What an Audacious and A Sly Servant! (English - Indonesian Translation) - Chapter 121 (2)
- Home
- What an Audacious and A Sly Servant! (English - Indonesian Translation)
- Chapter 121 (2) - Penutup
Chapter 121 (2) : Penutup
Silakan kunjungi blog terjemahan Inggrisnya.
Chapter 121 English Version by haruongy98
Tahun berikutnya, ketika musim panas mendekat, istana kekaisaran diselimuti dalam perasaan seolah akan berhadapan dengan musuh besar.
Chu Xun memanggil Hong Han Pin yang kini adalah Jenderal Agung. Hong Han Bin baru saja menjadi seorang ayah semalam, wajahnya berseri-seri dan suasana hatinya sangat bagus.
Chu Xun membuka mulutnya dan kata pertama yang keluar adalah, “Kakak.”
Perawakan bongsor Hong Han Pin bergetar, ia mundur tiga langkah.
“Yang Mulia, pejabat ini tidak pantas menerima keberuntungan sebagus itu.”
Chu Xun bersinar dengan semangat yang aneh, “Kau adalah kakak yang Permaisuri temukan untuk zhen, jadi tidak ada yang perlu diragukan tentang itu.”
“Jika Yang Mulia punya perintah, silakan katakan saja.”
“Zhen mau …”
“Tidak.”
Chu Xun melotot. Kau baru menyuruh zhen untuk mengatakannya saja, bagaimana bisa kau mengalihkan wajahmu secepat ini!
Hong Han Pin tidak pernah takut pada sang Kaisar, dengan tampang yang serius ia berkata, “Apabila Yang Mulia ingin pejabat ini agar membawa Anda ke laut, maka jangan bicarakan lagi. Walaupun pejabat ini mengundurkan diri, pejabat ini tidak akan pernah membawa serta Anda.”
“…”
Setelah hening sejenak, Chu Xun mengubah pendiriannya, “Setengah bulan lagi, itu sudah akan jadi satu tahun. Apa kau sudah punya persiapan?”
Hong Han Pin berkata, “Pejabat ini sudah mengutus orang untuk menjaga wilayah lautan itu tiap hari. Kami memang menemukan sesuatu yang aneh dengan wilayah tertentu di sisi timur itu. Selama kapal mendekatinya, itu akan sedikit berubah haluan. Jika kami tidak memeriksanya dengan saksama, kami mungkin tidak akan pernah menyadari perbedaan ini.”
“Tergelincir selebar helaian rambut, tersesat sejauh ribuan mil.” Perbedaan kecil itu sudah menyebabkan penantian selama satu tahun.
“Yang Mulia, jangan khawatir. Pejabat ini akan bergerak malam ini dan sampai di pelabuhan sesegera mungkin tanpa berhenti. Besok, pejabat ini akan secara pribadi berlayar dan pasti akan menemukan Yang Mulia Permaisuri kembali.”
Chu Xun tidak bilang apa-apa lagi, membiarkan Hong Han Pin untuk pergi.
Apa yang terjadi di hari berikutnya ketika kapal Hong Han Pin meninggalkan dermaga, istana berada dalam kekacauan karena sang Kaisar menghilang!
Chu Xun disamarkan menjadi seorang prajurit rendahan oleh si gadis lentera. Sekarang ini, ia berada di kapal Hong Han Pin. Setelah si gadis lentera membantu Chu Xun, ia kembali ke Gunung Lin Xian bersama Raja Lin Xian.
Pejabat Senior Song diam-diam meyakini bahwa, karena batas satu tahun sudah akan sampai, dan jika Yang Mulia tidak menemukan Mei Qian Deng kembali seperti yang diprediksikan oleh Raja Lin Xian, ia mungkin akan mengamuk dan membunuh Raja Lin Xian, si pembohong ini, untuk melampiaskan amarahnya …
Raja Lin Xian tidak bodoh. Setelah menjalani kehidupan yang baik di ibu kota selama satu tahun, sudah waktunya baginya untuk kabur.
“Ai, kau, turun ke bawah sana dan kayuh kapalnya.” Seorang prajurit yang buta1 mendorong Chu Xun.
Chu Xun tidak mengamuk dan pergi ke kabin. Sepuluh prajurit rendahan pun mendengarkan perintah untuk mendayung. Di ujungnya, ada beberapa tempat duduk kosong untuk orang mendayung yang mana menggerakkan mesinnya. Chu Xun duduk di sana dan berusaha keras untuk mendayung.
Ia ingin sampai di sana lebih cepat, ke tempat dimana kemungkinan besar ia akan menemukan Mei Qian Deng.
***
Tiga hari setelahnya, Hong Han Pin menerima surat dari seekor merpati pos, untuk melihat apakah sang Kaisar berada di kapal. Barulah setelahnya, Hong Han Pin mengundang si penguasa yang sudah diam-diam mendayung selama tiga hari di luar.
“Yang Mulia!”
Chu Xun melepaskan. Apa yang bisa kalian semua perbuat pada zhen?
Mereka benar-benar tidak bisa melakukan apa-apa kepadanya.
***
Chu Xun berdiri di geladak, memandangi bulan yang hampir purnama itu sambil melamun.
Hong Han Pin mendekati dan memberitahunya, “Yang Mulia Permaisuri menghilang di sekitaran sini.”
“Jenderal Hong, belum lama ini, zhen terpikirkan akan sesuatu.”
“En?”
“Tunggu hingga zhen membawa kembali Mei Qian Deng, zhen harus memberikannya sebuah gelar berdasarkan marga zhen.”
“…”
“Permaisuri Mei, tidak ada permaisuri2. Buruk, buruk!”
“…”
***
Malam bulan purnama, tidak ada kabut yang muncul di lautnya.
Memandangi bulan di atas dari lautan, tampak jauh lebih bundar dan terang.
Hong Han Pin membawa serta sepuluh kapal, tetapi ia tidak berani bergerak secara gegabah.
Chu Xun bersikap tenang secara misterius, ia menanyai Hong Han Pin, “Apakah ada keanehan dengan air lautnya?
Hong Han Pin sudah menyuruh anak buahnya untuk melemparkan untaian bola apung yang dibuat khusus untuk di laut. Para prajurit di bawah sana datang dan melaporkan bahwa arah air laut serta tingkat arusnya sudah berubah.
“Yang Mulia, mohon tetap tinggal di kapal. Pejabat ini akan memimpin satu kelompok secara pribadi untuk memeriksa rutenya dengan sebuah kapal kecil.”
Chu Xun hanya menatap kosong ke arah air laut, “Baik, pergilah.”
Hong Han Pin merasa gelisah, Chu Xun seperti ini, terlalu penurut.
“Yang Mulia, pejabat ini akan mengajukan sebuah pertanyaan yang layak untuk mendapatkan kematian. Jika kita tidak bisa memasuki wilayah laut yang aneh ini dan tidak dapat menemukan Yang Mulia Permaisuri, apakah Yang Mulia akan melompat ke dalam laut untuk bunuh diri?”
Chu Xun tersenyum tak peduli, “Jenderal Hong, kau kebanyakan berpikir. Zhen masih memikul seluruh dunia. Apabila tahun ini kita tidak dapat menemukannya, mungkin ia akan kembali tahun depan. Jika tahun depan masih tidak bisa menunggunya, masih ada tahun depan lainnya. Zhen akan menggunakan kehidupan ini untuk secara perlahan menunggunya, menunggu hingga akhir kehidupan ini.”
Hanya kemudian, baru Hong Han Pin merasa tenang untuk mempersiapkan kapal kecil itu dan berangkat. Kapal kecil itu diikatkan dengan tali yang sangat amat panjang, yang memenuhi seluruh geladaknya. Itu adalah tindakan pencegahan terakhir.
Chu Xun menghentikannya lagi, “Istri dan anakmu masih menunggumu di rumah. Kalau tali ini sudah teregang kencang namun masih tidak ada temuan, segeralah kembali.”
“Pejabat ini akan mematuhinya.”
Chu Xun berdiri di geladak sementara ia menyaksikan kapal kecil Hong Han Pin bergerak semakin menjauh.
Tiba-tiba saja ia teringat akan puisi itu. Pastinya akan ada orang yang tergila-gila dalam hidup, hanya kebencian yang tidak bisa seperti angin dan bulan. Kemudian, ia berminat untuk berusaha ceria. Apakah zhen akan menjadi Kaisar yang sakit karena cinta dalam sejarah? Berpikir demikian, Chu Xun menertawai dirinya sendiri.
Waktu bergerak seperti aliran air. Bulannya tenggelam dan langitnya berubah memutih.
Tali di geladak sudah lama teregang kencang.
Masih ada embun dingin di tubuh Chu Xun. Dengan suara yang agak lelah, ia memerintahkan mereka yang ada di kapal, “Pergi dan tarik kembali talinya.”
“Yang Mulia …” Prajurit itu berpikir bahwa sang jenderal masih belum menyerah mencari, tetapi sang kaisar yang menyerah lebih dulu.
“Tidak apa-apa.”
Semua orang mengikuti perintahnya dan mulai menarik kembali tali itu bersama-sama. Setelah menarik selama setengah harian, Chu Xun dapat melihat matahari terbit, cahaya kemerahan bangkit dari sisi timur, dikarenakan ilusi optik, itu malah seolah-olah tali di kapal ini sedang menarik mataharinya naik ke atas.
Kapal kecil itu pun ditarik kembali dari fajar.
Tetapi kapal itu sepenuhnya kosong.
Wajah Chu Xun memucat, ia mengatupkan bibirnya dalam diam.
Tidak ada yang berani berbicara.
Hong Han Pin sudah membuat persiapan yang lengkap sebelum berangkat. Apabila mereka bertemu seratus kemungkinan bahaya, ia punya seratus satu cara untuk menyelamatkan dirinya sendiri. Namun, sekarang ini, kapal di depan Chu Xun kosong, tidak ada tanda-tanda kerusakan atau perbedaan, hanya saja, orang-orang di atas kapalnya sudah menghilang dalam kehampaan.
Tidak mungkin kan, kalau benar-benar ada supernatural di dunia ini?
Di dalam benak Chu Xun, ada pemandangan dari tampang penuh kebencian Yu Qing Ruo dari Po Ye yang biasanya terhadap Hong Han Pin. Jika ia kembali dan memberitahu Yu Qing Ruo bahwa suami banditnya yang keras kepala itu menghilang juga, apakah Yu Qing Ruo akan merasa bahagia atau bersedih? Apakah ia akan membenci Kaisar ini yang telah memberikan perintah?
“Yang Mulia, cepat lihat—!”
Seorang prajurit bermata tajam memecah keheningannya, menunjuk ke arah matahari nun jauh di sana.
Mataharinya sudah turun dari cakrawala, di antara warna merah terang itu, ada satu bintik hitam kecil.
Oleh sebab itu, semua orang menahan napas mereka sewaktu mereka memandangi bintik itu.
Mereka menyaksikan bagaimana bintik itu berangsur membesar.
Itu adalah sebuah kapal.
Kapal yang usang.
Sebuah kapal burik yang melewati waktu dan kembali lagi.
“Gerakkan kapalnya ke arah mereka.” Chu Xun begitu gembira hingga sekujur tubuhnya bergetar.
Ia dapat melihat beberapa orang yang berdiri di atas geladak kapal itu. Di antara sosok-sosok itu, apakah orang yang dinantikannya juga ada di sana?
Chu Xun tidak bisa menunggu lagi, dari kejauhan, ia berteriak, “Mei—Qian—Deng—“
Itu adalah teriakan yang menyayat hati, “Mei—Qian—Deng—“
“Aku di sini.”
Itu seperti suara alam.
Chu Xun bergerak mondar-mandir di atas geladak, tampak gugup. Jika ia bisa berubah, ia akan menjadi seekor anjing yang setia sekarang. Melihat pemiliknya segera kembali, ia akan menggoyangkan ekornya dengan kencang dan melompat kesana-kemari. Ia benci tidak bisa berubah menjadi Anjing Surgawi Menggonggong3 dan terbang ke sana.
Akhirnya, orang yang sudah lama berpisah berada tepat di depannya.
Mei Qian Deng memakai busana lelaki, kembali seperti seorang pemuda.
Ia tersenyum kecut saat ia memandangi Chu Xun, tidak ada orang lain lagi di mata Chu Xun.
Chu Xun ingin melompat dari kapal ke Mei Qian Deng yang ada di sisi lainnya, pantatnya terangkat dan kakinya masih belum bergerak.
Ketika ia melihat Mei Qian Deng menjejak pelan lantainya dan dengan mudah sampai di sisi Chu Xun.
“Yang Mulia, aku kembali.”
Chu Xun langsung menerjangnya untuk memeluknya.
Tanpa diduga, ia dihentikan oleh sesuatu di dada Mei Qian Deng.
Baru sekarang, ia menyadari Mei Qian Deng sedang menggedong bayi di dadanya.
Bayi kecil itu membuka mata besarnya untuk menatap Chu Xun.
Chu Xun mengernyit, “Zhang Hu Bao dan Nona Keempat Di bergerak cepat sekali. Menghilang selama satu tahun, pernikahannya masih belum terlaksana, tetapi mereka sudah punya anak. Kemampuan yang lumayan hebat.”
Mei Qian Deng memasang senyuman di wajahnya.
Chu Xun merasa tidak senang, “Kenapa kau menggendong bayi ini?”
“Yang Mulia.”
“Hmm?”
“Ini adalah putramu.”
Apa?
Apa??
APA???
Chu Xun bertampang syok.
Mei Qian Deng mendekati telinganya dan berkata pelan, “Malam itu, bukankah aku memasukkan obat perangsang yang diberikan Putri Xiang Xiang, ke dalam angggurmu …”
Mulut Chu Xun masih menganga lebar, mulanya syok, kemudian itu berubah menjadi rasa suka cita, tertawa hingga ia tidak sanggup menutup mulutnya.
“Zhen baru saja berpikir, bagaimana Zhang Hu Bao dan Nona Keempat Di bisa melahirkan anak seimut ini, jadi ia adalah putra zhen! Zhen lumayan hebat! Berhasil melakukannya dalam satu tembakan!”
Mei Qian Deng memukul dada Chu Xun. Apa kau masih punya malu?
Itu adalah kegembiraan menjadi seorang ayah!
***
“Istri, apa kau memilihkan sebuah nama untuk putra kita?”
“Tidak, aku hanya memanggilnya Yi Yi4.”
“Kalau begitu, jika kita punya yang kedua, kau akan memanggilnya Er Er5?”
“En.”
“Maka, mari kita panggil saja putra ini, Chu Yi Nian6!”
“Wa—“ Chu Yi Nian pun meratap. Ayah dan Ibu memilih namanya terlalu santai, tidak sanggup menahannya.
***
“Istri, bagaimana kau melalui satu tahun ini?”
“Waktu itu, kapalnya tidak bisa dikendalikan, mengapung ke sebuah pulau kecil. Kami memikirkan cara untuk meloloskan diri setiap harinya. Secara kebetulan, Ketua Hong menemukan kami. Kami tidak punya cukup tenaga kerja, sehingga ia memanggil orang-orang yang ada di kapal untuk pindah ke kapal kami untuk membantu kami menggerakkan kapalnya. Kami hanya sedang menunggumu untuk menarik kembali kapal mereka dan kami hanya mengikuti di belakangnya.”
“Hong Han Pin ini benar-benar, setidaknya tinggalkan seseorang di atas kapal kecil itu. Melihat kapal kosong itu, zhen nyaris mau melompat ke dalam laut.”
“Yang Mulia.”
“En?”
“Pulau itu sebenarnya sangat cantik, seperti sebuah tanah surgawi.”
“Kau tidak merindukan zhen, untuk apa kau merindukan pulau bodoh itu?!”
“Saat kita tua, bagaimana kalau kita tinggal di pulau itu?”
“Tidak perlu menunggu sampai kita tua. Setelah kembali, kita harus mengajari Chu Yi Nian dengan benar. Kemudian, saat ia cukup umur, zhen akan melemparkan dunia ini padanya. Kita akan bersenang-senang dan berkeliling dunia.”
“Baiklah.”
“Wa—“ Chu Yi Nian menangis seolah ia mau mati supaya ia bisa terlahir kembali.
-TAMAT-
Pojokan Penulis:
Terima kasih banyak karena sudah menemani ini, mari bertemu lagi di buku lainnya!
Pojokan Raindrop:
Akhirnya kelar juga terjemahan yang ini.
Makasih banyak untuk para pembacanya yang setia masih mau nungguin saya selesaikan buku ini.
Walau kesannya akhirnya agak cepat sih menurut saya, dan masih banyak yang bisa dipanjangkan, tapi kita mah pasrah sama sang penulis aja. Wkwk.
Sampai ketemu di terjemahan lainnya, babay~
Catatan Kaki :
- Tidak benar-benar buta, tetapi maksudnya adalah tidak mampu melihat kenyataannya.
- Marga Mei terdengar nyaris mirip dengan kata ‘tidak punya’ (mei) dalam bahasa Mandarin.
- Anjing setia Er Lang Shen / Dewa Mata Tiga.
- Arti literalnya, satu satu.
- Arti literalnya, dua dua.
- Arti literalnya, satu tahun. Penamaan yang buruk bagi kedua orang tuanya, ya.
Support Foxaholic Global
Your donations will go towards site costs and management.
Individual translators usually have their own ko-fi buttons.
Casio Tea
Haysh… Finally seperti mengikuti Qian Deng niy supaya tau akhir cerita mereka… Terima kasih Lady Yue…
lilis
Akhirnyaaa selesai juga😂 makasih kakak buat terjemahannya luv luv