The Princess Wei Yang (English - Indonesian Translation) - Chapter 99 (3)
- Home
- The Princess Wei Yang (English - Indonesian Translation)
- Chapter 99 (3) - Penuh dengan Kebahagiaan
Chapter 99 (3) : Penuh dengan Kebahagiaan
Mata Lao fu ren agak menyipit, tetapi pandangannya yang terpantul di api lilin berisi secercah senyuman, “Perkataanmu, tak hanya membela Ayahmu, tetapi juga membantuku menyelamatkan muka. Pada akhirnya, kau tidak menyia-nyiakan seberapa besarnya aku menyayangimu.”
Li Wei Yang berkata sambil tersenyum: “Tanpa Lao fu ren yang menjagaku, bagaimana bisa Wei Yang hidup sampai hari ini. Untuk bisa membantu melayani Lao fu ren, ini sudah merupakan suatu berkah bagiku.”
“Dasar anak yang pandai bicara.” Lao fu ren melihatnya sekilas dan kemudian berujar dengan hangat, “Da jie-mu adalah putri dari istri utama dan ia juga memiliki penampilan yang menarik. Ayahmu selalu memanjakannya, jadi ia akan secara alami dihormati di keluarga ini. Tetapi sekarang, itu berbeda, segala sesuatu yang telah diperbuatnya, aku belum melupakan satu pun dari mereka. Keluarga Li kita adalah keluarga yang bersih, tak pernah ada sesuatu seperti ini yang terjadi sebelumnya. Demi keluarga Jiang, kita sudah dengan enggan membiarkannya tetap hidup, walaupun Wu Xian Fei telah menetapkan pengaturan pernikahan, tetapi kita tetap harus menaati periode tiga tahun masa berkabung. Jadi, kita hanya membuat perjanjian secara verbal dan masih belum membuat kontrak pernikahannya. Aku takut akan terjadi kecelakaan, sehingga aku mengawasinya untuk mencegahnya menyebabkan masalah dan menodai reputasi keluarga Li.”
Li Wei Yang menundukkan kepalanya, ekspresinya rendah hati, “Lao fu ren benar.”
Lao fu ren menghela napas ringan dan berkata lembut: “Wei Yang, bahkan jika nyonya baru menikah ke keluarga ini, posisimu di dalam keluarga tidak akan pernah berubah. Apalagi, dengan posisimu sebagai Xian Zhu, pernikahanmu di masa depan kemungkinan besar akan ditentukan oleh Kaisar, orang lain tidak akan bisa ikut campur.”
Ini adalah untuk menghiburnya, Li Wei Yang paham, ia berkata dengan hangat: “Lao fu ren, Wei Yang mengerti.”
Lao fu ren berkata: “Kau sudah menderita. Tetapi, ada beberapa kepedihan, yang sebagai seorang putri di keluarga Li, harus mengalami ini. Jika Chang Le mencarimu untuk buat masalah di masa depan, jika kau tidak bisa menahan diri, maka hindari dia. Kita akan mengesampingkan ini hingga Jiang Dan meninggalkan ibu kota.”
Li Wei Yang berujar sungguh-sungguh: “Lao fu ren bersedia menasihati Wei Yang, Wei Yang tidak bisa lebih senang lagi.”
Lao fu ren baru mulai tersenyum, hangat seperti angin musim semi: “Baguslah karena kau mengerti, baiklah, sudah larut, kau harus kembali dan beristirahat.”
Li Wei Yang pun berdiri dan berkata: “Semoga Lao fu ren bisa istirahat lebih awal.” Ia pergi dengan hati-hati tanpa bersuara.
Luo ma ma menyampirkan mantel pada Lao fu ren, ia berkata lembut: “Lao fu ren, hari ini Anda—“
Alis Lao fu ren yang merenung seperti awan di langit dan mengandung perasaan yang tak bisa dijelaskan: “Setelah setahun penuh ketenangan, kita segera menghadapi gelombang.”
Luo ma ma berkata dengan cepat: “Itu—tidak akan terjadi.”
Lao fu ren dengan hangat menunjukkan senyuman: “Kedua gadis ini adalah air dan api, mana mungkin mereka rukun, terutama ketika air di halamannya dikotori, kali ini, akan ada kekacauan.”
Luo ma ma menggumam: “Tetap nu bi berpikir, Nona Pertama telah belajar untuk mengendalikan dirinya.”
Lao fu ren berkata dingin: “Kau kira Chang Le itu bodoh? Karena ia memiliki seorang ibu yang melakukan segalanya demi dirinya, dan wajah yang cantik, kemanapun ia pergi, semua orang akan membiarkannya melakukan apa saja. Karena ia menjalani kehidupan yang nyaman, ia tidak memiliki rasa kewajaran. Sekarang karena ia telah dikurung di biara selama satu tahun, bukankah cukup baginya untuk bertobat? Sifat manusia berubah-ubah, pada akhirnya ia pasti belajar bagaimana cara membawa dirinya sendiri.”
Luo ma ma berkata ragu-ragu: “Lao fu ren kemungkinan curiga tentang apa yang terjadi—“
Lao fu ren tersenyum dan berkata: “Tak peduli seberapa bodoh dirinya, ia tidak akan melakukan sesuatu setolol ini, tentu saja itu kerjaan orang lain.”
Luo ma ma sangat terkejut: “Lalu, kenapa Lao fu ren tetap menghukum Nona Pertama?”
Lao fu ren berbicara: “Jangan salahkan aku karena bersikap kejam, jika ia tidak memiliki niat jahat, tidak ada yang akan mencelakainya. Apabila ia tidak punya kemampuan, maka jangan mencelakai orang lain, atau kalau tidak, menderita karena hukuman semacam ini!”
Luo ma ma tetap diam, ia merasa bahwa Lao fu ren kadang-kadang terlalu memihak Nona Ketiga padahal ia tahu gadis itu tidak bisa dilepaskan dari insiden tersebut ….
Lao fu ren berkata:”Aku tahu kau ingin mengatakan aku memihak Wei Yang, itu benar, aku betul-betul menyukainya. Karena ia seorang diri dan tak berdaya, dan demi bertahan hidup di keluarga Li, ia harus berebut untuk dukunganku. Apabila aku tidak menjaganya, setiap langkah yang diambilnya akan sulit. Dan karena inilah, ia akan memikirkan setiap cara untuk mengurusiku dan memahamiku tanpa ceroboh sedikit pun. Sedangkan Chang Le, ia adalah putri dari istri utama dan ia juga memiliki pendukung pihak ibu yang kuat. Ibu dan anak itu tampak hormat tetapi mereka telah melakukan banyak hal yang bertentangan dengan prinsipku di belakangku. Tentu saja aku tidak akan menyukainya, dan tentu saja aku tidak akan menyelamatkannya. Apalagi, semuanya sudah jadi kebenaran, tidak akan ada yang bisa menyelamatkannya waktu itu!”
Luo ma ma tiba-tiba tercerahkan, “Jadi Lao fu ren akan membantu Nona Ketiga, tetapi Nona Pertama jelas-jelas mengetahui kesalahannya ….”
Lao fu ren tersenyum dan berkata: “Mari kita tunggu dan lihat saja.”
***
Hingga pagi hari, Li Xiao Ran siap untuk menyambut istri barunya, keluarga Li mulai menjadi lebih sibuk. Sejak pagi-pagi sekali, para tamu berdatangan silih berganti. Untuk menghibur tamu-tamunya, Li Xiao Ran sengaja mengundang kelompok penghibur paling populer di ibu kota, supaya para tamunya bisa menonton pertunjukan selagi mereka menunggu. Saat waktu menuju tengah hari, semua tamu bangsawan keluarga Li pun sudah tiba, bangsawan, para menteri, murid-murid Li Xiao Ran, masing-masing membawa hadiah ucapan selamat, membuat seluruh tempat itu dipenuhi kekayaan dan kehormatan.
Baru setelah matahari terbenam dimana kabut merah menutupi langitnya, tandu pengantin dibawa masuk ke kediaman dan keluarga Li pun membuka pintu tengah untuk dengan senang hati mengundang tandunya masuk. Saat ini, pintu keluarga Li dipadati orang-orang yang sebagian besarnya karena saat tandu pengantin dengan delapan pemikul itu melakukan perjalanan sepanjang jalan, tandu itu menarik kekaguman rakyat jelata. Saat warga biasa menikah, mereka hanya duduk di tandu pengantin yang dipikul empat orang—hanya nyonya pangkat pertama saja yang bisa menikah dengan tandu pengantin yang dipikul oleh delapan orang.
***
Di halamannya, Li Wei Yang mendengarkan suara bising petasan yang memekakkan telinga. Dengan perhatian yang terpaku, Li Min De tersenyum dingin: “Aku sudah pergi dan melihatnya, di hiasan kepala pengantin wanitanya ada burung merak dari mutiara dan peoni, hanya melihatnya saja, aku sudah merasa terpesona. Ia mengenakan gaun pengantin yang terbuat dari sutra merah asli dan pada syalnya tersulam bunga mandarin berwarna kemerahan. Hal itu jelas memuliakan … keluarga Jiang pasti rela mengeluarkan uang.”
Li Wei Yang tersenyum dan berkata dengan tenang: “Bukan hanya uang, tetapi semua sumber daya mereka. Gaun pengantin ini tidak bisa dikenakan oleh pengantin wanita mana pun. Ia mengenakan busana seorang nyonya pangkat satu.”
Li Min De mengernyit dan berkata: “Tidak bisa dipercaya bahwa keluarga Jiang bahkan tidak sabar menunggu ia memasuki keluarga dan sudah mau meminta gelarnya sebagai nyonya pangkat satu.”
Pangkat satu merupakan simbol status dan posisi. Li Wei Yang berbisik tetapi cukup keras untuk didengar dengan jelas oleh orang-orang di sekitarnya: “Kalau bukan untuk ini, mana bisa ia berdiri di atas seorang Xian Zhu pangkat dua?”
Ekspresi Li Min De dengan cepat berubah seolah-olah wajahnya diselimuti selapis kabut. Melihat ekspresinya, Li Wei Yang langsung tahu apa yang sedang dipikirkannya. Ia menggelengkan kepalanya dan berkata: “Mari kita tunggu dan lihat saja, mungkin segala sesuatunya tidak seburuk yang kita pikirkan.”
Li Min De mengangguk dan kemudian Bai Zhi dengan cepat berjalan masuk untuk melaporkan: “Nona, Lao fu ren mengatakan, pengantin wanitanya sudah memasuki kamar pengantin, jadi ia menggundang semua Nona untuk menemaninya.”
Li Wei Yang mengangguk dan kemudian berkata: “Min De, kau pergilah sambut para tamu di depan, aku harus segera pergi.”
Setelah membawa pengantin wanita ke dalam kamar pengantin, Li Xiao Ran hanya mengangkat kerudungnya dan kemudian pergi keluar untuk menyambut para tamu. Ia harus bersulang dengan semua kerabat dan teman-temannya ….
Setelah memasuki ruangan, Li Wei Yang hanya mendengar suara tawa.
Pengantin wanita baru ini duduk dengan tenang di atas ranjang pengantin besar dengan posisi duduk yang paling anggun selagi ia menunggu. Nyonya Kedua di sampingnya pun tertawa: “Aku tadinya mengira Nona Pertama adalah yang paling luar biasa, tetapi aku tidak akan pernah menyangka bahwa pengantin barunya seperti seorang dewi yang turun dari kahyangan. Lao fu ren benar-benar diberkati!”
Lao fu ren hanya tersenyum dan berkata: “Ini merupakan berkah putraku.”
Si pengantin wanita malu, di detik ini, si pelayan di pintu berkata: “Nona Ketiga, Anda sudah sampai.”
Semua yang ada di dalam ruangan melihat ke arah pintu. Li Wei Yang berjalan masuk sambil tersenyum dan berkata: “Aku datang terlambat, aku memohon maaf Anda.”
Sang pengantin wanita mengangkat kepalanya dan hanya merasakan cahaya lembut berkilau di matanya selagi seorang gadis anggun maju ke depan. Ia berpipi kemerahan, dan berbibir ceri tetapi ia memiliki sepasang mata dingin yang jernih selagi mata itu tersenyum padanya.
Jiang Yue Lan tidak tahan untuk menghela napas selagi ia memperlihatkan senyuman yang bahkan lebih lembut: “Ini pasti Wei Yang.” Biarpun ia adalah pengantin baru, ia tidak pemalu dan terlalu hati-hati, tetapi malah cukup murah hati dan sopan.
Lao fu ren tersenyum: “Benar, ia adalah yang ketiga.” Selagi ia mengatakan ini, ia menggesturkan ke arah Wei Yang dan berkata: “Sini, beri hormat pada ibumu.”
Meskipun Jiang Yue Lan menikahi Li Xiao Ran paling terakhir, tetapi ia adalah istri utama yang sah. Li Wei Yang maju ke depan untuk menyapanya dan tanpa adanya tanda-tanda tidak setuju, ia berkata: “Wei Yang menyapa Ibu.”
Di pihak ini, Li Chang Xiao diam-diam mengaguminya. Ia tahu melihat wanita ini, ibu tiri yang cantik, sudah membuatnya merasa tidak tenang dan masih menyapanya dengan gelar itu, Li Wei Yang mengatakannya seolah-olah itu bukan apa-apa.
Li Chang Le diam-diam menonton selagi ia menundukkan kepalanya, tidak tahu apa yang dipikirkannya.
Nyonya baru, Jiang Yue Lan sangat cantik tetapi tidak kurus, wajah berisinya tidak gemuk dan memiliki rona persik madu. Alis yang melengkung bak bulan sabit itu mengalir halus dengan sepasang mata yang menggugah di bawahnya. Hidungnya seolah-olah terpahat dari giok putih, berkilauan seperti giok yang mulus. Bibir cerinya menunjukkan senyuman, membawa kemurahan hati yang tiada habisnya; ia sudah pasti cantik sekali, tetapi hanya lebih cantik dari Li Chang Le setitik saja.
Wanita cantik semacam ini benar-benar tersembunyi hingga hari ini, Li Wei Yang pun mau tak mau merasa curiga, apa sebenarnya yang diinginkan para Jiang dari awal. Ada satu poin yang bahkan tidak diketahui Li Wei Yang, Jiang Yue Lan aslinya seharusnya dikirimkan masuk istana oleh keluarga Jiang. Tetapi, karena Da fu ren meninggal dunia, bidak sebagus ini malah dikirimkan ke keluarga Li.
Li Chang Ru melihat Li Chang Le menundukkan kepalanya. Ia ingin memprovokasinya, ia pun berkata: “Da jie, apa kau sedang mengenang ibu kandungmu? Oh, dalam situasi ini, tentu lebih mudah mengingat kenangan lama di tempat yang sudah dikenal.”
Lao fu ren mengernyit dan tidak menyukai keceplosan bicaranya Li Chang Ru. Li Chang Le tidak menunjukkan adanya tanda-tanda melawan, tetapi memperlihatkan kesedihan dalam ekspresinya.
Menyaksikan adegan ini, Li Wei Yang tidak menunjukkan adanya tanda-tanda bersenang-senang di atas penderitaan orang lain, tetapi hanya tersenyum dengan tenang.
Lao fu ren akhirnya menegur: “Hari membahagiakan ini, bagaimana bisa kau tidak tahu apa yang semestinya dikatakan dan apa yang tidak boleh dikatakan!”
Wajah Li Chang Ru berubah memutih dan terdiam. Ekspresi Nyonya Kedua menampilkan ketidaksenangan tetapi pada akhirnya, ia tidak berani berdebat dengan Lao fu ren, dan hanya menarik-narik lengan pakaian putrinya untuk memberi sinyal padanya supaya menahan diri.
Karena ini, suasana di kamar pengantin pun berubah dingin, tidak ada yang berani membuka mulut mereka untuk berbicara. Pada saat ini, si pengantin berdiri dan kemudian berjalan mendekati sisi Li Chang Le, ia berkata dengan lembut: “Aku juga telah kehilangan ibu kandungku saat aku masih kecil, jadi aku memahami perasaanmu. Apalagi, ibumu adalah sepupuku, kau dan aku adalah keluarga. Menikah kemari, kita akan lebih dekat, aku akan menjagamu menggantikan sepupu di masa depan. Jangan bersedih lagi.” Mengatakan ini, ia bahkan mengulurkan tangan untuk menggenggam tangannya, Li Chang Le sebenarnya tampak tersentuh.
Lao fu ren menggunakan saputangannya untuk menutupi sudut matanya dan berkata: “Yue Lan, aku tidak percaya kau sebijaksana ini, aku harap, kau bisa lebih banyak mengurusi ini di masa depan.”
Wajah Jiang Yue Lan dipenuhi kerendahan hati, ia berkata: “Yue Lan akan melakukan semua yang kubisa untuk melayani Lao fu ren dan mengurusi anak-anak fu jun1.” Nada bicaranya sangat tulus dan sangat hormat, membuat orang lain tidak bisa mengganggunya. Bahkan Bai Zhi dan Mo Zhu yang berdiri di belakang.
Li Wei Yang diyakinkan oleh nyonya cantik dan murah hati ini. Mau tak mau ia pun berpikir bahwa, nyonya yang baru dan Da fu ren adalah dua orang yang berbeda.
Li Wei Yang menyaksikan adegan ini dan tidak tahan untuk tersenyum. Jika mereka benar-benar ingin mengobrol sebagai keluarga, mereka akan melakukannya tanpa siapa pun mengetahuinya, kenapa mereka akan melakukannya di depan semua orang? Apakah ini perbuatan Li Chang Le, yang memasang pertunjukan ini demi mendapatkan simpati atau apakah keduanya hanya bermain-main dan melakukan pertunjukan dadakan? Tetapi apa pun itu, pertunjukan nyonya baru ini sempurna. Sebagai pengantin wanita yang baru datang, ia semurah hati ini terhadap anak-anak dari istri utama yang asli, dan juga bisa memberikan perlakuan yang sama kepada semua anak dari selir, ia benar-benar sosok yang luar biasa.
Mata Li Chang Le bersimbah air mata, ia berkata: “Lao fu ren, sekarang karena ada Ibu, Chang Le tidak akan merasa sendirian lagi.”
Li Wei Yang berkata sambil tersenyum: “Apa yang kau katakan, tidak hanya Ibu, aku tidak akan membiarkanmu sendirian.”
Li Chang Le berakting kaget dan kemudian melihat ke Jiang Yue Lan. Jiang Yue Lan pun tersenyum: “Setelah ini, kita adalah keluarga, ini sudah pasti.”
Lao fu ren tersenyum: “Benar, satu keluarga yang utuh, kita harus harmonis, kuharap mulai hari ini dan seterusnya, kita bisa hidup dalam damai!”
Tawa dari kamar pengantin pun menyebar ke seluruh ruangan dan Luo ma ma yang menjaga halamannya pun menghela napas setelah melihat awan gelap yang berkumpul di atas kepala.
Catatan Kaki: