Recapture The Entertainment Industry (Chinese to Indonesian Translation) - Chapter 008
- Home
- Recapture The Entertainment Industry (Chinese to Indonesian Translation)
- Chapter 008 - Pesta Ulang Tahun
Wu Fangyuan terlihat ragu untuk sesaat. Berdiri di depan pintu, dia memandang Luo Ding dengan khawatir, “Apa benar tidak akan apa-apa? Kamu akan pergi seorang diri!”
Luo Ding menggeledah lemarinya untuk beberapa waktu sebelum memilih jas yang disukainya. Dia mengambil jas itu dari dalam lemari dan melemparnya ke tempat tidur, kemudian melirik ke arah Wu Fangyuan, “Iya.”
Jika bukan karena undangan dari Wu Yuan, dengan popularitas Luo Ding saat ini, pasti akan sangat tidak mungkin sekali dia memiliki kesempatan untuk menghadiri pesta ulang tahun Gong Lianguang.
Gong Linganguang sangat terkenal dan dalam dunia entertainment, dia lebih banyak berperan di belakang layar. Walaupun popularitasnya tidak sebesar artis lain, namun dalam dunia entertainment, pengaruh yang dimilikinya tidak kalah dengan aktor kelas atas.
Tentu saja sebelum ini Luo Ding ptelah beberapa kali bertemu dengannya, pada saat dia masih sebagai Cao Dingkun tentunya. Tentu saja, karena itu dia tahu banyak tentang Gong Liangguang. Gong Liangguang bukan hanya seorang entertainer, namun dia juga merupakan profesor dari Akademi Film Beijing, dan sudah mengajar di sana selama sepuluh tahun. Banyak sekali muridnya yang kini tersebar di berbagai penjuru dunia.
Walaupun bisa dikatakan jika Gong Liangguang adalah seorang introvet, terutama karena dia senang sekali bergabung dalam pembuatan serial TV bertema historis dan memiliki kekuatan politik, namun bisa dikatakan jika dia adalah seorang raja tak bermahkota.
Walaupun pesta ulang tahunnya yang ke lima puluh kali ini diadakan dengan meriah, namun Gong Lianguang tidak memberikan undangannya kepada semua orang begitu saja. Kecuali mereka yang memiliki pengaruh besar dalam berbagai bidang dalam dunia entertainment, tidak banyak artis yang diundang.
Zheng Kezhen dan Deng Jian Lian, adalah para produser yang memiliki usia kurang lebih sama dengan Gong Liangguang juga turut diundang, karena ada satu waktu dimana mereka bertiga diminta oleh pihak CCTV untuk menjadi produser sebuah film bertema historis yang cukup besar, dan pada waktu itu masih cukup jarang ada di China.
Dan sebagai salah satu aktor yang turun berperan di dalamnya, Wu Yuan juga cukup beruntung karena juga mendapat undangan tersebut. Namun, Luo Ding, yang hanya seorang aktor kecil dan hanya menjadi pemeran pembantu, tidak akan pernah bisa menyentuh pintu yang ada di tempat itu jika dia pergi seorang diri.
Untung saja, para tamu yang sering menghadiri acara seperti ini, diizinkan untuk mengajak teman. Namun tetap saja, berapa banyak orang di dunia yang tidak adil ini, mau memberikan kesempatan untuk orang lain? Kecuali mereka benar-benar memiliki hubungan yang dekat, kebanyakan orang akan berpura-pura tidak tahu tentang hal ini.
Luo Ding juga mendapat undangan, namun yang diundang adalah Cao Dingkun, dan hal ini tentu saja tidak ada hubungannya dengan identitasnya yang sekarang. Dunia entertainment saat ini berbeda dengan dulu, selama kamu memiliki kekuatan, maka kamu pasti akan bersinar.
Sebenarnya, ada banyak sekali mereka yang sangat berbakat di balik layar jika dibandingkan dengan yang selama ini muncul di hadapan publik. Tanpa adanya sebuah kesempatan, walaupun orang tersebut memiliki bakat yang sangat hebat, namun tidak ada satu pun yang akan melihat bakat tersebut di balik lensa.
Walaupun Luo Ding sangat percaya diri dengan bakat aktingnya, namun pasti akan banyak sekali hal yang akan terjadi sebelum film tersebut diluncurkan. Dan bukan sifatnya untuk duduk manis dan dengan bodohnya menanti orang lain untuk mengatur takdirnya. Selama masih ada kesempatan, dia pasti akan melakukan apapun untuk menggenggamnya dengan erat.
Setelah dia bisa menciptakan kesan baik di hadapan Wu Yuan saat mereka makan bersama, Luo Ding, di antara percakapan mereka, tanpa sengaja berkata jika Gong Liangguang adalah aktor yang sangat dia kagumi. Dan benar saja, Wu Yuan, dengan nada suara yang cukup bangga, dengan segera membanggakan undangan yang dimilikinya untuk pesta ulang tahun.
Saat melihat Luo Ding yang tetap tenang, walaupun dengan tatapan iri yang sekilas terlihat di matanya, Wu Yuan mengundang Luo Ding untuk pergi bersamanya ke pesta tersebut dengan nada sedikit sombong di hadapan teman barunya itu.
Luo Ding berpikir di dalam hatinya saat menerima undangan Wu Yuan itu. Ini adalah perbedaan besar antara dirinya dan Su Shengbai, dia tahu bagaimana cara membalas kebaikan orang lain. Di kehidupan sebelumnya, Luo Ding bisa berada di posisinya saat itu karena banyak orang menyukainya. Orang-orang tersebut tetap berhubungan baik dengannya saat dia telah menjadi terkenal dan membantunya untuk membuat popularitasnya tetap baik di dunia entertainment.
Wu Yuan adalah seseorang yang senang sekali berteman. Walaupun dia terlihat kasar, namun dia memiliki hati yang baik. Kondisi ini cocok dengan Luo Ding yang pendiam. Selama Luo Ding berkenan, maka mereka tetap akan bisa berkomunikasi, walaupun hanyalah teman jauh.
Tahu jika Gong Liangguang senang sekali melihat sesuatu yang terlihat profesional, maka Luo Ding dengan sengaja berpakaian resmi dan terlihat pandai. Rambutnya terlihat halus, jas abu-abu muda yang dipakainya terlihat sangat pas di tubuhnya dan terlihat mengikuti semua gerakannya, memberinya sebuah aura seperti seorang pelajar. Saat pintu terbuka, sekali lagi Wu Fangyuan tertegun.
Wu Fangyuan masih tidak mengerti bagaimana Luo Ding bisa mendapatkan peran tersebut. Selama ini, Luo Ding hanyalah penyanyi yang tidak terkenal, dan bahkan selalu diam tidak bicara dalam grupnya. Dia tidak pernah mendengar jika Luo asing mampu berakting dan kemarin adalah pertama kalinya dia mengikuti audisi.
Tanpa sengaja, dia berhasil mendapatkan peran tersebut. Mengetahui hal ini, tentu saja membuat sangat terkejut dibanding jika seseorang mengabarkan jika seorang pria bisa mengandung.
Perubahan Luo Ding ini cukup membuat Wu Fangyuan terkejut, namun belum cukup untuk merubah kebiasaan Luo Ding yang sekarang dan yang dulu di hadapan orang lain. Luo Ding yang pendiam dan selalu terlihat tenang selalu membuat Wu Fangyuan merasakan sesuatu yang sama namun juga berbeda, membuat perasaannya menjadi pro dan kontra.
Wu Fangyuan membuka mulutnya dan tanpa sadar ingin mengucapkan beberapa kata pada Luo Ding, menyarankannya agar lebih berhati-hati di pesta nanti, namun saat Luo Ding berjalan ke arahnya, tatapannya terhenti padanya.
Tiba-tiba dia memiliki perasaan yang tidak bisa dijelaskan. Luo Ding yang dihadapannya ini sangat berbeda dengan seseorang yang mengikuti audisi pagi ini.
***
Vila Gong Liangguang berada di dekat lapangan golf yang berada di pinggiran kota dan dikelilingi oleh pepohonan, sehingga dunia luar tidak mudah mengintip ke dalamnya.
Yang menakjubkan, ada sebuah mobil sederhana di antara jajaran mobil yang cukup berkelas. Mobil ini disewa secara pribadi oleh Wu Fangyuan karena Yaxing Entertainment menolak pengajuan Luo Ding yang ingin meminjam van.
Setelah melihat sekeliling, Wu Fangyuan menjadi malu, “Jika aku tahu, aku pasti akan menyewa Cayenne, walaupun harus mengeluarkan lebih banyak uang. Namun aku tidak memikirkan hal ini.” Penampilan yang seperti ini cukup memalukan.
Sangat tidak masuk akal.
Luo Dimg mengabaikannya. Dia hanyalah seorang artis kecil dan tidak datang ke acara ini untuk berkompetisi dengan yang lain. Pasti nanti akan ada efek saat dia tampil cukup mewah, jadi kondisi seperti ini sudah cukup untuknya.
Karena Wu Fangyuan tidak bisa mengikutinya ke dalam, Luo Ding mengucapkan selamat tinggal padanya, dan meskipun hampir semua orang di sana penasaran dengan siapa dirinya, dia dengan tenang menyerahkan kartu tambahan yang ada di dalam undangan pada penjaga pintu. Setelah penjaga itu memeriksanya, dia memastikan jika Luo Ding membawa ponsel dan mempersilahkannya masuk.
Setelah melewati pintu itu, semuanya terasa seperti dunia yang berbeda, dunia yang sangat familiar untuk Luo Ding.
Pakaian dan parfum, rambut yang tertata rapi, dipenuhi dengan kemewahan. Wanita dengan gaunnya yang menyapu lantai dan pria yang menggunakan jas dan sepatu kulit saling berbincang lirih dalam grup kecil dan saling tersenyum.
Dia tahu hampir semua nama orang-orang tersebut dan mereka juga menganggap Cao Dingkun sebagai kakak mereka di pertemuan beberapa waktu lalu. Namun sekarang, bahkan berita kematian Cao Dingkun tidak mempengaruhi senyum bahagia di wajah setiap mereka. Ini adalah pertemanan dalam industri entertainment. Seberapa besar kebenaran yang ada di dalamnya? Yang pasti sebagian besar dari mereka tidak berani menghadapinya.
Luo Ding tersenyum simpul, menghilangkan perasaan dalam hati yang tidak bisa diungkapkan itu. Mengambil satu gelas champagne dari atas meja, dia mencoba mencari sosok Wu Yuan di dalam ruangan tersebut.
Semua orang yang hadir menatapnya hanya sekilas saja, sambil berbincang dan tertawa. Tidak ada yang tahu siapa itu Luo Ding. Penampilannya cukup elegan membuatnya tidak terlihat seperti seseorang yang bekerja di belakang layar. Namun jika dia adalah seorang aktor, bagaimana mungkin tidak ada yang mengenal wajah tampan seperti dirinya itu? Mereka semua saling bertukar pandang, namun karena tidak ada yang tahu, maka tidak ada yang berani untuk maju.
Mata Luo Ding tiba-tiba bersinar, dia melihat Wu Yuan berdiri di dekat sekat bambu, jadi dia berjalan ke arahnya dengan cepat.
Posisi Wu Yuan saat itu bisa dikatakan sebagai fokus dari semua yang hadir. Zheng Kezhen juga duduk di sana. Dia tahu jika orang lain pasti akan berpikir untuk memperkenalkan diri mereka, namun tetap saja dia merasa gugup.
Wajah Gong Liangguang lonjong dan kurus, sepasang alis matanya yang tebal menjadi satu di tengan wajahnya, menjadi sebuah kerutan. Sebenarnya, dia cukup tidak bersahabat.
Pesta ulang tahun seperti ini sebenarnya bertujuan untuk memberi jalan bagi generasi muda di keluarganya. Dia sama sekali tidak memiliki kesabaran untuk menemani semua tamu, sehingga dia menyerahkan tugas ini sepenuhnya pada putranya, sedangkan dia sendiri dengan diam-diam berbincang dengan Zheng Kezhen.
Semua yang hadir di acara itu tahu dengan jelas bagaimana temperamennya dan mereka tidak berani menghampiri tempat duduknya untuk mendekatkan diri, dan sebagian besar dari mereka hanya mengucapkan selamat ulang tahun sambil berlalu.
Namun, Gong Liangguang sebenarnya semakin membenci hal seperti ini. Walaupun dia tidak pernah terbuka mengenai preferensinya, namun sebagai seorang akademis dan artis senior, dia sama sekali tidak menyukai orang yang penuh dengan kelicikan dan perhitungan mulai kepala hingga kaki.
Semakin lama, dunia entertainment semakin terasa tidak benar. Contohnya saja, drama historis yang sedang dibuat oleh Zheng Kezhen, seharusnya dibuat untuk memperkenalkan budaya para leluhur, namun tidak ada satu pun yang mau mempromosikannya karena biaya yang diperlukan sangat besar. Setiap kali dia mengingat hal ini, dia merasa stress.
“Wu Yuan!”
Gong Liangguang sedang berbicara pada Zheng Kezhen dan komplain mengenai semua jenis masalah yang ada, saat dia mendengar sebuah suara pria yang sangat jelas. Suara itu terdengar ringan namun penuh dengan kepastian, suara yang sudah lama tidak pernah didengarnya dan membuatnya mendongak tanpa disadarinya.
Matanya terlihat bersinar, dia menegakkan punggungnya sambil memperhatikan pria yang berjalan menghampirinya dengan tatapan serius di matanya.
Pria muda itu cukup tinggi. Dari kain dan model jahitan pakaian abu-abu yang dipakainya, bisa dilihat jika bukan dibuat oleh brand ternama, namun dia terlihat pas saat memakainya. Memang susah untuk diungkapkan dengan kata-kata, namun jika dibandingkan dengan mereka yang menggunakan pakaian pesanan dari kepala hingga kaki, pria muda ini terlihat memiliki aura yang cukup bagus.
Rambutnya yang terlihat halus dan sedikit berantakan, tidak di cat sebagai tuntutan fashion layaknya anak muda jaman sekarang. Rambutnya benar-benar natural, hitam dan lurus, membuat semua orang merasa nyaman saat melihatnya pertama kali.
Selama hidupnya, Ging Liangguang telah melihat banyak sekali pria tampan dan wanita yang cantik di dunia entertainment, namun saat melihat pemuda itu lebih jelas lagi, dia semakin merasa terkejut. Mata hitamnya terlihat seperti air yang jernih dan bercahaya.
Tatapan mata Gong Liangguang tanpa sengaja bertemu dengannya saat dia melihat sekeliling aula tersebut. Dia mendapati jika tatapan matanya itu sangat tulus, seakan sama sekali tidak ada kepalsuan di dalamnya.
Mereka saling tersenyum, dan tanpa mengatakan apapun, Wu Yuan dan Luo Ding melakukan high five dengan gerakan yang bisa dikatakan cukup indah, seakan mereka sedang berada di udara. Suara tepukan dua tangan tersebut menyadarkan Ging Liangguang dari lamunannya.
Gong Liangguang tidak bisa menahan dirinya untuk menatap Luo Ding. Sambil tetap melihatnya, dia menarik pelan pakaian Zheng Kezhen, “Hey! Lao Zheng, siapa dia?”
Zheng Kezhen masih sedikit terkejut saat melihat perbedaan antara Luo Ding yang sekarang dan pada waktu audisi tadi. Sebelumnya, Luo Ding sedikit terlihat seperti Fu Zhu, namun tentu saja bukan tentang hidupnya yang terlihat pasrah, melainkan sikapnya yang sangat tulus dan tidak bisa dinodai.
Dia sama sekali tidak pernah memperhatikan sesuatu yang disukai oleh Gong Liangguang, dan dia juga tidak menyangka jika Luo Ding bisa menarik perhatiannya. Sekarang, kepolosan yang ditunjukkan oleh Luo Ding membuatnya merasa jika dia sangat menyenangkan. Dengan refleks, dia memperkenalkan Luo Ding pada Gong Liangguang,
“Oh, dia adalah Luo Ding, seorang aktor. Dialah yang akan memerankan Fu Zhu di film yang aku buat. Kamu sudah melihatnya, kan? Kamu pasti tahu siapa Fu Zhu.”
Gong Liangguang sedikit terkejut, “Fu Zhu? Dia memerankan Fu Zhu? Untuk karakter Fu Zhu, temperamen yang dimilikinya… terlihat tidak cocok!” Fu Zhu dengan tidak adanya semangat untuk hidup, dan pemuda di hadapannya itu… mereka sangat bertolak belakang!
Zheng Kezhen memutar bola matanya, “Jangan meremehkan orang lain, kemampuan aktingnya sangat bagus,” ujarnya. Zheng Kezhen berdiri dan berteriak ke arah Luo Ding,yang sedang berbicara dengan Wu Yuan, “Luo Ding, kemarilah. Aku ingin mengenalkanmu pada seseorang. Dia adalah Lao Gong Liangguang!”
Mata Luo Ding sedikit membesar, dan dia menatap Gong Liangguang dengan tatapan tidak percaya. Ekspresinya saat itu, terlihat sedikit grogi, terlihat cocok dengan wajahnya yang masih muda, dan terlihat sangat pantas.
“Anda Gongliang Laoshi?” Dia tidak menggunakan sebutan yang digunakan Zheng Kezhen untuk Gong Liangguang, dan dia juga tidak berharap untuk berjabat tangan dengannya. Sebaliknya, dia berdiri dengan tegap, seakan mengalami sesuatu yang tidak pernah disangka olehnya. Dia kemudian mengangguk dengan sedikit tertahan pada pria di hadapannya itu.
[Laoshi berarti guru atau seseorang yang dianggap sebagai guru. Sedangkan “Lao” berarti senior]
Kesopanannnya ini jelas sekali menambah satu lagi nilai tambah di dalam hati Gong Liangguang.
Alis Gong Liangguang kini terangkat dan senyum muncul di wajahnya. Dia mendekat dan menepuk pundak Luo Ding, tanpa mengurangi rasa kagumnya pada pemuda tersebut, “Anak baik! Kamu sepertinya benar-benar membuat Zheng Laoshi dengan senang hati memberimu peran penting sebagai Fu Zhu. Seseorang dengan bakat yang bagus di dunia akting akhirnya muncul!”
*_*_*_*_*