The Tragedy of The Villainess (English to Indonesian Translation) - Bab 2.2
BAB 2.2
Jadi Kalis sudah memberi izin Lina untuk memanggilnya dengan nama dan bukan gelar? Seria butuh waktu sebelas bulan untuk mendapat izin memanggil nama tunangannya itu. Seperti yang diduga, sudah jelas siapa wanita favorit pria itu sekarang kan?
Lina berbicara dengan mata berbinar. “Saya Lina. Walau sedikit memalukan tapi mereka memanggilku Gadis Suci … “
Tidak ada seorang pun di kerajaan ini, atau bahkan di seluruh benua ini yang tidak tahu Lina adalah Sang Gadis Suci. Seria dengan lembut menepis tangan Lina dan berkata.
“Tentu saja saya tahu, Gadis Suci.”
Lina lalu mulai sibuk memperhatikan sekeliling ruang tamu tanpa sungkan sedikitpun.
“Saya dengar anda mau menjahit gaun pengantin hari ini! Apakah itu benar?”
“Betul sekali.”
“Ya ampun! Gaun pengantin dari dunia lain! Saya sangat penasaran apakah ada yang memakai gaun pengantin di dunia yang ini! ” Kata Lina dengan mata berbinar.
“Bisakah saya ikut melihatnya bersama Anda?”
“Ikut melihat?” Itu adalah permintaan yang aneh. Pertama-tama, gaun pengantin tidak boleh dilihat oleh siapapun kecuali anggota keluarga dekat atau teman dekat, dan Lina tidak termasuk dalam kategori tersebut. Namun, sebelum Seria dapat berbicara, Begonia membuka mulutnya terlebih dahulu.
“Gadis Suci, maafkan saya, tapi proses pengepasan gaun pengantin bukanlah sebuah tontonan.”
“Ugh.”
Lina terkejut dan segera menangkup kedua tangannya. Namun, ternyata dia tidak senaif seperti yang ada dalam kisah aslinya.
“Maaf. Saya tidak bermaksud begitu. Saya tidak terlalu mengenal kebiasaan dan tatanan hidup dunia ini jadi … “
Sudah tentu Lina adalah Gadis Suci yang diutus Tuhan. Begonia seakan tersadar dengan hal itu dan menyahut dengan senyum lembut.
“Tentu saja. Tapi, bisakah Anda keluar sebentar? ”
“Apa? Tapi…”
“Saya tidak bisa bekerja jika ada orang luar di sini, saya harap Gadis Suci mengerti.”
“Baik…”
Lina keluar dengan ekspresi putus asa. Dia menoleh ke belakang beberapa kali dan wajahnya menunjukkan ekspresi berharap, tetapi sikap Begonia tegas. Dia bahkan bergumam pelan saat Lina menutup pintu dan pergi dari ruangan itu.
“Dia tidak memiliki harga diri.”
Pada saat itu, Seria teringat kembali dengan cerita asli novel yang sudah dia baca di kehidupan sebelumnya. Desainer Begonia adalah seorang wanita yang sangat bangga dengan darah bangsawan yang diwarisinya. Di satu sisi, dia juga orang yang angkuh.
Suatu ketika di dalam cerita novel itu, Begonia dengan sopan menolak permintaan Marquis Kalis Haneton yang datang untuk meminta dibuatkan gaun sebagai hadiah untuk Lina.
“Gadis Suci itu memang cantik. Namun, dia tidak memiliki martabat seorang bangsawan. Saya tidak bisa membuat gaun tanpa adanya inspirasi ini.”
Jadi, di cerita aslinya, Lina sempat melihat gaun buatan Begonia dan langsung jatuh cinta pada pandangan pertama. Tapi dia menjadi sangat sedih ketika mendengar pernyataan itu. Akhirnya, Kalis sangat marah hingga ia menekan perkembangan toko Begonia dari balik layar. Kalis adalah importir sutra terbesar. Pada akhirnya, Begonia mundur dan menyerah.
Jadi posisi Begonia dalam kisah novel ini adalah sebagai desainer antagonis. Namun, tentu saja tidak ada penjahat yang bisa menandingi Seria Stern. Kisah asli novel dengan perkembangan alur cerita mendebarkan seperti ini merupakan hal yang menyenangkan untuk dibaca, tetapi lain cerita jika Seria terlahir kembali dan menjadi si tokoh antagonis tersebut, hanya air mata saja yang mengalir.
“Wah! Nona Seria, warna putih ini paling cocok dengan warna mata Anda! Bagian ini dan bagian ini harus dijahit ke belakang…. ”
Wajah Begonia langsung cerah saat melihat Seria keluar dari ruang ganti dan mengenakan gaun pengantin yang sudah dia jahit. Dia terlihat puas.
“Selamat atas pernikahan Anda dengan Marquis Kalis Haneton, Nona Seria.”
“Terima kasih. Gaun Anda adalah gaun terindah yang pernah saya lihat. “
“Ya Tuhan. Ahaha! “
Dengan begini, Kalis tidak akan memberikan hadiah gaun khusus untuk Lina. Syukurlah Begonia yang sedikit angkuh ini tidak harus melewati kesengsaraan bersama dirinya. Seria juga sangat menyukai gaun pengantin buatan Begonia.
****
“Seria!”
Dia menengadah karena terkejut saat pintu kamar tiba-tiba terbuka.
“Kalis?”
Pria jangkung itu melangkah masuk. Kalis menoleh ke gaun pengantin yang terpasang di manekin kamar tidur wanita itu dan memiringkan kepalanya.
“Apakah ini gaun pengantinnya?”
“Iya.”
Dia menatap gaunnya dengan cermat, seolah-olah ada sesuatu yang salah. Seria bertanya-tanya apa yang laki-laki ini tidak suka tentang gaun ini.
“Ada apa?”
“Tidak. Ini sedikit terlalu .. ” Kalis terlihat ragu-ragu sebelum berbicara. “Aku khawatir tunanganku tidak boleh memakai sesuatu seperti ini.”
“Apa?”
“Warnanya agak kusam, dan perhiasannya terlalu sedikit.”
“Tapi desainer Begonia mengatakan bahwa itulah tren akhir-akhir ini.”
“Hah?”
Ekspresi Kalis langsung berubah. Tapi segera dia berbicara dengan senyum hangat.
“Seria, kamu bukan hanya seorang wanita bangsawan. Kamu adalah seorang Stern. Jadi aku ingin memberikan gaun pengantin yang paling sempurna.”
Sekilas kata-kata itu memang terdengar manis. Tapi Seria adalah antagonis yang telah menemani pemeran pria kedua ini selama setahun, dia bisa membedakan hanya dengan melihat ekspresi dari pria ini. Dan saat ini, Kalis sedang dalam mood yang buruk. Tapi dia tidak peduli dan langsung bertanya terus terang.
“Kalis. Kamu tidak suka gaun itu? “
“Kamu benar-benar tidak bisa dibodohi.”
“Kalau begitu aku akan berbicara dengan Begonia lagi. Meskipun dia orang yang sibuk, dia memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi atas pekerjaannya. ”
Pernikahan mereka tinggal beberapa hari lagi. Namun, Kalis menghentikan dirinya untuk memanggil kembali Begonia.
“Selain Begonia, bagaimana dengan desainer lain?”
Bukan Begonia?
Omong kosong macam apa ini? Mungkin pria ini tahu karena melihat ekspresi gadis itu, Kalis terlihat sedikit kaku. Setelah Seria mendesaknya, dia akhirnya menghela nafas dan menjawab.
“Tidak peduli seberapa lama aku memikirkan tentang ini, aku tetap tidak suka pengantinku yang berharga mengenakan gaun desainer yang terlalu sombong.”
“Sombong?”
“Iya.”
Saat Seria mendengar kalimat ini, dia langsung memiliki firasat buruk. Tapi dia berharap itu tidak seperti yang dia pikirkan.
“Apakah kamu bersikap seperti ini karena Lina si Gadis Suci?”