia mendengarkan percakapan mereka? Orang yang berbicara adalah Selir Dong Shu dan itu adalah pertemuan pertama di antara mereka …. Mungkinkah Fu Xiu Yi telah memperingatkan Selir Dong Shu? Pemikiran ini melintas di benak Shen Miao.
Tetapi ia tidak mengatakan apa-apa dan dengan hormat bangkit untuk berpamitan pada Selir Xu Xian dan yang lainnya, dan mengikuti Tong Yao keluar.
Si pejabat wanita Tong Yao membawanya ke taman untuk berjalan-jalan. Taman-taman ini terlihat dimana-mana di istana, barangkali karena itu sudah diperbaiki untuk para niang niang, tamannya indah sekali. Shen Miao tidak berminat untuk mengaguminya. Ia lebih familier dari siapa pun juga tentang setiap jengkal tanah di sini, dan bahkan tahu bunga apa saja yang tumbuh dan bagaimana rupanya, jadi mana mungkin ia masih berminat untuk mendengarkan?
Pejabat wanita Tong Yao melihatnya tidak memerhatikan dan berkata, “Jika Nona Shen lelah, pelayan ini akan membawa Anda ke area tunggu untuk duduk. Akan ada beberapa camilan di sana.”
Shen Miao menganggukkan kepalanya. Setengah jalan ke sana, saat area tunggunya terlihat, seorang kasim kecil berlari keluar dengan resah dan mengucapkan beberapa patah kata ke telinga Tong Yao. Tong Yao lalu berujar menyesal kepada Shen Miao, “Area tunggunya ada di ruangan di depan. Silakan Nona Shen masuk duluan. Pelayan ini akan kembali dengan cepat setelah mengantarkan beberapa barang.”
Shen Miao menganggukkan kepalanya dan tidak memusingkannya. Area tunggunya tepat di depan dan ada pengawal dimana-mana di istana, jadi ia tidak takut kalau akan terjadi sesuatu. Ia sendiri memang datang kemari sebelumnya dan akan sangat jelas soal itu.
Berjalan ke dalam ruangan, ia membuka pintu dan berjalan masuk. Ketika pintunya tertutup sendiri dengan suara ‘pa’, hati Shen Miao terguncang dan sebelum ia bisa bereaksi, sepasang tangan menutupi mulutnya dari belakang. Shen Miao bahkan tidak berpikir saat ia menggigit keras-keras dan dengan ganas menyikut ke belakang.
Ia mendengar suara desisan di belakang sebelum megap-megap, dan tangannya dicengkeram erat sekali oleh orang itu hingga ia tidak bisa menggerakkannya lagi. Suara yang akrab terdengar, yang mana dengan kemarahan agak tertahan, “Shen Miao, apa kau seekor hewan?”
Shen Miao agak terkejut saat orang di belakang mengendurkan tangannya. Ketika ia berbalik dan melihat orang di seberang, Xie Jing Xing menyentuh tangannya dan tampak agak kesal. Tetapi …. Apa yang diperhatikan Shen Miao bukan ini.
Berbeda dari sikapnya yang biasa sembrono dan tidak bermoral, hari ini ia benar-benar mengenakan pakaian resmi berwarna merah tua dengan manset yang sangat indah dan sepatu bot panjang berwarna hijau. Penampilan arogansi yang tajam sangat berbeda dari sebelumnya. Shen Miao belum pernah melihatnya seperti ini sebelumnya dan menatap kosong.
Xie Jing Xing mengunci pintunya sebelum berbalik, dan menyilangkan tangannya untuk menatapnya dengan tatapan membuat perhitungan di saat yang tepat.
Namun Shen Miao tidak takut padanya dan hanya mengerutkan dahi sewaktu ia berkata, “Untuk apa kau di sini?”
“Keluar dari istana, berpikir bahwa mungkin saja itu dirimu, jadi aku datang kemari untuk melihatnya dan itu benaran.” Xie Jing Xing mengucapkannya dengan sangat mudah, “Kaisar memanggil Ayahmu ke istana?”
Hati Shen Miao melonjak, “Apa maksudnya itu?”