Transmigrating To Become The Boss's Little Fairy (English to Indonesian Translation) - Bab 2 (1)
- Home
- Transmigrating To Become The Boss's Little Fairy (English to Indonesian Translation)
- Bab 2 (1) - Dia memanggilnya perlahan, "Jenderal."
Pada awal liburan musim panas, para siswa kelas 2 mengetahui bahwa akan ada siswa pindahan spesial di semester baru.
Kepala guru kelas, Liu Qinghua, tidak secara spesifik menjelaskan situasi Qi Ying, tetapi dia memberitahu siswa di Kelas 2 bahwa ayah teman sekelasnya adalah seorang polisi terhormat dan hebat yang mengorbankan hidupnya untuk rakyat dan layak untuk dipuji. Teman sekelas baru ini adalah putri seorang martir dan keturunan pahlawan. Maka dari itu, setiap orang harus saling membantu dan mencintainya.
Kekhawatiran terbesar remaja laki-laki dan perempuan dalam kehidupan sehari-hari tidak lebih dari nilai ujian, ditambah dengan masalah cinta yang tak terbalas. Di manakah mereka akan melihat kata sifat seperti “martir” dan “pahlawan”? Setelah terkejut, satu demi satu mereka membanjiri forum dan berjanji bahwa mereka pasti akan mencintai dan melindungi siswa baru ini!
Semester baru di kampus dimulai dengan semangat dan penuh kegairahan.
Meskipun Qi Ying sudah lama melakukan terapi psikologis, dia masih belum bisa beradaptasi ketika tiba-tiba ada begitu banyak orang di sekitarnya.
Dia lahir dalam pengasingan dimana kehancuran dan kelaparan memenuhi negeri itu. Kemudian, dia tinggal di Kediaman Jenderal, tetapi hanya ada dua atau tiga gadis pelayan yang melayaninya. Pada sebagian besar waktu, ia merasa tempat itu tidak bernyawa dan sepi.
Satu-satunya kegembiraan yang bisa dia pikirkan adalah Festival Lentera Shangyuan tahun itu. Jenderal kebetulan kembali ke Beijing. Dia ganti pakaian menjadi pakaian rakyat dan membawanya ke jalanan. Di tengah kerumunan, sang jenderal memegang tangannya dan membelikannya sebatang tanghulu*.
*Catatan: Manisan buah tradisional cina, https://id.wikipedia.org/wiki/Tanghulu
Tanghulu itu manis dan lengket, membuat giginya saling menempel. Jenderal bertanya padanya, “Apakah ini enak?”
Dia tidak dapat membuka mulutnya dan merasa malu di dalam hatinya, jadi dia hanya bisa menganggukkan kepalanya dan dengan ragu-ragu mengulurkan tanghulu di tangannya. Jenderal itu hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya, “Aku membelikannya untukmu.”
Seseorang tiba-tiba menabrak bahunya, dan kaki Qi Ying tersandung, mengganggunya saat sedang bernostalgia.
Sekelompok laki-laki berlari di koridor seperti hembusan angin sambil mengumpat dan mengejar satu sama lain. Yu Zhao membantu Qi Ying, dan memarahi orang yang sudah melarikan diri tanpa meminta maaf: “Apakah kalian buta atau apa?”
Tanpa diduga, laki-laki terakhir yang berlari mendengarnya, dan tiba-tiba berbalik. Sepertinya dia ingin datang dan mengatakan sesuatu kepada Yu Zhao. Dia baru saja mundur dua langkah ketika dia tiba-tiba mendengar saudaranya berteriak, “Qu Dazhuang untuk apa kau membuang waktu? Apakah kau akan membiarkan kakak* menunggu kita?! “
*Catatan: mereka bukan saudara kandung, namun karena mereka sangat dekat, mereka menganggap satu sama lain sebagai kakak atau saudara mereka. Karena budayanya sedikit berbeda dengan Indonesia, aku menulis catatannya takut ada yang salah paham.
Laki-laki bernama Qu Dazhuang mengacungkan jari tengah ke arah Yu Zhao, dan berbalik untuk melarikan diri.
Yu Zhao, tidak mau kalah, dan mengembalikan jari tengah.
Laki – laki berkacamata yang bersandar di balkon, dengan ramah berkata: “Teman sekelas, aku menyarankanmu untuk tidak memprovokasi kelompok tersebut.”
Yu Zhao adalah seorang kepala duri* di SMP. Dia yang paling tidak takut menimbulkan masalah, dan dia hanya mencibir ketika mendengar peringatan: “Mengapa aku tidak bisa memprovokasi mereka? “
*Catatan: 刺头(kepala duri) – seseorang yang selalu berselisih dengan orang lain. Orang yang sulit.
Pria berkacamata itu menutupi sudut mulutnya dan berkata: “Orang-orang itu bercampur dengan Ji Rang.”
Anak sapi baru lahir yang tidak takut pada harimau, Yu Zhao: “Ji Rang? Bajingan yang mana? Belum pernah mendengar tentang dia.”
Tiba-tiba hening selama dua detik.
Pria berkacamata itu tidak menyangka bahwa dia akan mengatakan kata-kata gila seperti itu dan tercengang untuk beberapa saat. Dia kemudian melirik Yu Zhao dengan penuh arti sebelum dia dengan cepat melarikan diri.
Yu Zhao masih tidak tahu apa yang telah dia provokasi. Dia menepuk-nepuk pakaian Qi Ying yang masih berdiri di tempat yang sama, lalu memegangi pergelangan tangannya, dan membawanya ke kantor guru kelas.
Liu Qinghua sedang membereskan daftar nama dan baru saja membuka halaman dengan informasi Qi Ying. Gadis di foto seukuran jempol dikuncir satu dan memperlihatkan dahinya yang bersih, sudut mulutnya sedikit melengkung, terlihat cerdas dan tenang.
Ketika dia mendengar seseorang berteriak, dia mendongak dan melihat seorang gadis muda yang bahkan lebih cantik dari foto itu, berdiri dengan malu-malu di pintu.
Yu Zhao menyerahkan Qi Ying kepada Liu Qinghua dan kembali ke kelasnya.
Di kantor, Liu Qinghua mencoba berkomunikasi dengan Qi Ying, dan bahkan berbicara dengan gestur-gestur. Tangan Qi Ying yang berada di belakang punggungnya sedikit gemetar, dia mencoba memahami apa yang orang asing di depannya katakan.
Guru dari kelas sebelahnya berkata: “Liu Tua, apakah dia murid spesial di kelasmu? Yang tidak bisa mendengar atau berbicara? Dia tidak bisa mengerti jika kamu secara membabi buta berbicara dengan gestur. “
Akhirnya, Liu Qinghua menyerah, menulis di buku catatan, dan memberikannya: “Nama belakang saya Liu dan saya guru kelasmu. Saya akan membawamu ke kelas sekarang. Teman sekelas barumu sangat ramah, jadi kamu tidak perlu khawatir. “
Qi Ying akhirnya lega dan mengangguk dengan patuh.
Ruang kelas tahun 2 kelas 2 berada di ujung koridor. Bel untuk kelas pertama semester baru sudah berbunyi. Liu Qinghua mendorong pintunya dan masuk. Kelas yang berisik itu langsung menjadi hening, dan semua mata memandang pada sosok kurus di sampingnya.
Qi Ying tanpa sadar bersembunyi di belakang Liu Qinghua.
Liu Qinghua menyadari ketakutannya, memegang tangannya, menepuknya dengan lembut, dan membawanya ke podium, “Ini teman sekelas kalian Qi Ying yang saya sebutkan sebelumnya. Mulai sekarang, dia akan menjadi bagian dari kelas 2. Situasi Qi Ying memang spesial, jadi semua orang tolong banyak membantunya dan berteman dengannya. Ayo, tepuk tangan dan sambut dia. ”
Tepuk tangan meletus di kelas.
Qi Ying melihat tepuk tangan yang terorganisir. Meskipun dia tidak bisa mendengarnya, dia tahu itu adalah gestur sambutan untuknya. Senyuman muncul di wajahnya yang pucat karena kegelisahannya.
Teman-teman di kelas 2 tepuk tangan lebih meriah.
Teman sebangku Qi Ying adalah seorang gadis dengan baby fat dan lesung pipit kecil bernama Yue Li. Dia menatap Qi Ying dengan mata bulatnya dan menunggunya duduk, setelah itu, dia segera mengulurkan tangan untuk menunjukkan keramahan.
Qi Ying berjabat tangan dengannya. Yue Li memanfaatkan pidato Liu Qinghua tentang aturan semester baru dan mengeluarkan biodata tertulisnya dan memberikannya kepada Qi Ying dengan penuh semangat.
Jika pendahuluan ini dikerjakan ulang dengan hati-hati dan dikombinasikan dengan pengalaman kerja, maka ini dapat digunakan sebagai CV.
Qi Ying mempelajari berapa banyak orang di keluarga Yue Li, dan berapa banyak anjing yang mereka pelihara. Dia bahkan mengetahui apakah Yue Li menyukai pangsit yang manis atau asin.
Teman sekelas di sekitarnya segera mengikutinya dan Qi Ying menghabiskan sisa waktunya dengan melihat berbagai CV.
Setelah kelas berakhir, para siswi di kelas memanggil Qi Ying untuk pergi ke toilet bersama.
Sebagai seorang murid, pergi ke toilet bersama adalah tanda persahabatan.
Meskipun Qi Ying tidak perlu mengosongkan kandung kemihnya, teman-teman sekelasnya selalu tersenyum dan sangat ramah. Dia tidak akan menolak niat baik ini, jadi dia harus mengikutinya.
Gadis-gadis di kelas 2 mengelilinginya seakanxakan dia adalah produk pecah belah.
Hulala* pergi, hulala kembali, dan di sela-sela kelas, mereka juga akan mengobrol dengan teman – teman dari kelas tetangga.
*Catatan: suara langkah kaki
“Apa dia murid spesial itu di kelasmu? ”
“Apakah gadis tercantik di kelasmu akan digantikan olehnya? ”
“Dia benar-benar tidak bisa mendengar apa-apa? ”
……
…
Pagi harinya, beredar sebuah rumor bahwa di SMA, seorang gadis yang sangat cantik, tuli dan bisu dipindahkan ke kelas dua. Ayahnya adalah seorang polisi yang mengorbankan hidupnya untuk rakyat.
Meskipun laki-laki dari peringkat terendah kelas 9 baru saja bertengkar dengan siswa berandalan dari luar sekolah, dan dua dari mereka masih memiliki luka di wajah mereka, ini tidak mempengaruhi partisipasi mereka dalam gosip.
Gelombang demi gelombang siswa pergi ke kelas 2 untuk bertanya. Tidak lama kemudian, Qu Dazhuang kembali sambil mengutuk: “Sial, bahkan tidak bisa melihat sekilas rambut atau bayangannya. Kutu buku di kelas 2 memakai buku untuk menutup jendela, apakah mereka harus bertindak sejauh itu?”
Qu Dazhuang* yang bernama asli Qu Peng, memiliki tubuh yang sporty dan kekar, maka dinamai demikian.
*Catatan: Dazhuang artinya sangat kuat
“Kenapa tidak?” Liu Haiyang menendangnya, “Dia anak martir! Bisakah kamu melihatnya dengan santai? ”
Qu Dazhuang dengan amarah berkata: “Melihatnya tidak akan membuatmu kehilangan sepotong daging.”
Ada suara berisik di luar koridor, “Aku memiliki foto siswi spesial! Siapa yang ingin melihat? “
Tiba-tiba ruang kelas menjadi gaduh: “Aku ingin melihat! Tunjukkan kepadaku! “
Di pojok baris terakhir dekat jendela, laki-laki yang tergeletak di meja sepertinya terusik oleh suara itu. Pada saat itu, dia bahkan tidak mengangkat kepalanya, dan hanya menendang ke depan dengan kasar. Saat kursi depan terbanting ke lantai, ruang kelas tiba-tiba menjadi sunyi.