Rebirth of The Malicious Empress of Military Lineage (English - Indonesian Translation) - Chapter 98 (1)
- Home
- Rebirth of The Malicious Empress of Military Lineage (English - Indonesian Translation)
- Chapter 98 (1) - Demonstrasi
Chapter 98 (1) : Demonstrasi
Silakan kunjungi blog terjemahan Inggrisnya.
Rebirth of the Malicious Empress of Military Lineage: Chapter 98 (Part 1)
Semenjak hari pertama Jing Chu Chu dan Jing Guan Sheng datang berkunjung, ada sedikit perubahan suasana di kediaman Shen. Semua orang mengetahui bahwa Nyonya Besar Shen bersifat egois dan pelit, dan tidak hangat atau pun murah hati, tetapi menghadapi cucu keponakan lelaki dan perempuan dari keluarga gadisnya, yang sudah bertahun-tahun tidak dijumpainya, ia tidak menunjukkan ekspresi dingin, tetapi memperlakukan mereka dengan sangat baik dan hangat hingga ia sering kali memberikan mereka hadiah dan uang.
Namun, kedua orang ini sebenarnya kelihatan berniat tinggal di kediaman untuk waktu yang lama karena mereka tak ada niatan untuk pergi. Karena Nyonya Besar Shen memperlakukan mereka dengan sopan, ketika para pelayan melihat itu, mereka juga memperlakukan mereka dengan sopan.
Di halaman Timur kediaman Shen, di salah satu ruangan samping Cai Yun Yuan, Wan yi niang sedang merajut tali tas dan tali warna-warni pun dengan cepat menjadi bentuk yang rumit selagi ia berbicara dengan Shen Dong Ling, yang sedang duduk di balik layar pembatas, berlatih kaligrafi, “Apakah Nyonya Besar mengubah temperamennya? Perlakuan baik terhadap Nona Biao dan Tuan Muda Biao ini sudah nyaris lebih baik daripada terhadap Ling-er.”
“Tidak ada kesalahan dalam perhitungan Nyonya Besar.”
Shen Dong Ling duduk di belakang layar pembatas dan warna wajahnya jauh lebih baik daripada sebelumnya, setidaknya, tidak sepucat sebelumnya. Sekarang, karena Shen Gui sering datang ke tempat Wan yi niang untuk duduk-duduk, ia juga mulai memberikannya lebih banyak perhatian dan mengirimkan banyak herbal bernutrisi. Sikap Shen Gui memberikan petunjuk bagi semua orang di Cai Yun Yuan, tetapi beberapa orang tetap harus menunggu dan melihat sikapnya, karena, biarpun Ren Wan Yun jadi sinting, masih ada Tuan Muda Di, Shen Yuan. Tak peduli jika Wan yi niang bisa mendapatkan kasih sayang, bagaimanapun juga, Shen Dong Ling hanyalah seorang putri.
“Ling-er juga merasa bahwa itu agak janggal?”
Tangan Wan yi niang berhenti, “Tetapi, untuk alasan apa Nyonya Besar menganggap kedua orang itu?”
Shen Dong Ling tersenyum, “Tentu saja Nyonya Besar berharap agar beberapa orang akan tertarik pada Nona dan Tuan Muda.”
Wan yi niang mendadak jadi pintar dan memahaminya.
Ia melihat ke Shen Dong Ling, “Nyonya Besar ingin mereka dekat dengan siapa?”
“Keluarga kecil tanpa adanya kekuasaan atau prospek dan juga berasal dari keluarga gadis Nyonya Besar.”
Shen Dong Ling meletakkan kuasnya dengan hati-hati, “Siapa pun yang paling dibenci Nyonya Besar, tentu saja merekalah orangnya.”
***
Saat Shen Dong Ling sedang berbicara, di halaman Barat, di halaman latihan untuk berpedang, Shen Qiu dan Shen Xin baru selesai berlatih satu babak dan membiarkan bawahan mereka melanjutkan latihan, sementara mereka bersiap untuk istirahat sejenak, mereka melihat seorang gadis berbaju kuning berjalan mendekat ke arah halaman.
Wanita muda ini memiliki roman muka bak bunga dan wajah seperti bulan dengan penampilan yang lemah dan pemalu. Ada juga keranjang bambu di pergelangan tangannya, yang dibawa sedemikian rupa sehingga membuatnya tampak menyedihkan.
Ia berjalan ke pinggir halaman dan menundukkan kepalanya sewaktu ia memanggil, “Biao ge. Biao Shu.”
Tepatnya adalah Jing Chu Chu.
Luo Xue Yan saat ini sedang berada di ujung lain, memberikan petunjuk pada para prajurit dan Shen Xin dan Shen Qiu agak kaget setelah melihat Jing Chu Chu.
Shen Qiu maju selangkah ke depan dan berkata, “Untuk apa biao mei kemari?”
Saat ia mengucapkan kata ‘biao mei’, ia merasa tidak terbiasa, karena, bagaimanapun juga, ia tidak pernah bertemu Jing Chu Chu selama bertahun-tahun ini, dan mendadak mendapatkan tambahan biao mei, sulit bagi siapa pun untuk menerimanya.
Jing Chu Chu tersenyum malu-malu dan menurunkan keranjang bambu di pergelangan tangannya di atas serambi batu sebelum berbicara lembut, “Chu Chu sudah membuatkan kudapan secara pribadi. Berpikir bahwa biao ge dan yang lainnya akan kelelahan setelah latihan berpedang, aku membuatkan makanan ini, berharap agar biao ge dan biao shu tidak akan memandang rendahnya.”
Setelah itu, ia menundukkan kepalanya untuk membuka tutupnya dan mengeluarkan beberapa piring makanan ringan. Kudapan itu dibuat dengan halus dan berbau manis dan harum. Shen Xin masih belum mengatakan apa-apa, tetapi Shen Qiu si tukang makan sudah menelan ludahnya.
Shen Xin juga agak terhibur karena, meskipun ia pemalu dan lemah, tampaknya ia memperlakukan orang lain dengan tulus. Selain bersikap agak pemalu, seorang gadis yang jago membuat camilan akan disambut oleh orang lain, terutama ketika gadis ini terlihat cantik juga. Luo Xue Yan adalah seorang jenderal wanita, mana mungkin ia tahu bagaimana caranya membuat sup, karena itulah, Shen Xin dan putranya memiliki kesan yang baik terhadap seorang gadis yang bisa memasak seperti ini.
Jing Chu Chu berkata, “Telah menerima keramahan selama beberapa hari ini, sehingga hatiku merasa bersalah. Chu Chu tidak punya kemampuan apa-apa, dan hanya bisa membuatkan beberapa kudapan untuk menunjukkan apresiasiku.”
Lihatlah ini, bahkan tahu bagaimana cara membalas utang-budi. Shen Xin dan putranya paling menyukai orang-orang yang sopan dan bijaksana. Jenderal militer menghargai hubungan dan penampilan Jing Chu Chu memang tidak buruk.
Shen Qiu berkata, “Biao mei tidak perlu mencemaskannya dan anggap saja ini sebagai rumahmu. Tidak perlu membicarakan soal keramahan dalam satu keluarga.”
Jing Chu Chu menundukkan kepalanya malu-malu dan Shen Qiu mengambil sepotong kue sebelum berbicara sambil tersenyum, “Kalau begitu, aku tidak akan sungkan.”
Tepat sewaktu ia sudah akan menggigitnya, ia tiba-tiba mendengar suara dari belakang, “Kakak.”
Shen Qiu berbalik. Ia tidak tahu kapan Shen Miao datang kemari dan hanya berdiri di pinggir halaman bersama empat pelayan di belakangnya selagi ia menatap dingin padanya. Ia tidak tahu kenapa, tetapi Shen Qiu sebenarnya merasa bersalah dalam hatinya.
Tanpa sadar, ia pun menurunkan kue itu dan bertanya, “Kenapa Adik datang kemari?”
Shen Miao tidak menanggapi dan mengangkat kakinya untuk berjalan mendekati mereka. Ketika ia lebih dekat, orang dapat melihat keempat pelayan itu, Gu Yu, Jing Zhe, Bai Lu, dan Shuang Jiang, masing-masingnya memegangi satu keranjang di tangan mereka.
Shen Xin bertanya, “Jiao Jiao, apa isi keranjang itu?”
“Cuaca hari ini agak dingin, jadi aku berpikir bahwa semuanya akan haus ketika latihan berpedang, jadi aku membuatkan sup.”
Shen Miao dengan entengnya melihat ke arah Shen Qiu dan rasa dingin pun menyelimuti punggung Shen Qiu selagi ia mendengar Shen Miao berkata, “Suruh para prajurit itu kemari untuk meminum supnya. Sup ayam jamurnya sudah direbus sejak pagi hari, dan bagus untuk menghangatkan tubuh.”
“Aku akan pergi dan memanggil!”
Ah Zhi yang berdiri di samping Shen Qiu melihatnya dan dalam waktu singkat, sangat gembira. Ia berlari ke sisi lain lapangan dan dalam sekejap, lusinan prajurit mengikutinya kembali ke halaman.
Shen Miao menyuruh Jing Zhe dan yang lainnya menghidangkan supnya untuk semua orang. Prajurit ini adalah bawahan Shen Xin dan Shen Qiu yang paling handal, karenanya mereka ditempatkan secara langsung di kediaman Jenderal.
Saat para prajurit melihat bahwa ada sup untuk diminum, mereka sangat gembira dan berkata sambil tersenyum, “Nona memerhatikan kita! Nona benar-benar memiliki hati yang baik!”
Orang-orang kasar sebenarnya paling mudah untuk dimenangkan dan Shen Miao tahu sekali logika ini.
Setelah Ah Zhi meminum seteguk sup, ia pun berseru kaget, “Sup ini benar-benar lumayan!”
Dalam beberapa saat, ia menghabiskannya dan menyerahkannya pada Jing Zhe, “Semangkuk lagi!”
Jing Zhe memutar matanya ke arah Ah Zhi, “Tentu saja enak untuk diminum. Ini dibuat sendiri oleh Nona kami.”
Shen Xin dan Shen Qiu mendengar ini dan terkejut untuk sesaat.
Shen Qiu berkata, “Adik membuatnya sendiri?”
“Iya.”
Shen Miao berujar ringan.
“Jangan diminum, ini semua punya orang tua ini!”
Shen Xin berteriak keras, “Semuanya tidak boleh minum!”
Ia bergegas ke Gu Yu dan meraung, “Berikan aku semangkuk besar!”
Luo Xue Yan baru saja meminum sup putih kental itu dan sangat terkejut, “Jiao Jiao, sup ini benar-benar dibuat olehmu? Kapan keterampilan kulinermu berkembang sebanyak ini?”
Aroma supnya melayang di sekitar dan tentunya menarik dambaan yang lainnya.
Mata Shen Miao terkulai selagi ia berkata sambil tersenyum, “Hanya membuatnya dengan santai.”
Di kehidupannya yang lalu, demi mendapatkan rasa suka Fu Xiu Yi di awal-awal tahun, ia mengasah keterampilan kulinernya dan setelah ia pergi ke kerajaan Qin, ia mempelajari banyak resep susah dari orang-orang itu, yang sengaja mempersulit dirinya. Omong-omong, ia adalah seseorang yang telah memiliki pengalaman pribadi tentang hidangan keluarga kekaisaran dari dua kerajaan dan mempunyai pengetahuan yang lebih dalam ketimbang orang biasa.
Sedangkan untuk gadis dari keluarga kecil yang datang ke ibu kota Ding untuk pertama kalinya ….
Mata Shen Miao menyapu ke arah Jing Chu Chu. Jing Chu Chu berdiri di belakang pilar, dan kali ini ia tidak menundukkan kepalanya, tetapi menggigit bibirnya selagi ia menyaksikan dengan mata berkaca-kaca, orang-orang kasar itu minum dengan ceria, seakan-akan ia telah menderita banyak kesengsaraan.
Orang akan merasa bahwa sup buatan Nona kelahiran Di secara pribadi, jauh lebih berharga dari kudapan seorang Nona Biao. Apalagi, Shen Miao bahkan memberikan seporsi untuk setiap prajurit di halaman, karenanya, dibandingkan dengan Jing Chu Chu yang hanya menyiapkan camilan untuk Shen Xin dan putranya, ia termasuk terlalu pelit dan tidak bisa dibawa ke muka umum.
Jing Chu Chu malu dan marah, dan tatapannya terhadap Shen Miao mengandung sejejak kebencian.
Shen Qiu juga mau minum sup itu, tetapi Gu Yu dan yang lainnya tidak memberikannya. Shen Qiu juga mendeteksi ini, dan menebak bahwa kemungkinan besar karena Shen Miao marah padanya, tetapi tidak yakin apa perbuatannya yang salah, sehingga ia pun menatap Shen Miao dengan gelisah.
Shen Miao menunggu hingga semua orang hampir menghabiskan supnya, kemudian menyuruh Bai Lu mengeluarkan semangkuk dari lapisan paling bawah keranjangnya dan berkata, “Kau suka manis, jadi madu ditambahkan ke mangkuk ini. Minumlah.”
“Adik luar biasa!”
Shen Qiu kegirangan dan meminumnya dengan tegukan besar ketika ia mengambil mangkuk itu. Tampang tukang makannya membuat Shen Miao agak tidak tahan untuk menatapnya.
Prajurit-prajurit itu, yang telah meminum sup buatan Shen Miao sendiri, setengah tersentuh dan setengah menyukainya. Tentunya mereka menyanjung Shen Miao seputaran lagi, dan merasa bahwa Shen Miao tidak memiliki tabiat bangsawan seorang gadis yang suka memerintah dan manja, tetapi ramah, mudah didekati dan berparas cantik. Ia benar-benar seperti malaikat.
Shen Miao dikelilingi oleh para prajurit dan Jing Chu Chu sepenuhnya dibiarkan dalam cuaca dingin. Ia berkeinginan untuk pergi beberapa kali, tetapi pada akhirnya, ia menggertakkan giginya dan tetap tinggal.
Ketika semuanya kembali latihan berpedang mereka, Shen Xin dan Luo Xue Yan juga ke sana, dan Shen Qiu duduk di singa batu untuk istirahat.
Kemudian, Shen Miao berjalan ke sebelah Jing Chu Chu dan berujar sambil tersenyum, “Kudapan biao jie tidak dibuat dengan buruk, tetapi orang yang berlatih seni bela diri akan merasa lelah dan haus setelah latihan berpedang, dan kau masih saja membuatkan makanan ringan yang akan membuat mulut mereka lebih kering.”
Shen Miao berkata berseri-seri, “Lain kali, lebih baik untuk membuatkan sup.”
Wajah Jing Chu Chu menghijau dan memutih. Ucapan Shen Miao jelas-jelas mengekspos kedoknya mengirimkan makanan ringan. Niatnya bukan untuk orang-orang yang berlatih, kalau tidak, ia tidak akan membawakan barang-barang kering.
Meskipun ia marah dalam hatinya, di luarnya Jing Chu Chu menundukkan kepalanya dengan panik, seolah-olah ia ketakutan, “Terima kasih banyak atas petunjuk biao mei. Chu Chu akan mengingatnya.”
Selesai, ia melihat ke arah Shen Qiu dengan mata memohon, berharap agar Shen Qiu akan membantunya keluar dari situasi itu.
Sayangnya, meskipun Shen Qiu memiliki kepribadian yang tulus dan sangat jujur, ia seperti seonggok kayu yang tidak mengenal asmara dalam hal hubungan pria dan wanita, dan hanya merasa tak terduga melihat tatapan Jing Chu Chu.
Shen Miao-lah yang tertawa setelah melihat ini, “Barusan ini, Kakak ingin memakan kue biao jie, kalau begitu makanlah sekarang.”
“Ke.”
Shen Qiu melambaikan tangannya, “Barusan minum semangkuk sup dan sekarang ini aku agak kenyang dan tidak akan bisa memakannya. Nanti akan dimakan.”
Shen Miao sangat puas. Semangkuk sup yang diberikan pada Shen Qiu itu ekstra besar, dan ia tidak percaya bahwa setelah Shen Qiu menghabiskan semangkuk sup ini, ia masih punya ruang di perutnya untuk memakan kudapan Jing Chu Chu. Kecuali Shen Qiu adalah seekor babi.
Jing Chu Chu agak kecewa.
Shen Qiu berdiri dan berkata, “Aku juga akan pergi dan berlatih lagi.”
Dan setelahnya, ia menuju ke lapangan.
Melihat pemandangan punggung Shen Qiu yang mengecil, Jing Chu Chu agak tidak rela dan hendak mengatakan sesuatu, tetapi hanya bisa menggigit bibirnya selagi ia memerhatikan.
Shen Miao tersenyum lembut dan menepuk tangannya, “Aku takutnya, kudapan biao jie tidak akan enak dimakan saat dingin. Jika biao jie tidak keberatan, itu bisa dikirimkan ke Kakak Lelaki Kedua.”
“Kakak Lelaki Kedua?”
Jing Chu Chu melihat bingung ke arah Shen Miao.
“Iya.”
Shen Miao tersenyum, “Seperti Kakak Lelakiku dan yang lainnya di sini, mereka akan berada di tanah dingin yang pahit di wilayah Barat Laut sepanjang tahunnya, jadi mereka tidak akan menghargai hal-hal indah seperti ini, tetapi Kakak Lelaki Keduaku berbeda. Ia memasuki jabatan resmi di usia muda dan bahkan mengambil tugas di ibu kota sehingga prospek masa depannya tak terbatas.”
Shen Miao menggelengkan kepalanya dan menghela napas, “Sayangnya, tidak ada orang yang mengurusi kesehatannya. Lelaki seringnya tidak teliti dengan makanan dan pakaiannya, dan kudapan biao jie mungkin akan sesuai dengan seleranya.”
Ketika Jing Chu Chu mendengar ini, ada sejumlah ketidakyakinan di matanya.
Tetapi ia mendengar tawa Shen Miao, “Mungkin di masa depan, ketika Kakak Lelaki Kedua mempunyai seorang istri, ia kemungkinan besar dapat menikmati suguhan kuliner. Aku tidak tahu nona mana yang akan memiliki keberuntungan untuk menjadi Sao Keduaku. Biao jie tidak tahu, tetapi Kakak Lelaki Keduaku adalah pria di hati banyak nona keluarga pejabat.”
“Tuan Muda Kedua ….”
Jing Chu Chu sedikit meragu sebelum bertanya, “Tidak punya nona mana pun dalam pikirannya hingga hari ini?”
Shen Miao berkata sambil mendesah, “Kakak Lelaki Kedua sibuk dengan urusan mahkamah sepanjang hari. Bagaimana bisa ada waktu untuk melihat-lihat gadis?”
Jing Chu Chu memiliki beberapa pemikiran, tetapi Shen Miao tidak mengekspos mereka. Setelah berbicara lagi dan melihat bahwa Shen Qiu tidak berniat untuk berhenti, akan agak aneh apabila Jing Chu Chu terus menunggu, sehingga kemudian, ia pun pergi.
Setelah Jing Chu Chu pergi, Shen Qiu lalu mendekat dan melihat ke arah Shen Miao dengan hati-hati untuk sesaat sebelum berkata, “Adik, kenapa kau aneh sekali hari ini?”
“Bagaimana aku aneh?”
Shen Miao berkata dengan suasana hati yang buruk, “Apakah Kakak marah karena aku mengganggumu memakan camilan biao jie?”
“Aku tidak bermaksud begitu.”
Wajah resah Shen Qiu agak merah, tetapi ia mendengar Shen Miao yang melambaikan tangannya tak peduli, “Lupakan saja. Tetapi sekarang, kau berada di usia ideal dan sejumlah gadis memerhatikan dan menunggumu dengan tidak sabar. Di masa depan, ketika kau memilih seorang Sao Sao, kau harus membuka mata lebar-lebar.”
Shen Qiu memahami perkataan ini dan ia berkata enggan, “Apa yang sedang Adik bicarakan. Biao mei tidak memiliki maksud seperti itu. Ia hanya datang kemari untuk memberikan beberapa makanan ringan.”
“Jika kau benar-benar menyukainya, maka pergi dan makan saja semuanya.”
Setelah selesai bicara, Shen Miao berlalu bahkan tanpa menolehkan kepalanya ke belakang. Saat ini, Shen Qiu tidak pernah melihat Shen Miao begitu marah padanya dan terperanjat, dan hanya bisa menyaksikan selagi Shen Miao berjalan semakin jauh.
Dalam perjalanan kembali ke kamar, Gu Yu berkata, “Apakah karena Nona tidak menyukai Nona Biao? Kalau tidak, kenapa akan semarah itu.”
“Benar, aku tidak suka.”
Shen Miao mengurut dadanya. Ia benar-benar membenci Jing Chu Chu. Bagi seseorang yang bangga seperti Shen Qiu, untuk mematahkan kakinya, membuatnya memakai topi hijau1, dan pada akhirnya mengirimkannya ke penjara atas kejahatan pembunuhan.
Wanita berhati ular seperti itu, ia tidak sabar untuk menguliti Jing Chu Chu. Tetapi Shen Qiu memiliki watak yang baik dan tidak akan mengerti bahwa hati orang itu seburuk itu, jadi ketika ia melihat kalau Shen Qiu hampir dibuat bingung oleh penampilan palsu Jing Chu Chu, Shen Miao mulai geram.
“Tetapi, kenapa Nona menyebut-nyebut Tuan Muda Kedua pada Nona Biao?”
Gu Yu berkata, “Mungkin, Nona Biao akan mengalihkan kertertarikannya pada Tuan Muda Kedua.”
Shen Miao tidak sengaja mengirimkan beberapa pelayannya pergi ketika berbicara dengan Jing Chu Chu, sehingga Gu Yu juga dapat mendengar arti di balik kata-kata Shen Miao.
Shen Miao menggelengkan kepalanya, “Ia tidak bodoh. Jika ia tergerak oleh beberapa patah kata dariku, maka ia bukanlah Jing Chu Chu.”
Shen Miao tersenyum lembut, “Tetapi bagus untuk memiliki niat berubah.”
Beberapa pelayan itu agak bingung dan tidak mengerti kenapa Shen Miao memperlakukan Nona Biao yang kelihatannya pemalu dan lemah ini seperti musuh besar.
Catatan Kaki: