Why Fall in Love If You Can Attend Tsing Hua University (English to Indonesian Translation) - Bab 130
BAB 130
HADIAH (I)
Tahukah kamu bagaimana rasanya menyuruh siswa yang tidak pernah belajar sama sekali untuk membaca buku matematika?
Ibarat seperti memegang buku yang ditulis dalam bahasa yang sama sekali tidak kamu mengerti —— seperti orang normal membaca wahyu dari surgawi.
Bai Hongyi menatap buku matematika itu, seolah-olah pandangannya menembus buku itu dan seperti sedang menatap keluarga Cheng yang menyebalkan ini!
Dia memang saat itu sedang mengarahkan pandangannya pada buku matematika, tetapi dalam hati dia menyumpah serapah hingga 18 generasi keluarga Cheng Shuo.
Dengan bahasa yang paling buruk, dia mencaci Cheng Shuo dan leluhurnya.
Setelah beberapa saat, Cheng Shuo berkata, “Xue Jiao tidak hanya menatap saat membaca buku matematikanya. Bukankah ibumu menyuruhmu belajar dari Xue Jiao? Jadi kamu sebaiknya mengeluarkan pulpen sekarang, tandai apa yang harus ditandai, dan lakukan apa yang harus kamu lakukan!”
“Kamu benar-benar menyebalkan!” Bai Hongyi marah lagi.
Dia dari awal bukanlah orang dengan temperamen yang baik. Pada saat ini, dia benci karena dia tidak bisa menghajar Cheng Shuo.
“Ambil pulpennya.” kata Cheng Shuo dengan wajah dingin.
Bai Hongyi dan pria itu saling memandang, lalu Bai Hongyi dengan marah mengambil pena dan membuat tanda centang di buku.
Dia tidak bodoh! Dia tahu keluarga ini selain memiliki reputasi yang bagus …… Cheng Shuo juga bisa memukul orang dengan sungguh menyakitkan ……
“Baiklah! Aku sudah mengantuk!” Setelah menulis beberapa saat, Bai Hongyi tidak tahan lagi.
Cheng Shuo melihat arlojinya: “Terus lanjutkan sebentar lagi.”
“Berdasarkan apa kamu ngomong seperti ini?” Bai Hongyi hampir melompat dari kursi.
“Jiao Jiao biasanya pergi tidur pukul 10:50.” Li Sitong menambahkan.
“Ta*!” Bai Hongyi menyumpah serapah dalam hatinya. An ****** mereka masih saja memaksanya untuk belajar seperti Gu Xuejiao. Mempelajari apa? Pergi tidur jam 10:50 malam ?!
Cheng Shuo tidak peduli walau anak itu mengucapkan kata-kata kotor. Dia terus mengawasinya dan memaksanya untuk duduk di mejanya sampai pukul 10:50.
“Aku lapar!” Begitu mendapat waktu luang, Bai Hongyi segera berteriak.
“Karena kamu sudah mengatakan bahwa kamu tidak akan makan malam, maka jangan makan. Sudah tidak ada lagi makanan. Selain itu, sudah waktunya kamu pergi tidur. ” Cheng Shuo adalah pria dengan prinsip yang kukuh.
Bai Hongyi mengatupkan bibir bawahnya, menggenggam jari-jarinya, dan menjepit ujung jarinya ke telapak tangannya.
Pada saat itu, dia mengambil kursi dengan tangannya dan berniat menghantamnya langsung ke arah Cheng Shuo.
“Ah——” teriak Li Sitong.
Cheng Shuo tidak kelihatan cemas, dan tidak mengulurkan tangan untuk menghindari kursi. Sebagai gantinya, dia menarik Bai Hongyi. Anak itu padahal sedang memegang kursi, tetapi dia tiba-tiba ditarik dan jatuh ke tanah bersama kursi itu. Lebih buruk lagi, dia jatuh tertimpa kaki kursi tadi.
“Ai yo! Badanku sakit! Bawa aku ke rumah sakit!” Bai Hongyi menjerit.
Biasanya di rumah, selama ia terbentur sesuatu, ibunya akan langsung membawanya ke rumah sakit.
“Ini adalah waktu tidurnya Xue Jiao. Kamu harus belajar darinya, jadi kamu harus tidur sekarang.” Cheng Shuo merespon dengan kalimat ini lagi.
“Aku terluka! Apakah kamu tidak melihat bahwa aku terluka ?! Dimana ibuku? Kamu telepon ibuku sekarang! ” Suara Bai Hongyi penuh dengan emosi, dilihat dari semangatnya yang menggebu-gebu sepertinya dia tidak terluka sama sekali.
“Kamu tidak terluka. Kamu hanya terbentur sedikit karena menabrak sesuatu. Kamu tidak harus pergi ke rumah sakit. Yang kamu perlukan adalah tidur.” Cheng Shuo tidak memberinya kesempatan untuk membantah, dan menarik orang itu ke tempat tidur.
Kemudian mereka keluar dan mengunci pintu.
Bai Hongyi tiba-tiba melompat dari tempat tidur dan mencibir: “Sekelompok idiot ini ingin mengunci aku hah. Bukankah mereka seharusnya tahu bagaimana aku ini biasanya bersikap!”
Setelah dia selesai berbicara, dia langsung menuju ke jendela.
Ini adalah lantai dua rumah keluarga Cheng. Tentu saja dia bisa melompat dengan mudah.
“Setelah aku keluar untuk mengadu pada ibuku, lihat saja nanti, aku akan membunuhmu!” Lalu dia membuka tirai.
Tiba-tiba, Bai Hongyi menjadi kaku di tempatnya.
Jendela itu dipasangi jeruji pelindung ……
Siapa yang memasang benda seperti ini di lantai dua ?!
Bahkan jika Bai Hongyi dipukuli sampai mati, dia tetap tidak terpikir bahwa akan ada jeruji di jendela. Gu Xuejiao dulu sama bodohnya dengan dia. Untuk menghindari bahaya gadis itu menyelinap keluar, mereka memblokir jalan keluarnya dengan jendela pelindung.
Dia melihat ke jendela di depannya dan wajahnya langsung suram.
Mereka pasti melakukannya dengan sengaja!
Pada saat ini, pintu terbuka, dan Cheng Shuo masuk dengan tenang, “Bagaimana? Apakah kamu menyerah?”
“Kalian melakukannya dengan sengaja?” Bai Hongyi tampak kaget.
Cheng Shuo memelototinya dan kemudian berkata, “Orang tuamu sengaja mengirimmu ke sini agar kamu belajar dari Xue Jiao.”
Bai Hongyi tiba-tiba merasa seperti disambar petir.
Apa?! Orang tuanya juga berkolusi satu sama lain ?!
Tidak heran Cheng Shuo sangat berani. Orang tuanya lah yang menyuruh mereka seperti itu!
Pada saat ini, Bai Hongyi merasa bahwa dia berada dalam cengkraman erat orang lain. Dia merasa marah dan tidak berdaya.
“Aku sarankan kamu mulai tidur sekarang.” Cheng Shuo memberikan saran dengan ramah dan kemudian pergi.
Bagaimana Bai Hongyi bisa tidur? Dia sangat syok sekarang. Selain itu, dia biasanya tidur pada dini hari. Dia tidak bisa tidur jam segini.