Why Fall in Love If You Can Attend Tsing Hua University (English to Indonesian Translation) - Bab 91
BAB 91
MENAWAN (I)
Dihadapkan dengan tatapan mata Yi Tian Yu yang mengejek dan penuh rasa jijik, Cheng Ming Jiao menggigit bibir bawahnya.
Dia sebenarnya sangat menyukai laki-laki di depannya ini. Dia tampan dan flamboyan. Selain karena disuruh oleh ibunya, dia juga sangat ingin bergaul dengannya.
Tetapi lelaki idamannya ini malah sangat dekat dengan Gu Xue Jiao, orang yang paling dia benci dalam hidupnya!
Kata-kata Yi Tian Yu membuat Cheng Ming Jiao malu dan sedih. Saat ini, pandangan mata para siswa di kelas menatapnya dengan curiga. Cheng Ming Jiao tidak bisa menahan tangis dan berlari keluar.
“Ming Jiao…” Yu Fang Fang, yang berada di ujung lain kelas memanggilnya, lalu melihat mereka dan berkata dengan marah, “Kalian keterlaluan!”
Setelah mengatakan itu, dia mengejar Cheng Ming Jiao dan berlari keluar.
“Ini pertama kalinya aku tahu bahwa bertanya pada orang yang memfitnahku dianggap keterlaluan……” Xue Jiao dengan dingin mengatakan kalimat ini. Hal ini membuat kecurigaan yang dari tadi muncul di hati beberapa siswa menghilang seketika.
Ya, Gu Xue Jiao lah yang difitnah. Dia hanya mempertanyakan tindakan Cheng Ming Jiao, bagaimana mungkin hal itu dianggap keterlaluan?
Apalagi melihat situasi Ming Jiao saat ini, kalau mereka rukun dengan Cheng Ming Jiao di masa depan, apakah mereka akan berakhir seperti dia juga?
Yi Tian Yu mencibir: “Kedua orang ini memang seperti burung dan bulunya. Teman-teman, aku sarankan kalau kalian bergaul dengan mereka di masa depan, kalian harus berhati-hati, atau kalian akan dianggap keterlaluan saat mereka memfitnah kalian semua.”
Setelah dia selesai berbicara, beberapa orang sepertinya memikirkan dampak perkataan Tian Yu dan memutuskan untuk menjauh dari Cheng Ming Jiao dan Yu Fang Fang.
Melihat ini, Xue Jiao memandang Yi Tian Yu: “Oke, jangan pikirkan ini lagi, ayo kita baca buku lagi.”
Yi Tian Yu: ”……”
“Kutu buku, memangnya tidak ada yang bisa kamu katakan selain belajar?”
Tanggapan yang dia dapatkan hanyalah suara goresan pena Xue Jiao di atas kertas.
“……”
****
Di malam hari, Xue Jiao sedang berbaring di tempat tidur sambil melihat informasi yang diberikan Lin Zhi Hua tentang kompetisi matematika. Keduanya mengobrol melalui pesan WeChat.
【Xue Jiao: Terima kasih! ! Jika bukan karena kamu, aku benar-benar tidak tahu ada begitu banyak aturan untuk soal tipe kompetisi seperti ini!】
【Lin Zhi Hua: Pertanyaan kompetisi juga dibuat oleh manusia. Selama itu dibuat oleh manusia, pasti ada aturannya.】
【Lin Zhi Hua: Apakah kamu sudah menyelesaikan semua soal yang kamu bicarakan kemarin?】
Melihat pesan ini, ekspresi Xue Jiao menjadi canggung sesaat dan dia menyentuh hidungnya. Ini adalah pertama kalinya dia tidak menyelesaikan tugas tepat waktu, jadi dia menjawab dengan malu——
【Tidak …… Sesuatu terjadi hari ini, jadi ditunda.】
Pemuda itu merespon dengan cepat——
【Apa yang terjadi?】
Xue Jiao dan Lin Zhi Hua pada dasarnya sudah sama-sama tahu tentang semua masalahnya sebelum ini, jadi dia tidak berpikir ada yang salah dengan memberitahunya.
【Cheng Ming Jiao melaporkan bahwa aku sedang mengalami cinta monyet dengan sesama teman sekelas. Guru sampai memanggil orang tua masing-masing dan hal ini benar-benar menguras banyak waktuku.】
Saat ini, Lin Zhi Hua baru saja selesai mandi. Dia sedang duduk di tempat tidur dengan rambut setengah kering dan mengobrol dengan gadis yang ada di sisi lain telepon. Dia sedang berbaring dengan santai.
— Cinta monyet.
Ketika dua kata itu muncul di depan Lin Zhi Hua, dia seperti terkejut oleh sesuatu. Semua sikap santainya tadi langsung hilang dalam sekejap, dia langsung menggerakkan dan menegakkan pinggangnya.
Sambil sedikit mengernyit, dia membaca pesan itu berulang kali.
Setelah beberapa saat, dia membalas dengan dua kata——
【Cinta monyet?】
【Itu tidak benar kok. Aku tidak punya waktu untuk cinta-cintaan seperti itu, bagaimana mungkin aku punya waktu lebih untuk jatuh cinta!】
Kalimat ini membuat alis Lin Zhi Hua mengendur, tetapi pusaran hitam pekat belum menghilang di hatinya. Dia langsung mengetik balasan lain——
【Kompetisi Matematika adalah kompetisi nasional berskala besar. Para murid yang mendaftar bukanlah murid lemah. Tidak dapat dipungkiri bahwa akan ada beberapa orang berbakat di dalamnya, jadi kamu harus memperhatikannya dan berusaha sekuat tenaga. Aku punya beberapa buku seputar materi kompetisi sebelumnya dan menurutku buku itu cukup bagus. Haruskah aku mengirimkan salinannya?】
【Betulkah? ! Terima kasih! ! ! Aku akan mengirimkan uangnya terlebih dahulu!!】
【Mh, ingatlah untuk menghabiskan lebih banyak waktu luangmu untuk mempelajari buku-buku itu.】
【BAIK! ! !】
Balasan Xue Jiao sangat menyenangkan.